Seulgi menatap Irene yang sedari tadi diam menatap tubuh Rose yang terbaring enggan membuka matanya di dalam kamar ICU yang di dingin ini, menghela nafasnya lalu menoleh ke arah jendela kaca lebar yang membatasi antara kamar ICU dengan ruangan, menemukan para sepupunya yang menatapnya menahan tangisan.
Lengan Daesung sudah ditangani oleh dokter dan pamannya itu sedang beristirahat bersama Yuri bibinya di mansion, Jaehwan yang mengantar orang tua Irene itu, mereka terlihat syok dan kelelahan, belum lagi perasaan sedih karena putri mereka di permainkan.
Hanya Taeyang dan Seohyun yang masih tetap tinggal di rumah sakit, menjenguk sekaligus menjaga anak beserta keponakan mereka, keduanya takut, jika hal yang terjadi tadi pagi terulang lagi.
Suho? Pria itu sudah di makamkan sore tadi dan jangan tanyakan nasib Seungri, mendekam di penjara pastinya.
Irene keluar dari kamar ICU, melepas pakaian khusus ICU lalu menghampiri Lisa dan memeluk gadis itu. Lisa terkejut dengan aksi Irene barusan namun paham jika Irene pasti sangat syok tadi.
Lisa membalas pelukan Irene tanpa ragu.
Tak lama Seulgi menyusul Irene keluar dari kamar ICU Rose dan langsung di hadiahi tatapan sendu dari Taeyang.
"Bagaimana keadaannya?"
Seulgi menggeleng lemah. "Masih sama, engga membuka matanya" Taeyang menghela nafasnya berat, ia tak pernah menyangka ini akan terjadi.
Bukankah memang dunia ini penuh kejutan.
Suara langkah kaki terdengar, semua kompak menoleh ke arah Jimin yang baru saja datang dengan nafas tersengal-sengal, sepertinya pria itu berlari.
"Kabar bahagia untuk kita semua" Tuturnya.
Irene melepaskan pelukannya dan menatap Jimin penuh tanda tanya, begitupun dengan yang lain.
"Apa?" Tanya Jennie.
Tapi sebelum itu, Jimin langsung memeluk Seulgi sangking senangnya, mungkin respon spontan dari tubuh pria itu. Seulgi tersentak dan terkejut dengan apa yang di lakukan Jimin, itu jelas jelas mengundang tatapan aneh semua orang.
"Ada apa denganmu?"
Jimin melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar. "Besok Rose akan menjalani translasi, pihak rumah sakit sudah menemukan ginjal yang cocok untuknya"
Lisa maupun yang lainnya langsung membekalkan matanya. "Jinjja?" Jimin mengangguk.
Seulgi tersenyum tak menyangka, ia langsung saja memeluk Jimin tanpa sadar dan kini bergantian, Jimin yang tersentak dan terkejut sekarang"
Jennie memeluk Jisoo, Wendy memeluk Joy dan Lisa langsung mendapatkan pelukan dari Irene dan Yeri, mereka bahagia, tentu saja.
"Gomawo Jimin-ah" Jimin tersenyum kecil kemudian mengangguk.
Seohyun mengucap syukur di dalam dekapan suaminya.
"Jika boleh tahu siapa yang mendonorkan ginjal padanya Rose." Tanya Seulgi setelah melepas pelukannya.
Jimin sedikit menggeser tubuhnya agar tidak terlalu berdekatan dengan Seulgi, tiba tiba pipinya memanas dan Ck!! Sadarlah Jim.
"Gadis cantik asal Indonesia, namanya Chaca" Beritahu Jimin.
Lisa mendekati Jimin. "Oppa kau tidak bercanda kan, kau seriuskan, tidak berbohongkan"
Jimin mengangguk namun setelah itu ia langsung mendapatkan sebuah kejut jantung gratis karena Lisa tiba tiba melompat girang.
Lisa mengulum bibirnya setelah mendapat tatapan tajam dari para saudarinya itu, ia tersadar jika ia masih di rumah sakit, di mana ketenangan harus di jaga disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousins
Fanfic"Tidak ada keluarga yang sempurna. Terkadang kami berdebat, berkelahi, bahkan satu waktu berhenti berbicara satu sama lain. Namun pada akhirnya, keluarga tetaplah keluarga, dimana cinta akan selalu ada."