Chapter Eight

2.3K 264 13
                                    

Lisa kembali ke sekolah dengan mata yang sembab karena menangis semalam dan juga ia kurang tidur, lisa mendudukan pantatnya di kursinya dan langsung menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangannya yang bersandar di atas meja
tentu saja menimbulkan hal aneh pada bangchan, biasa gadis berponi ini selalu ceria saat datang di kelas tapi saat ini gadis berponi ini terlihat lesu

" Lisa kau kenapa "

" tidak apa apa " jawab lisa sambil mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah bangchan

" tapi wajah mu pucat "

" aniyo, ini mungkin karena aku belum sarapan "

" kenapa kau belum sarapan "

" aku menjaga rose semalam di rumah sakit, dia kemarin pingsan dan di bawa ke rumah sakit "

bangchan mengangguk mengerti " syukurlah gadis arogan itu sakit, dan hari ini kelas kita bebas dari gadis itu... yes " ujar bangchan senang tanpa sadar jika kembarannya sedang berada di sebelahnya menatap tajam dirinya

" kau bilang apa huh "

" Eh " bangchan tersadar " tidak bilang apa apa "

" kau bersyukur rose masuk rumah sakit huh, "

" tidak! astaga maksud ku aku bersyukur karena gadis arogan itu tidak masuk, karena kalau ada dia teman teman kita lebih banyak yang kesal karena mulut pedasnya "

" jadi kau mengatai kembaran ku arogan huh, asal kau tau rose tidak seperti itu, dia memiliki alasan atas sikapnya yang dingin, coba saja kau dekat dengan dia adalah orang yang barbar tiara tanding " ujar lisa

" Hpfffff-- aku baru tau jika gadis arogan, dingin dan bermulut pedas itu adalah orang yang barbar "

" Yak!! berhentilah mengatainya "

" Ya baiklah hpffff--- hhahhaha tidak terbayang bagaimana barbarnya gadis arogan itu "

" berhenti mengatainya atau aku akan tidak akan memberi mu contekan lagi "

" eh " sentak bangchan " jangan dong lisa yang cantik, kau tau sendiri kan sejak ada kau di sebalah ku dan memberi contekan nilai ku jadi bagus "

tunggu! apa bangchan mengatakan bahwa lisa cantik
" Yayaya maka berhenti mengatainya "

" lisa wajah mu memerah apa kau sakit " ujar bangchan menyadari bahwa pipi lisa memerah membuatnya tersenyum jahil " apa kau malu saat aku menyebut mu cantik huh "

" tidak "

" mengaku saja lisa-ah "

lisa menggeleng cepat " tidak, dan berhentilah menggangu ku " ujar lisa lalu berdiri ke luar dari kelasnya

" Yak!! lisa jangan marah aku hanya bercanda " teriak bangchan menyusul lisa keluar dari kelas hingga menyamakan langkahnya dengan lisa, lisa menoleh ke samping tepatnya ke arah bangchan " aku tidak marah, aku hanya ingin ke kantin untuk sarapan " ujarnya

...

Yeri di kelas ia hanya terduduk lesu... pagi ini tak seindah pagi kemarin, hari ini tidak ada sarapan bersama, hanya ada ia, seulgi, wendy, joy, di meja makan sedangkan yang lainnya datang dari rumah sakit langsung bersiap siap lalu pergi beraktivitas lagi

Hari ini joy yang menjaga rose karena hanya joy yang tidak memiliki kegiatan, seulgi ia masih ada urusan di kantor begitu pun dengan irene, jennie dan jisoo masih memiliki tugas mata kuliah, dan terakhir ia dan lisa harus sekolah

" Yak kau kenapa huh tak biasa lesu begini, " ujar Hyujin menepuk pundak yeri

" aish diam lah, aku sedang tidak mood untuk membuat lawakan hari ini "

CousinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang