22

31 8 0
                                    

Senin pagi seperti senin pada umumnya SMA Garuda melaksanakan upacara. Setengah jam upacara akhirnya selesai. Keempat sahabat langsung masuk kekelas menunggu bel masuk berbunyi.

"Tes! tes!" suara tersebut bergema dipenjuru sekolah.

Seluruh siswa kelas IPA-2 ribut. "Ah pasti masuk nih , jamkos sekali napa" keluh  murid kelas itu.

"Panggilan kepada Andin Luthfia segera ke ruang osis" ucap seseorang dari mikrofon.

"Gue?" tanya Andin bingung

"Woi Andin lo dipanggil pak ketos" ucap Wiwik teman satu kelas Andin

"Lemot banget sih, udah sana ntar lo dimarah sama pak ketos" ucap Carista. Andin beranjak dari duduknya. Ia keluar kelas menuju ruang osis di lantai 3. Dengan keadaan bingung Andin tidak memperhatikan jalannya sehingga menabrak seseorang.

"So..sorry gue ga liat" ucap Andin, saat mendongakkan kepalanya Andin terkejut, senang dan gugup.

"Iya gpp" ucap Azka lalu berjalan mendahului Andin.

"Gitu doang? Gue kira bakal panjang ceritanya, susah ya suka sama orang kayak es batu" gumam Andin kesal. Andin melanjutkan jalannya dengan menghentakkan kaki kesal.

****

Sesampainya diruang osis. Disana sudah ada Pak Bani selaku kepala sekolah. Ada semua ketua organisasi dan angggota osis disekolah yang berkumpul disana.

"Baiklah bapak mengumpulkan kalian disini untuk memberitahukan suatu hal penting" ucap Pak Bani

"2 bulan lagi kita akan mengadakan Camping tahunan yang sudah menjadi program tahunan disekolah  kita. Camping ini akan diadakan setelah kita ujian semester, kalian para ketua organisasi dan anggota osis di sekolah ini akan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program kita" semua yang ada disana menyimak perkataan pak Bani.

"Saya hanya menyampaikan itu meeting ini akan dilanjutkan oleh Azka selaku ketua osis, dan saya harap berita ini jangan dulu disebarkan oleh siapapun, sekian penjelasan saya saya permisi, Azka silahkan dilanjutkan" belum sempat meninggalkan ruangan Pak Bani kembali berbicara.

"Oh iya saya hampir lupa, saya meminta untuk Andin untuk mendampingi Azka di acara nanti" Andin menganga tak percaya. Azka masih bersikap biasa saja walau ia juga terkejut. Sebagian anggota kesal mengapa harus Andin, diantara banyaknya orang dianggota itu Andin lah yang dipilih langsung oleh Pak Bani membuat mereka kesal.

"Ke-kenapa saya pak?" tanya Andin.

"Ikuti saja Andin, kalau begitu saya permisi" Pak Bani keluar.

"Baiklah seperti yang dijelaskan oleh Pak Bani tadi, kita akan mendiskusikan untuk acara ini" ucap Azka menghentikan keributan.

"Saya akan membagi kelompok sesuai dengan organisasi yang kalian ikuti" ucap Azka

Terbagilah 5 kelompok.

Kelompok 1 Keamanan yang berisi ketua dari ekskul bela diri di sekolah juga beberapa anggota osis yang juga mengerti tentang bela diri.

Kelompok 2 Kesehatan
Kelompok 2 yang berisi organisasi PMR dan beberapa anggota osis yang pandai dibidang tersebut.

Kelompok 3  kelompok yang menyediakan semua kebutuhan selama berjalannya program ini. Seperti  peralatan yang akan digunakan nanti.

Kelompok 4  kelompok yang akan menjadi panitia disetiap game yang akan diselenggarakan disana.

Kelompok 5 kelompok yang menyiapkan seluruh kepentingan dapur seperti memasak, dan lainnya.

Seluruh anggota osis dibagi sesuai bidang mereka. Tidak semua anggota didalam ruangan ini ikut, sebagian dari mereka memilih berlibur bersama keluarganya. Tidak ada unsur paksaan dalam kegiatan ini jadi Azka menyuruh yang tidak bisa ikut untuk duluan keluar ruangan.

Salah satu dari mereka mengangkat tangan. "lo nggak masuk kelompok?"

"TIdak, saya akan mendampingi setiap kelompok, jadi saya tidak akan masuk kelompok manapun begitu juga dengan Andin, tapi tidak tahu untuk kedepannya tunggu saja informasi" jawab Azka.

"Baiklah, untuk program ini akan diikuti seluruh kelas X dan XI"

"Saya, Reffan, Afni, Ririn, dan Pak Bani sudah menyiapkan daftarnya. Saya akan membagikan daftar ini sesuai kelompok" Azka memberikan daftar itu pada setiap kelompok satu orang satu.

"Kalian bisa lihat sendiri apa saja yang akan kalian lakukan dan apa saja yang tidak boleh kalian lakukan"

"Kita diskusikan untuk tempat, tema dan games dikemudian hari, tunggu kabar dari saya atau Pak Bani, sekarang kalian boleh kembali kekelas, kalau ada yang menanyakan kenapa kalian kumpul jawab 'Pak Bani ingin mengetahui perkembangan oeganisasi untuk dokumen sekolah' " ucap Azka menutup pertemuan hari ini.

Andin kembali kekelas dengan Jenni dan Candra.

"Lo berdua kok gak ngajak gue sih, mana tadi gue dipanggil pake mikrofon dari ruang guru" ucap Andin

"Selesai upacara kita anggota osis langsung kesana, mana sempat ngajak lo, lagian tadi pas kumpul Azka baru kepikiran untuk ngajalk ketua organisasi makanya lo baru dipanggil" jelas Candra

"Tapi kok tadi nama gue aja yang dipanggil, yang lain nggak"

"Coba lo liat grup angkatan kita, lo pasti ga bukak grup yah makanya ga gau" ucap Jenni

"Mana gue tau, lagian ngasih informasi kok digrup, orang tu dipanggil, kalo ada yang ga bawa HP gimana?" protes Andin.

"Tau ah, cewek selalu benar gue ngalah aja serah lo" ucap Candra.

"Yee ngambek"

Mereka berjalan menuju kelas. Sampai dikelas ternyata guru belum masuk.

Saat dusuk dibangkunya, Andin langsung digeromboli oleh ketiga sahabatnya.

"Ada apa Din, sampe dipanggil sama Pak ketos segala" ucap Carista

"Gak ada, Pak Kepsek cuman mau tau perkembangan organisasi disekolah buat dokumen sekolah" jawab Andin sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Azka.

"Oh gitu"

Tak lama seseorang masuk kelas sehingga membuat penghuni kelas berhamburan ketempat duduknya.

"Permisi, maaf ganggu" ucap saeorang siswi kelihatan dari penampilannya dia anak kelas X.

"Ganggu banget, dikira guru udah lari ngibirit eh taunya..." ucap salah satu dari mereka.

"Tau nih ngajak orang senam jantung aja" sahut yang lainnya.

Tak semua kaget dengan suara itu.

"Diem dulu, dengerin dulu apa tujuan dia kesini" ucap Genta dengan nada tinggi.
Semua diam melihat wajah sangar Genta sang ketua kelas mereka.

"Maaf kak, saya cuman ngasih ini dari guru piket untuk kelas XI IPA-2 kalau gitu saya permisi kak" siswi itu langsung berlari keluar.

"HAHAHA takut dia sampe lari gitu"

"Tugas oh tugas kenapa engkau selalu datang~"

"Fals suara lo, udah diem aja"

"Suara kayak Virzha dibilang jelek budek kuping lo"

"Woi! Udah diem!" bentak Genta semuanya kembali terdiam

"Marah mulu kerjaannya" bisik Andin pada Shareen. Mereka terkikik geli.

"Jenni catat tugasnya dipapan, semuanya diem sampe ada yang bersuara-" mereka semua tegang menunggu kelanjutan ucapan Genta

"Yaa gapapa kalau lo semua bersuara, mulut mulut lo" lanjut Genta santai lalu ia kembali ketempat duduknya. Semuanya mendengus kesal.

--------------

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang