Bukan Kenangan

267 62 25
                                    

"Itu cuma luka, bukan kenangan"

Author Pov

Sejak kejadian tadi, Thea membawa Hujan ke UKS untuk menenangkan dirinya. Hujan tak mengeluarkan sepatah katapun, matanya sembab akibat menangis.

Entah apa yang dipikirkan orang, Hujan benci di kasihani, karena mereka itu munafik baginya. Pandangan orang mungkin Hujan lebay, ataupun melebih-lebihkan seperti yang Reno katakan, mereka tidak tau seberapa sesak di dalam sana.

Brak

Hujan dan Thea menoleh bersamaan saat tiba-tiba pintu UKS terbanting dari luar.

"HUJAN! LO KENAPA?!" Panik seorang gadis dengan kuncir kudanya memasuki UKS dengan mata berkaca-kaca.

"The, Hujan kenapa?" Tanya gadis itu lagi karena tak mendapat jawaban dari sang pemilik nama. Ia beberapa kali bertemu Thea, sehingga cukup mengenalnya.

"Ada masalah tadi Jes," Ucap Thea singkat.

"Iya, gue tau, masalah apa, kayaknya Hujan gapernah ada masalah sama orang?" Jesllyn melanjutkan perkataannya.

Jesllyn tidak tau, berarti video tadi tidak ada yang tersebar luas di platform sosial media milik PUTMAJA Highschool.

Thea menarik tangan gadis berkuncir satu itu keluar, tak mau mengusik Hujan yang Ia rasa masih membutuhkan ketenangan.

"Kenapa harus di luar?" Tanya Jesllyn seusai mereka tepat berada di depan pintu UKS.

"Lo bolos?"

"Gak penting Thea, gue tanya. Hujan kenapa?"

Thea menjelaskan sesingkat-singkatnya perihal masalah tadi. Jesllyn menutup mulutnya tak percaya, bagaimana bisa gadis ceria itu memiliki tekanan masa lalu yang begitu besar?

"Hah, hah, hah, kalian temennya Hujan kan? Hujan dimana sekarang? Kata Bima dia jatoh?" Suara bariton seorang pria yang baru saja datang memecah obrolan mereka. Ia tampak terengah-engah karena sepertinya berlari. Wajahnya menampilkan wajah khawatir.

"Jatoh?" Jawab Thea tak paham dengan nada bingung, Hujan bukan jatoh, kenapa Bima bilang dia jatoh?

Lalu mendadak Thea teringat kata-kata Bima sebelum meninggalkan mereka tadi.

"Lo selamat bukan Nuel yang liat kondisi lo kayak gini, kalo ga, mungkin lo bakalan liat dia jadi pembunuh"

"Lo bisa ngomong kan?," Mendadak nada panik Nuel terdengar lebih ketus dan dingin. Dia tidak suka menunggu hal yang tidak jelas.

"I-iya kak jatoh, Hujan di dalem"

"Kok Jatoh sii?" Timpal Jesllyn memotong jawaban Thea, namun dengan cepat Thea menginjak kaki gadis itu.

Nuel tak begitu memperdulikannya, dia langsung masuk ke dalam UKS untuk mengecek keadaan gadisnya.

"Jan? r u okay?" Tanya Nuel saat berjongkok di depan wanita yang duduk di atas tempat tidur menunduk.

Hujan menggeleng kecil, bibirnya tersekat saat hendak menjawab. Perutnya mual, Ia ingin pulang.

"Mau pulang."

"Iya, kita pulang ya?" Bicara Nuel terdengar lebih lembut dan penuh rasa khawatir, Ia tidak pernah melihat Hujan semurung ini sebelumnya.

Dengan cekatan Nuel membantu gadis itu turun dari kasurnya, agak aneh saat melihat Hujan yang masuk UKS karena jatuh namun begitu turun, Ia dapat berjalan dengan sangat normal tanpa ada rintihan kesakitan.

"lo bisa jalan sendiri?" Tanya Nuel akhirnya melontarkan pertanyaan yang membuat Hujan menatap bingung.

Gadis itu mengerutkan dahinya"Gue? Kenapa emangnya?"

"Ah, gapapa, ayo, gua mintain temen lo untuk ambil surat izin" Hujan berjalan duluan ke luar meninggalkan Nuel yang bergelut dengan pikirannya di belakang.

"Kak, ayo"

Nuel tersentak dan menoleh,"Sorry sorry" Lalu melangkahkan kakinya menuju arah Hujan untuk keluar UKS.

"Hujan, lo udah gak papa?" Jesllyn dengan wajah paniknya memutar-mutar Hujan.

"Eh, eh, gue gapapa Jes"

"Udah ayo pulang," Nuel memegang pergelangan tangan Hujan secara tiba-tiba yang membuat 6 mata di situ terbelalak.

"Kalian," Ucap Nuel tak selesai, namun sambil menunjuk kedua gadis yang sejak tadi menunggu keluarnya Hujan.

Jesllyn dan Thea saling bertatapan, "k-kita kak?" Tanya Thea gugup. Kapan lagi di notice cogan yekan.

"Gua titip surat izin untuk Hujan ya, gua mau bawa dia balik." Nuel menjelaskan yang langsung dipahami Thea dan Jesllyn saat itu juga.

Mereka mengangguk, "Santai kak, sudah kita siapin" Jesllyn menunjukan selembar kertas dengan tanda tangan izin pulang.

Hujan menoleh ke Nuel, menggoyangkan sedikit tangannya yang membuat pria itu menoleh"Tapi kakak kan ga izin?"

"Lo lebih penting," Jawaban Nuel yang datar namun mendebarkan, berdampak juga pada Jesllyn dan Thea yang harus menjadi penonton keuwuan ini.

"Gua cabut, mau ngambil tas Hujan juga," Dengan cekatan Nuel menggenggam tangan Hujan. Masih menjadi kejanggalan gadis ini tampak baik-baik saja di luar, Bima hutang jawaban kepadanya.

Mereka sampai di depan kelas bertuliskan X1 IPS 1, kelas yang tertutup karena jam pelajaran sudah di mulai sejak tadi. Thea dan Jesllyn izin di masing-masing kelas mereka untuk menemani Hujan, beruntung tidak ada kendala.

"Gue aja kak,"

"No, lo tunggu disini, gua yang masuk." Setelah mengatakan itu, Nuel segera mengetuk pintu ruang kelas Hujan. Membukanya dan menampakan keramaian situasi murid penuh beserta guru yang menjelaskan.

Nuel masuk ke kelas itu, menyita seluruh perhatian, terutama para siswi yang terkagum oleh ketampanan dan kesempurnaan Nuel bak pahatan "Permisi pak, saya izin mengambil tas milik Hujan."

"Ganteng banget kak Nuel"

"Adem ni mata, adem"

"Hubungan dia sama Hujan apaan emang?"

"Mau kemana ya?" Tanya guru itu.

"Saya mau ngambil tasnya Hujan pak, dia sudah izin pulang karena tadi katanya jatuh"

"Hah? Abis kejadian tadi dia jatuh?"

"Jatuh?"

Nuel dapat mendengar hal itu dengan jelas, apa ini?

"Baik, silahkan"

"Permisi pak," Dia lalu berjalan cepat ke arah tempat duduk Hujan yang sudah tak asing baginya.

"Terimakasih pak, permisi" Dengan langkah cepat Nuel langsung berjalan ke luar kelas. Menemukan gadis manis yang tiba-tiba terkena kontak mata dengannya.

"Lo kenapa?"

"Hujan kamu gak papa?, Ayo kakak anter pulang"

Want to continue?

Don't forget to follow me, vote and gimme krisar in comment sect♡

🔥: Kira-kira Nuel bakalan ngelakuin apa kalo tau Hujan di "bully" lagi?

Cast in this chapter

1. Kanaya Hujan

2. Zanuel Evagas

Supporting chara

1. Thea

2. Jesllyn

HUJAN | TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang