29

38 7 1
                                    

Keesokan harinya Andin ingin meminta maaf sekali lagi kepada Gavina. Saat Andin datang kesekolah dikelas sudah ada Gavina membaca novel pinjamannya di perpustakaan.

Andin menghampiri Gavina. "Vin gue minta maaf yah" ucap Andin. Gavina mendongakkan kepalanya. Kemudian berdiri.

"Harusnya gue yang minta maaf sama lo, maafin gue Din" ucap Gavina.

Andin mengangguk kemudian memeluk sahabatnya itu.

"Eh eh eh,ngapain nih" ucap Genta yang baru saja datang langsung memisah mereka.

"Apa sih Gen" ucap Gavina kesal. Andin terkekeh melihatnya

"Kalian apaan pelukan berdua gak normal lu bedua"

"Lo yang gak normal" ucap Andin dan Gavina bersamaan. Genta tersentak.

"Sorry deh cewek selalu menang, gue kalah"
"lo dipanggil Bu Fifi Vin, makanya kalo sekolah tu masuk kekelas belajar bukan tasnya aja yang masuk kekelas" lanjut Genta.

"Suka-suka gue wlekk.." Gavina mengambil flashdisk didalam tasnya lalu pergi menuju ruang guru.

Sementara Andin kembali kebangkunya begitupun dengan Genta.

Andin membuka hpnya. Sekarang Andin sering mengecek grup dia tidak mau ketinggalan informasi lagi.

Azka
Untuk sementara kita belum adain rapat lagi, kemarin gue udah kasih catatan lengkap diskusi kita kemarin ke Pak Bani, nanti Pak Bani akan rapat bersama guru mengenai diskusi kita kemarin

Banyak yang membalas digrup itu. Andin memasukkan hpnya kembali kedalam saku.

****

Diruang guru, Gavina bingung apa nama file tugasnya semalam. Bu Fifi berceramah selama Gavina mencari file dari flashdisknya dilaptop Bu Fifi.

"Pasti kamu gak buat kan banyak banget alasan kamu, kamu tau alasan kamu itu gak masuk akal masa kamu yang buat malah kamu yang gak tau filenya. Kamu ibu kasih hukuman tambahan"  Gavina kesal mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Bu Fifi. Mau marah Gavina ingat Bu Fifi gurunya tapi Gavina sudah sangat kesal dengan ocehan Bu Fifi.

"Kamu itu -"

"Ibu yang cantik dan baik hati, maaf nih yah bu kalau saya gak sopan tapi ibu bisa diem gak? kepala s
aya pusing bu, telinga saya sakit dengerin ocehan ibu, pikiran saya nyari filenya. Jadi ibu diem dulu yah biar saya fokus nyarinya" ucap Gavina dengan nada sok ramah dan sopan padahal disetiap katanya mengandung kata sindiran dan unek-unek dari hatinya.
Bu Fifi terdiam mendengar ucapan Gavina tadi.

"Sini sini, kamu duduk sini yah kalau udah ketemu kamu copy aja ke laptop ibu, ibu mau keluar aja" Bu Fifi menarik Gavina duduk di kursinya lalu ia keluar ruang guru dengan perasaan kesal.

"Dari tadi kek ngilang nya, pusing gue denger lo ngoceh" gumam Gavina.

Karena banyak file dilaptopnya Gavina kembali pusing. Gavina mencari dengan nama materi tugasnya namun tidak juga ketemu. Beberaoa menit berlalu Gavina mendapatkan nama Rafa. Gavina bingung lalu membukanya.

"Lah ini kan tugas gue kenapa jadi nama dia?" tanya Gavina bingung. Gavina mengingat kembali. Gavina tersenyum saat mengingatnya. Semalam Gavina tidak begitu mendengar ucapan Rafa karena dia sudah sangat ngantuk. Gavina mengalihkan File tadi kelaptop Bu Fifi tidak lupa mengganti namanya. Setelah itu Gavina kembali kekelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

****

Seperti apa yang dikatakan Azka tadi, guru sedang rapat jadi mereka tidak belajar.

"Kita ke taman belakang yuk, bosen disini" ajak Shareen sambil menopang dagu cemberut.

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang