Chapter Nine

2.4K 289 17
                                    

Keesokan harinya, Rose terbangun dan mendapati dirinya masih di tempat yang sama seperti tiga hari yang lalu, bau obat obatan membuat perutnya mual, di tambah lagi tangan kirinya yang sulit di gerakkan karena di pasang jarum infus

" Hai " jaehwan melangkah menghampiri gadis cantik yang mengisi hatinya... Mungkin!! yang sedang berbaring,

dengan gerakan sepelan mungkin rose mencoba untuk duduk oleh jaehwan " Bagaimana kabar oppa? lalu bagaimana kabar yang lain, mereka baik baik sajakan" ujarnya

Jaehwan tersenyum purau " bagaimana bisa kau mengkhawatir kan orang lain di saat kau terbaring lemah di sini huh " ujar jaehwa

rose tersenyum

" bagiku mereka lebih penting lebih dari hidup ku oppa,
" kau memang baik! " ujar jaehwan mengelus kepala rose, rose ia menggelengkan kepalanya " aku tidak baik oppa!, jika aku baik mana mungkin mereka mengira aku pembunuh " ujar rose

jaehwan menghela nafas kasar, ia tau bagaimana kehidupan seorang park chaeyoung yang mengganti namanya menjadi roseanne park, rose sesuai dengan namanya indah tapi bisa menyakiti

jaehwan menyelipkan anak rambut rose ke belakang telinganya, " kau sangat baik rose-ah, jika semua sudah terbongkar oppa yakin semua akan berubah baik, terlebih lagi seulgi dia akan menyayangi mu " ujarnya

pipi rose merona atas perlakuan jaehwan padanya... aish ada apa dengan dirinya ini, jantungnya berdetak tak karuan, selain ginjalnya yang bermasalah ternyata jantungnya juga... " oppa " panggilnya

" hm "

jantung rose semakin berdegup kencang wajah jaehwan semakin tampan saat di lihat dari jarak beberapa senti, " aku baru tau jika jaehwan oppa sangat tampan " monolog rose dalam hati

Ekhemmm!!!!

spontan jaehwan menjauhkan wajahnya, rose dan jaehwan kompak menoleh ke sumber suara

" kalian " ujar rose

di sana ada irene dan seulgi menatap keduanya tajam, jennie yang melipat kedua tangannya di depan dada dengan tatapan menusuknya, wendy, joy, lisa dan yeri dengan tatapan terkejut dan jisoo yang paling santai diantara yang lain

jisoo sudah tau jika jaehwan dan rose berpacaran tapi ia tidak tau jika jaehwan hanya mengaku ngaku saja, dan lagi ia belum memberitahu hal ini pada yang lain

" kau siapa huh? " seulgi membuka suaranya

ia memutuskan untuk menjenguk rose atas perintah irene dan lainnya tapi setelah ia datang ia melihat pemandangan yang Wow... wadawow... adiknya bermesraan dengan seorang pria seumurannya
sulit di percaya.....

jaehwan menggaruk pelipisnya dengan jari telunjuk

" omo!! kau pria yang waktu itu yang mengantar rose ke sekolah di hari pertamanya kan " ujar irene... jadi dugaannya benar

" I-iya " jawab jaehwan

" kami butuh penjelasan rose " ujar jennie memandang sengit jaehwan, rose menatap jennie datar " tidak ada yang perlu di jelaskan jennie-ssi, aku tidak pernah membuat kesalahan apa pun " ujar rose

" Woah daebak!! mulut mu semakin berani rose-ah, " ujar wendy

jaehwan menggeleng kan kepalanya pelan hingga seorang pun tak menyadari jika jaehwan menggelengkan kepalanya " separah ini kah hubungan mereka yang renggang... rose kau wanita hebat " monolog jaehwan dalam hati

" Aish hentikan biar aku yang jelaskan... pria ini kekasih rose, dia yang membawa rose ke rumah sakit, waktu itu dia datang karena takut hubungannya dengan rose berakhir tapi siapa sangka dia merusak pintu kamar kekasihnya sendiri " ujar jisoo menjelaskan, jaehwan menundukkan kepalanya menutupi raut wajah malunya, ia menggaruk tengkuknya

CousinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang