"Apa yang lo percaya, belum tentu apa yang terbaik"
Author Pov
Hari ini SABER berpisah, lebih tepatnya Nuel. Pria itu membawa motor sport hitam kesayangannya ke Sekolah.
Sejak di kelas, dia menghindari Abian, Jakes dan Bima. Nuel benar-benar tidak mau teman-temannya ikut dengannya kali ini.
"El, lo kenapa sih? Kayak bocah" tiga pria berseragam serupa tiba-tiba menghadang Nuel yang hendak cepat-cepat keluar kelas lebih dahulu.
"Bocah? Gua ngapain?" Tanya Nuel santai dengan nada menyebalkan. Setidaknya Ia akan meminta maaf besok jika mereka marah dengannya.
Nuel bukan pengecut yang membalas suatu prilaku sampah dengan membawa teman-teman.
"El, lo gabisa bohong, lo ada sesuatu kan?" Abian menimpali, sepandai-pandainya Nuel mengelak, itu tidak akan menipu Abian yang sudah bersama dengannya sejak masih mengompol bersama.
"Lo jangan sok gerak sendiri El, lo tau kan, tongkrongan dan nama cowok itu ada di tangan gua." Bima akhirnya ikut ambil suara.
Nuel menatap Bima cukup lama. Lalu Nuel menghela nafasnya panjang.
"Kasih ke gua, Bim"
"Ngga, lo harus bilang rencana lo dulu El"
"Gua cuma mau ngasih dia pelajaran Bim,"
"Tapi lo harus tanya dulu masalahnya sama Hujan, Zanuel" Ucap Jakes.
"Lo pada mau bantu ga? Kalo ngga, gua bakalan cari informasi sendiri." Akhirnya Nuel menghentikan pembicaraan yang tidak akan ada habisnya itu.
Mereka saling berhadapan, terutama Jakes dan Bima.
"Lo bisa pegang omongan kalo gaakan lewat batas El?" Akhirnya setelah diam cukup lama, Bima kembali membuka suara.
"Gua gak bisa janji,"
"Janji El," Lanjut Abian.
"Oke, sekarang kasih ke gua."
Bima merogoh kantong celananya, mengambil benda pipih berlogo apple dan membuka aplikasi pesan miliknya. Ia menunjukan sebuah isi chat berisikan informasi pada Nuel.
"Gila Bim, kita masih murid baru, lo udah dapet informan lagi?" Tanya Abian kagum."Makanya, jangan duit terus otak lo," Kata Bima.
"Tapi itu juga pake duit an-"
Nuel merebut ponsel milik Bima, membacanya dengan seksama.
"Kantin rahasia? Ck. Itumah bukan rahasia bego, gua anak baru aja tau" Ungkap Nuel.
"Gua pukul ya El, udah dibantu malah kayak setan" Bima kembali merebut ponselnya.
"Bercanda Bim, thanks infonya, gua mau ngebolos dulu sebelum tengkar," Nuel menepuk pundak Bima beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN | TAMAT✓
Teen Fiction{FOLLOW SEBELUM MEMBACA} "Kalo nama gue bukan Hujan, apa takdir gue juga akan berubah?" Kadang kala kita itu buta, tak bisa membedakan antara yang mana cinta dan obsesi. Awalnya membahagiakan, namun lama lama menjadi menyesakan. Hujan kira memang t...