Chapter Three

2.8K 330 23
                                    

tanpa rose sadari, lisa mengikuti langkah rose dari belakang dan mengintip di pintu kamar rose yang terbuka dan melihat rose memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, setelah itu lisa pergi dan memikirkan obat apa yang di makan oleh kembarannya itu dan apa maksud rose tadi

" haaah-- ini sangat sakit eomma " apa maksud dari perkataan rose barusan, seseorang tolong ia membutuhkan jawaban atas pertanyaan nya yang barusan

di meja makan, lisa kembali mendudukkan pantat nya di kursinya tadi " kenapa wajah mu terlihat murung lisa " tanya jennie menyadari perubahan wajah lisa

" tidak apa apa "

" kau lisa, aku paling tidak suka dengan orang yang suka berkata bohong, mengatakan jika dirinya baik baik saja padahal dari lubuk hati terdalam dia menyimpan semua lukanya sendiri " ucap irene

" aku baru tau kalau irene eonni adalah orang yang puitis " ujar yeri sambil memasukkan se sendok nasi ke dalam mulutnya

" kemana saja kau yeodongsaeng pabbo " ujar joy

" ck! diam kau kaleng gumpulan kinderjoy " umpat yeri mengejek joy

" berani sekali kau mengejek ku "

" aku berani dan tak akan pernah takut dengan mu eonni "

" woah~~ kau ber----

--- Yak! hentikan, " ujar seulgi memotong perdebatan joy dan yeri, meletakkan kasar sendok yang ia pakai di atas piringnya, " mau sampai kapan kalian akan berdebat hal yamg tidak penting huh?, kepala sakit asal kalian tau, aish-- rose membuat kepala ku mau pecah di tambah kalian, aku rasa kepala ku akan pecah sekarang "

joy dan yeri terdiam menunduk " mianhe eonni " ujar mereka bersamaan

" tidak perlu meminta maaf " ujar seulgi

Siang ini terlihat sepi, irene dan seulgi berangkat ke kantornya begitu pun dengan wendy yang mulai mencari pekerjaan untuk mencari modal dan membuka usahanya sendiri, sedangkan yang lain sedang tidur siang di kamar masing masing, tapi tidak denga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang ini terlihat sepi, irene dan seulgi berangkat ke kantornya begitu pun dengan wendy yang mulai mencari pekerjaan untuk mencari modal dan membuka usahanya sendiri, sedangkan yang lain sedang tidur siang di kamar masing masing, tapi tidak dengan rose

ia sedang berada di duduk di depan meja makan di tamani dengan kaleng soda, kepalanya sungguh sakit memikirkan apa yang terjadi dengannya, sudah hampir setengah tahun ia mengalami nyeri punggung seperti tadi,

ia belum mengeceknya ke dokter sebab ia beranggapan ini hanya nyeri punggung biasa

" Haaaa--- " helaan nafas rose

rose dan yang lainnya akan kembali berraktifitas seperti biasa mulai besok, jadi hari ini mereka gunakan untuk bersantai saja

" apa yang kau pikirkan sampai wajah mu terlihat kusut begitu "

rose menoleh ia melihat jisoo yang sedang menuangkan air dingin ke gelas yang ia pegang lalu meminumnya " bukan urusan mu jisoo-ssi " jawab rose

jisoo tersenyum sinis sesaat " kau banyak berubah yah, dulu saja kau memanggil ku eonni sekarang woah-- daebak kau sungguh luar biasa "

CousinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang