Chapter 8

5.1K 431 17
                                    

'PRICILL POV'

Pagi ini aku akan berangkat dengan Zayn. Lagi. Aku pun segera membersihkan diri dan memakai baju lengan panjang berwarna ungu bergaris garis dan celana jeans. Aku pun segera mengambil tas dan handphoneku.
Aku pun menuruni tangga menuju ruang makan. Di sana sudah ada Dad dan Mom sedang sarapan pagi. Aku pun duduk di samping Mom dan mulai melahap sarapan pagiku.

"Dad, hari ini aku di an--"

"Okeoke. Hari ini kau antar oleh Zayn ke sekolah. Baik. Dad perbolehkan." Jawab Dad santai dan sudah menebak apa yang akan aku katakan. "Baik Dad. Thankyouu!!!" Ucapku sambil menyengir.

"Zayn? Siapa dia?" Tanya Mom. Rupanya Mom belum tau siapa Zayn.

"Kekasihnya Pricill." Ucap Dad santai. Mataku membelalak mendengar ucapan Dad.

"Bukan!!! Bukan Mom. Dia hanya temanku saja kok." Aku pun mencibirkan bibirku.

"Teman apa teman? Sudah mulai antar jemput sekolah, huh?" Tanya Mom menggodaku. "Teman Mom." Jawabku santai.

TING... TONG... TING... TONG...

Bel rumahku berbunyi. Pasti itu Zayn. .

"Mom, Dad aku pergi dulu ya. Bye. I love you!!" Aku segera berlari menuju pintu dan kudapati Zayn sedang berdiri sambil tersenyum. "Selamat pagi, princess. Ayo kita berangkat." Aku pun mengangguk sambil menahan malu.

Aku dan Zayn sudah berada dalam mobil. Lagi lagi dilanda keheningan sampai kami di sekolah. "Kita sudah sampai." Aku dan Zayn pun turun dari mobil. Lagi lagi sepasang mata melihat kami. Ada yang takjub ada yang sinis pula. 3 orang perempuan yang menatapku sinis, dan aku berusaha untuk tidak menghiraukannya. "Zayn sebaiknya aku duluan masuk kelas. Dan ingat! Jangan mengikutiku lagi. Aku pasti ke kelas." Ucapku sambil berlalu.

"Baik baik." Jawab Zayn. Zayn pun segera menuju kelasnya. Aku terus berjalan menelusuri kooridor yang sangat sepi.

BUKK!!!

"Aww.!!" Aku terjatuh. Muncullah 3 orang wanita yang melihatku sinis tadi sambil tertawa. "Hahahah!!!! Sakit yaa? Uu kasian. Hahaha!!" Ucap wanita yang berdiri ditengah

"Siapa kalian? Mengapa kalian berbuat seperti ini kepadaku? Apa salahku sama kalian?" Tanyaku yang masih terduduk.

"Kau tidak tau siapa kami? Dasar kampung! Aku Ferrie. Mantan Zayn. Zayn, orang yang kau dekati sekarang!! Salahmu? Masih bertanya lagi apa salahmu. Salahmu kau sekarang mendekati Zayn. Dan ku minta kau jauhi Zayn sekarang jugaa!!!! Atau aku akan membuat hidupmu hancur! Hahaha. Ayo girls kita pergi sekarang!"

Aku berusaha menahan tangisku. Aku pun segera berlari menuju kamar mandi. Sampai kamar mandi aku segera mencuci wajahku dengan air.

Bagaimana aku bisa menjauhi Zayn? Aku sangat menyayanginya. Aku sangat mencintainya. Berat untuk aku menjauhinya. Ya Tuhan, bagaimana ini?

Aku pun mulai mencuci wajahku lagi dan keluar menuju kelas. Sesampainya aku di kelas aku langsung duduk disamping Vhita. "Pricill? Kau kenapa? Sepertinya kau habis menangis? Apa Zayn menyakitimu?" Tanya Vhita khawatir. "Ahh tidak. Aku hanya kelilipan. Oh iya Emy mana? Sepertinya aku tidak melihatnya hari ini?" Tanyaku sambil melihat kanan kiri.

"Emy sedang sakit. Hari ini dia tidak datang." Jelas Sherly. Aku hanya mengangguk.

Kelas pertama kami pun di mulai. Aku hanya termenung memikirkan perkataan Ferrie tadi. Bagaimana aku harus menjauhi Zayn dengan perasaan mencintainya? Ini sangat berat. Ya tuhan..

Kelas pertama selesai. Aku, Vhita, dan Sherly menuju kantin. Kami pun berbincang. Tiba tiba saja muncul Zayn. Ahh bagaimana ini.

"Hey Pricill. Hallo kalian." Sapa Zayn pada kami bertiga. "Hallo." Sapa Vhita dan Sherly kepada Zayn.

"Pricill kau akan ku antar pulang nanti ya. Aku tunggu di parkiran seperti biasa." Ajak Zayn. Oh my god, apa yang harus aku katakan. "Eh hm aku tidak tau. Zayn aku harus kembali ke kelas. Permisi. Ayo!" Ajakku pada Vhita dan Sherly dan segera berlalu. "Pricill. Pricill!!!!!" teriak Zayn mencoba memanggil namaku.

"Kenapa kita cepat sekali masuk jelas, Cill? Kenapa kita tidak duduk di kantin aja? Kan Zayn bisa gabung dengan kita? Dan kenapa kau tidak menjawab teriakan Zayn tadi?" Tanya Sherly. Aku yang mendengarnya segera mencari alasan.

"Hey kau tidak ingat sebentar lagi kita masuk guru killer. Kau mau kita akan telat masuk dan membersihkan halaman sekolah ini?" Aku berbohong. "Aku lupa. Kita masuk Mrs. Donna ya? Ahh menyebalkan." Gerutu Vhita. Kami pun mempercepat jalan menuju kelas.

Saatnya pulang sekolah. Vhita dan Sherly sudah keluar kelas. Aku lumayan lama keluar kelas karena selalu memikirkan kata kata Ferrie. Aku pun membuyarkan lamunan ku dan segera keluar kelas. Aku pun tidak pulang dengan Zayn. Karena kepikiran dengan kata kata Ferrie.

Aku berjalan menuju pintu keluar. Tiba tiba Zayn muncul. "Hey, kenapa kau tidak menuju tempat parkiran? Aku sudah menunggumu dari tadi." Ucap Zayn.

"Maaf Zayn. Ak--" Tiba tiba saja muncul Ferrie yang langsung memeluk tangan Zayn.

"Hey Zayn? Katanya kau akan pulang denganku kan? Ayo." Ucap Ferrie. Aku yang mendengar Ferrie berkata seperti itu terkejut. Aku melihat Ferrie melotot padaku agar aku pergi.

"Uh Zayn. Kau kan mengantar pulang Ferrie. Sebaiknya aku duluan. Bye." Ucapku dan berlari keluar pintu gerbang dan menuju halte. Terdengar suara Zayn memanggil namaku. Aku terus menangis.

NTIINNN.... NTIINNNN

Terdengar klakson mobil. Rupanya Vhita dan Sherly. Mereka menghampiriku dan mengajakku masuk ke dalam mobil.

'ZAYN POV'

Aku yang mendengar perkataan Ferrie terkejut. Melihat Pricill pergi, aku terus memanggil namanya. Aku pun menghindar dari pelukan Ferrie dan menarik Ferrie ke belakang sekolah.

"FERRIE!! APA YANG KAU LAKUKAN?? SEMUA PERKATAANMU ITU TIDAK BENAR!!! MAU APA KAU? KITA TIDAK ADA HUBUNGAN LAGI!!! JADI TOLONG JANGAN PERNAH MENGGANGGUKU LAGI!!" Bentakku pada Ferrie.

"Hey, biasa saja. Aku hanya ingin mengatakan padamu jauhi perempuan itu. Atau tidak hidup perempuan itu akan hancur!!"

"MEMANGNYA KAU SIAPA??? HAH?? SUDAH KU BILANG KAU BUKAN SIAPA SIAPA KU LAGI!! KITA TIDAK ADA HUBUNGAN LAGI!! JADI TOLONG JANGAN PERNAH MENGGANGGUKU!! APALAGI MENGGANGGU PRICILL!!! INGAT ITU!!" Aku membentak Ferrie sekali lagi dan meninggalkannya sendiri.

Aku muak dengannya.

'PRICILL POV'

Aku terus menangis didalam mobil Vhita.

"Apa yang terjadi, Cill? Sehingga kau menangis seperti ini?" Tanya Vhita di tambah anggukan dari Sherly.

"Sebaiknya akan ku ceritakan ketika sampai di rumahmu saja Vhit." Ucapku dengan suara yang parau. Vhita pun mengangguk.

Sesampai di rumah Vhita aku pun turun dari mobil dan masuk kerumah Vhita. Kami langsung menuju kamar Vhita.

"Pricill, kenapa kau menangis? Ayo ceritakan pada kami. Mungkin kami bisa membantu." Ucap Sherly. Aku pun mulai menceritakan semuanya.

"Memang Ferrie itu sudah keterlaluan!! Masih saja mengharapkan mantan. Mantannya saja sudah tidak mengharapkannya lagi. Terus mengancam orang seperti itu lagi. Memangnya dia siapa?" Ucap Vhita kesal.

"Tenang Pricill. Ada aku, Vhita, Emy yang akan menjagamu dari orang orang jahat. Zayn juga akan menjagamu dari orang orang yang jahat. Kan dia sangat menyayangimu. Dia pasti tidak akan membiarkanmu tersakiti. Dan tidak mungkin Zayn mengajak Ferrie pulang. Zayn itu tidak akan pernah peduli lagi sama mantan mantannya itu. Percayalah." Ucap Sherly sambil menenangkanku. Aku pun memeluk mereka. "Terima kasih kalian mau mendengar curhatku. Hey Sherly aku baru tau kau sangat bijak." Ucapku terkekeh.

"Hahaha bisa saja." Kata Sherly menahan malu. Kami pun tertawa bersama.

Iya aku yakin Zayn tidak mungkin mengajak Ferrie pulang.

----

VOMENT..!!! VOMENT!!!! VOMENT!!

MAAF KALO ADA YANG TYPO ATAU GAK NYAMBUNG. MAKASIH YANG UDH BACA FF AKU.

JANGAN JADI SILENT  READERSS YAA!!!!
TYSM

ILYSM!!!<333

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang