38

30 5 1
                                    

Rafa masih mengingat kejadian semalam, yang berhasil membuat dirinya berani mengungkapkan isi hatnya kepada Gavina. Ia ingat jelas bagaimana reaksi Gavina, bagaimana hebohnya Adrian dan Shareen saat mengetahui kalau Rafa mengungkapkan isi hatinya pada Gavina.

"Sebenarnya..."

Shareen yang sedari tadi menguping menceritakan apa yang sedang terjadi pada Adrian. Adrian langsung heboh mendengar apa yang dikatakan Shareen. Sharen mengode pada Carista dan Andin.

"Lo kenapa?" Tanya Carista. Tangan Shareen sibuk menunjuk Rafa dan Gavina.

"Mulut lo ada kan? ngomong aja apa susahnya sih" Andin menyahut kesal.

"Rafa nembak Gavina" Carista dan Andin langsung heboh. Mereka berdua menyoraki Gavina dan Rafa.

"Udah diterima? terima Vin, terima terima" Sorak mereka berempat. Azka menatap tajam empat orang tersebut. Untung saja kehebohan mereka tertutupi dengan teriakan histeris siswa-siswi dan juga guru disana. Gavina yang sudah menjawab iya menunduk malu sambil menutup telinga akibat sahabat-sahabatnya.

"Akhirnya Gavina pacaran"

"Ciee Gavina" 

Azka menarik Andin sehingga Andin terduduk dimana tadinya Andin berlutut sambil menggoda Gavina.

"Jangan ribut, duduk anteng disini bisa?"

Untung sayang  ucap Andin dalam hati.

****

Besok pagi selesai sarapan mereka bersiap untuk pulang. Butuh waktu lama untuk membereskan semuanya. Andin mengecek barang-barangnya lagi. Andin sudah rindu dengan kedua orang tuanya karena Andin tidak terbiasa jauh dari keduanya. Selesai membereskan semua Andin menelepon mamanya mengabarkan kira-kira 3 jam lagi mereka sampai disana. Kanaya cuma berpesan hati-hati pada anak kesayangannya itu.

"Aduh...gue kebelet nih, gue ketoilet bentar yah, kalian tungguin gue jagain tas gue" ucap Andin.

"Gak mau ditemenin nih?" tanya Carista.

"Gak usah kalian pasti masih capek abis beres-beres, kalian duduk tenang disana tungguin gue oke?" Andin berjalan menuju toilet yang agak jauh dari tempat perkumpulan mereka.

Beberapa menit berlalu Andin belum juga kembali padahal sebentar lagi mereka akan berangkat. Azka mendekati ketiga wanita itu bersama ketiga sahabatnya.

"Udah semua?" tanya Azka

"Udah tapi Andin belum juga balik dari toilet, kita lagi nunggu dia" jawab Carista.

"Berapa lama?" tanya Azka dengan tampang serius.

"Udah lama sih" Jawab Shareen. Azka melepaskan tas dari punggungnya lalu meletakkannya asal, Azka langsung berlari.

"Biarin Azka yang nemuin Andin, kita masukin barangnya aja yuk" Mereka memasukkan tas-tas kedalam bis termasuk tas Andin dan Azka karena mereka satu bis.

Setelah selesai semua Bu Windy menyuruh mereka berkumpul. Bu Windy sendiri bingung kemana Azka dan Andin, seharusnya mereka yang memimpin semuanya karena para guru hanya menjadi pengawas mereka, walau sekekali guru yang ambil alih.

"Udah kumpul semua?" tanya Bu Windy.

"Belum bu!" jawab Adrian, Shareen dan Carista bersamaan.

"Siapa lagi?"

"Andin sama Azka belum ada bu" jawab mereka.

Pak Bani melihat sekelilingnya, tapi dia tidak menemukan Azka dan Andin. Semua ribut menanyakan kemana Azka dan Andin. Bu Windy berdiskusi dengan para guru. Akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu Andin dan Azka.

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang