"Melepasmu itu sesak, namun tak seberapa rasanya dengan terus bertahan"
Hujan Pov
Namaku Kanaya Hujan, namun entah kenapa semua orang lebih suka memanggilku Hujan dibandingkan Kana atau Naya.
Setelah aku menjalani kehidupan masa SMA, aku paham mengapa Bunda saat itu memberiku nama ini.
Aku adalah siswi yang baru memasuki tahun kedua di PUTMAJA Highschool.
Pada awal masuk SMA, aku menjalani hidup seperti remaja pada umumnya. Belajar, mengangumi pria dengan wajah diatas rata", menghabiskan waktu nongkrong dengan teman dan banyak hal lagi. Jujur, aku sangat menikmatinya.
Namun ternyata hal itu hanya boleh kualami sebentar. Karena hujan yang sebenarnya telah membuatku jatuh cinta pada pria yang menimbulkan badai dalam hidupku.
Flashback on
"Gue balik duluan ya Hujan!" Pamit seorang gadis cantik yang tadi berdiri di sebelahku, kini sudah memasuki bus tujuannya.
Saat ini aku tinggal sendiri di halte bus yang mulai terasa gelap karena situasi magrib di dukung mendung yang tebal. Aku mengusap kedua lengan dengan telapak tanganku karena udara yang cukup dingin.
Kutengok jam yang melingkar ditangan kecilku.
"Jam 5? Kok belum ada bus lagi sih" gerutuku pelan. Agak menyesal karena menentang akan di jemput atau di pesankan taksi. Huft...
"Hari Sabtu bus berhenti beroperasi jam 5 sore"
Aku menoleh cepat, saat sumber suara memasuki telingaku. Aku memincingkan mata, saat kulihat seorang pria berhoddie hitam duduk tepat di sebelahku.
"Sejak kapan pria ini ada disini?" Batinku.
"Terus lo ngapain disini?" Tanyaku heran, memangnya ada yang mau dateng ke halte bus kalau udah tau gaada bus yang akan dateng lagi?
"Udah mulai turun hujan, gua gamungkin liat cewek sendirian di halte bus, terus ninggalin dia pergi"
Untuk detik itu, sejenak aku terdiam dan terpukau dengan kata-katanya. Cowok berhoddie hitam ini membuatku cukup penasaran dengan sosok dibalik tudung hoddie itu.
Mataku tersentak, saat tiba-tiba sosok yang sedang aku perhatikan menoleh dan melepas tudungnya. Lesung pipi tercetak jelas saat dia tersenyum kearahku.
"Gue James"
"HUJAN! GUE PUNYA GOSIP PENTING BUAT LO!"
"Hah? Apa" Saat itu juga aku tersadar dari memori lampau yang tereka ulang itu. aku menoleh, mengerutkan dahi tanda bertanya "kenapa?" Pada gadis yang datang berlari dengan suara lantang itu.
"Cowo lo mau tanding basket!"
"Kok lo tau? Dari mana?"
"Yee gila! Udah rame di sosial media" Aku menggeleng pelan saat mendengar hal itu.
Kak James ngga ngasih tau gue lagi bakalan tanding?
"Yaudah, makasih ya Ran infonya" Aku tersenyum kecil pada gadis berambut pendek di depanku ini. Dia mengangguk sembari memberikan dua jempol, dan akhirnya pergi meninggalkanku menuju bangkunya yang tak jauh dari kursi milikku.
Aku terburu-buru mengambil ponsel yang ada di dalam tas, mencari di setiap sela tas yang ada.
Aku tersenyum saat benda pipih yang terselip di bawah itu akhirnya sampai pada tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN | TAMAT✓
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Kalo nama gue bukan Hujan, apa takdir gue juga akan berubah?" Kadang kala kita itu buta, tak bisa membedakan antara yang mana cinta dan obsesi. Awalnya membahagiakan, namun lama lama menjadi menyesakan. Hujan kira memang t...