"Tidak ada keluarga yang sempurna. Terkadang kami berdebat, berkelahi, bahkan satu waktu berhenti berbicara satu sama lain. Namun pada akhirnya, keluarga tetaplah keluarga, dimana cinta akan selalu ada."
Rose sedang duduk di sofa single sedangkan Jaehwan berdiri sembari memegangi gelas coffe lattenya buatannya. Keduanya sedang menatap Soekjin yang baru saja selesai membersihkan dirinya dan meminjam pakaian Jaehwan untuk menganti pakaiannya yang penuh dengan bau alkohol.
" Ekhem!! " Soekjin berdehem untuk menetralkan suasana, jujur, ia tidak suka dengan tatapan kedua orang yang menatapnya ini.
" Apa boleh aku tahu dimana aku? "
" Kau di apartemen kami "
Mata Soekjin membulat menatap Rose dan Jaehwan bergantian. " Kalian tinggal satu atap? Hey kalian belum menikah "
" Lalu memangnya kenapa? " Jaehwan berucap ketus dan Soekjin segera menggeleng.
Rose menggelengkan kepalanya, takjub saja, entah apa alasannya.
" Oppa kau bisa pulang sendirikan? " Tanya Rose.
Seokjin segera mengangguk.
" Baguslah, segera pergi dari apartemenku, sejak kemarin kau selalu menyusahkan " Sarkas Jaehwan.
" Jika menyusahkan kenapa menolong "
" Yak kau bilang apa hah "
Seokjin segera menggelengkan kepalanya " Aku tidak mengatakan apa apa "
Jaehwan benar benar di buat habis kesabaran oleh Soekjin, padahal hanya Jaehwan yang merasa seperti itu sangking kesalnya.
" Hmmm Rose, ngomong-ngomong bagaimana bisa aku di berada di sini, lalu jika boleh tahu, kenapa kau tidak tinggal bersama Jisoo dan yang lainnya lagi? "
" AISH KENAPA KAU SELALU BANYAK TANYA HAH "
Soekjin terkejut, spontan dirinya langsung berdiri menjauh dari Jaehwan. Rose sendiri, bahkan sampai memandang Jaehwan takut.
" Yak Rose, ada apa dengan pacarmu itu hah "
Rose kikuk dengan kata pacarmu yang di lontarkan Soekjin, tetapi berbeda dengan Jaehwan yang tampak memandang Soekjin intens. Gadis blonde hair itu menghampiri Soekjin langsung.
" Oppa sebaiknya pulang saja "
" Apa kau tersinggung dengan pertanyaan ku barusan "
" YAH AKU TERSINGGUNG "
Sepertinya Rose dan Soekjin melakukan senam jantung pagi ini dikarena Jaehwan selalu berteriak dan membuat keduanya terkejut.
Rose mengelus dadanya dan mengatakan sabar pada dirinya lalu menatap tajam Jaehwan " Oppa jangan berteriak!!! atau tidak aku akan menjahit mulut oppa " Peringat Rose keras.
Jaehwan mendengus sebal.
Rose beralih menatap Soekjin yang menanti jawabannya atas pertanyaannya.
" Aniyo oppa, aku tidak tersinggung tapi ku rasa cukup aneh jika orang lain tahu masalahku. "
" Ah mianhea!! seharusnya aku tak bertanya cuma karena Jisoo kemarin bercerita jika kau pergi dari rumah dan memblokir nomornya. "
Lidah Rose terasa tercekat.
" Rose, tolong temui dia walau untuk terakhir kalinya, jangan buat dia Jisoo eonni mu menangis lagi, kau tahu dia sangat frustasi kemarin. "
Rose mengangguk pelan.
Tak menyangka jika seperti ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.