48

27 6 1
                                    

Seluruh ketua organisasi berkumpul diruang osis. Masih ada rasa tidak enak dihati Azka. Azka tidak menyangka kalau mereka akan ikut terlibat dalam masalah yang seharusnya Azka yang menjalaninya.

"Kalian udah tau pastinya kalau setiap tahun sekolah kita ngadain acara khusus untuk ulang tahun SMA Garuda. Dan tahun ini ada sedikit perbedaan, Azka dan anggota osis lainnya sudah membuat dan mengajukan rancangan kegiatan yang akan kita laksanakan nanti, dan kepala sekolah menyetujuinya..." Belum selesai bicara terdengar tepuk tangan yang memenuhi ruangan osis. Wajah Andin dan Azka tidak terlihat senang seperti yang lainnya rasakan.

"Tapi, ada masalah keuangan sehingga apa yang menjadi rencana Azka, dan tentunya rencana kita harus dibatalkan" Semua ketua organisasi yang berada dihadapan Andin dan Azka mulai bertanya-tanya, apa rancangan yang mereka ajukan, masalah keuangan seperti apa yang menghambat jalannya acara tersebut dan pertanyaan lainnya.

"Tenang semuanya, akan saya jelaskan apa isi dari rancangan tersebut" Ucap Azka menghentikan keriuhan yang terjadi. Azka menjelaskan semuanya tanpa ada satupun yang terlewat. Semuanya mulai mengerti dimana permasalahannya.

"Saya sebagai ketua PMR akan menyerahkan sepenuhnya uang kas yang kami kumpulkan selama 1 tahun ini kepada sekolah, saya meminta kerja samanya untuk melancarkan rancangan, rencana dan acara kita nantinya" Ucap Andin tegas. Ketua organisasi saling berdiskusi. Andin yang berdiri dihadapan mereka berharap dengan sangat mereka dapat bekerja sama untuk  ini.

"Gue setuju sama Andin, tapi gue harus tanya sama bendahara dan anggota gue" Ucap ketua Futsal pria.

"Gue setuju! Tim bulutangkis udah nunggu-nunggu kesempatan untuk tanding sama sekolah lain tapi sampai sekarang belum ada perlombaan antar sekolah, gue dukung kalian gue gak mau acaranya batal!" Semangat dari ketua-ketua organisasi itu membuat percaya diri Azka bangkit kembali. Andin terharu atas dukungan yang mereka berikan. Andin menatap Azka ia tersenyum seakan mengucapkan 'Kita bisa!'

"Terima kasih semuanya, gue gak nyangka kalian mendukung dan setuju untuk kerja sama ini, terima kasih"

****

"Andin, makasih udah bantu aku" Andin mengangguk senang.

"Kita bisa Azka, kamu gak boleh putus asa kayak tadi, beberapa organisasi seperti tim bulutangkis, mereka benar-benar ingin untuk bertanding dengan sekolah lain. Dengan ide kamu, kamu bisa ngewujudin apa yang mereka inginkan" Azka tersenyum menatap Andin. Azka berkata dalam hati, ia sangat beruntung bisa bersama Andin. Selain mamanya Andin adalah wanita yang bisa mengembalikan semangat dan kepercayaan diri Azka, serta bisa memulihkan keputus asaan Azka.

"Ini berkat kamu juga, makasih sekali lagi" Andin mengacak rambut Azka gemas.

"Uh! gemes deh, aku dari lama mau megang rambut kamu tapi baru kali ini bisa aku pegang" Andin tambah mengacak rambut Azka.

"Udah, berantakan semua, ini masih disekolah loh" Andin berhenti dan menatap sekitarnya.

"Huh, untung orang gak merhatiin"

"Kata siapa!" Azka dan Andin terkejut mendengar teriakan nyaring dari Shareen, Gavina, Carista, Adrian dan Rafa. Tiba-tiba saja mereka sudah berada dihadapan mereka.

"Pacaran gak tau tempat, untung didalam visi misi lo gak ada larangan pacaran, kalau ada wah kebangetan, masa ketua osisnya sendiri gak patuhin peraturan"

"Emang iya?" Tanya Adrian meragukan ucapan Rafa.

"Iyaa.." Jawab Rafa malas.

"Keren Andin, nyaris aja gak bisa ngerasain tanding sama sekolah lain, Carista nih yang pernah" Ucap Gavina sambil mengacungkan dua jempolnya dihadapan Andin.

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang