Aku mendaratkan punggungku pada sofa. Menyeruput coklat panas dan memakan beberapa cemilan. Kalian tau ini sudah memasuki musim dingin. Dan hari ini tepatnya hari minggu.
Sudah beberapa bulan ini aku terfokus pada tugas tugasku. Ya kali ini aku ingin serius dalam menyelesaikan tugas tugasku. Aku ingin membanggakan Mom dan Dad dengan hasil kerja kerasku selama bersekolah disini. Aku ingin lulus secepatnya dan kembali pada Mom dan Dad. Selama ini aku tidak terlalu peduli dengan keadaan diluar sana.
Tapi aku tidak pernah melupakan Zayn sama sekali. Memori saat bersamanya masih terekam diotakku. Dan aku masih mencintainya sampai kapan pun. Aku berpikir untuk melupakan Zayn itu sangat berat. Ya aku tau sepertinya Zayn sudah mencintai orang lain. Lebih baik aku tidak memikirkan itu karena akan membuat hatiku sakit mengingatnya.
Aku pun menghidupkan televisi. Sedikit hiburan bisa membuat aku lupa akan hal hal yang tidak penting. Aku mengganti beberapa channel. Kupikir melihat channel tentang musik sedikit membuatku lebih tenang. Tepat sekali, lagu favoriteku terputar. Jessie J Flashlight. Lagu itu sangat aku suka. Aku terus menikmati alunan alunan musiknya. Terkadang aku ikut bernyanyi, sampai akhirnya lagu itu habis.
Aku memutuskan untuk bermain dengan handphoneku. Setidaknya ini juga bisa menghilangkan rasa bosanku.
"Zayn Malik, Anggota dari One Direction tertangkap kamera sedang berjalan dengan salah satu penyanyi cantik, Ferrie Edwards. Dikabarkan mereka telah menjalin hubungan selama 2 bulan"
Aku terkejut mendengar berita itu. Hatiku terasa teriris, dadaku sesak, aku membeku, aku diam, aku tidak bisa berkata kata. Air mataku sudah memenuhi kelopak mataku membuat penglihatanku sedikit buram. Di tv terpampang foto mesra Zayn bersama Ferrie tengah bergandengan sambil berjalan mengelilingi taman. Taman itu. Taman dimana Zayn sering membawaku kesana.
Segampang itukah Zayn melupakanku? Aku begitu berat melupakannya, dan dia? segampang itu. Mungkin Zayn berfikir tidak ada gunanya dia terus memikirkanku. Toh aku dengannya tidak ada hubungan lagi, untuk apa dia terlalu larut, terlalu memikirkan masa lalu. Tapi tidak denganku. Aku akan terus mencintainya. Sampai kapan pun. Hatiku sudah diisi oleh namanya. Mengeluarkan namanya dari hatiku saja itu sudah sangat berat.
Aku tidak ingin terlarut dalam kesedihan, aku memutuskan untuk mematikan televisi dan berjalan keluar rumah. Entah kenapa kali ini aku ingin sekali keluar rumah dan menikmati musim dingin.
Aku berjalan menikmati musim dingin. Aku melihat banyak anak anak bermain dengan salju. Ada yang bermain perang bola salju, ada yang membuat sebuah kreasi dari salju. Aku tersenyum melihat anak anak tersebut bermain dengan bahagianya. Tapi aku melihat seorang anak perempuan menangis. Aku tidak tega melihatnya, aku pun pergi menemuinya.
"Hey" sapaku. Tapi bukan membalasnya, anak perempuan tersebut menghindar. Aku tersenyum.
"Tenanglah. Aku tidak akan berbuat jahat denganmu" anak perempuan itu pun tidak jadi menghindar dariku.
"Hm perkenalkan namaku Pricill. Siapa namamu?" tanyaku.
"Namaku Delia"
"Wah namanya cantik sekali. Sama seperti wajahnya" pujiku. Delia pun tersenyum malu. Lucu sekali.
"Terimakasih, Pricill" aku hanya tersenyum.
"Kenapa kamu menangis?" tanyaku.
"Boneka kesayanganku rusak" kulihat boneka yang digenggam Delia. Tangan boneka tersebut terlepas.
"Sudahlah. Jangan menangis. Hm tunggu" aku pun mengambil sesuatu dari kantong jaketku.
Aku mengambil dua permen. "Aku mempunyai dua permen, ini untukmu" Delia pun mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stole My Heart × z.m
Fanfiction"Zayn Malik: Aku sangat susah jatuh cinta sebenarnya. Dan pasti tidak ada yang bisa mencuri hatiku. Mantan mantanku? Mereka baru bisa membuat aku 'menyukai' mereka, bukan 'mencintai' mereka. Tapi setelah bertemu dengannya, begitu cepatnya dia membua...