30

31 8 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Andin mengingat kejadian tadi, betapa bodohnya dia mengungkapkan semuanya kepada Azka. Jujur Andin malu, ia juga tidak yakin bisa membuat Azka membalas perasaannya. Tapi Andin juga tidak bisa menyembunyikan perasaan itu.

Andin melirik jam didindingnya. " oh iya Gavina" ucap Andin spontan. Andin mencari nama Gavina dikontaknya lalu menelepon Gavina.

" Halo Din?" ucap Gavina saat telepon tersambung.

"Vin gue bisa kok nemenin lo, gue ga ada jadwal ataupun acara sekarang" ucap Andin langsung keintinya.

" Oke, gue kesana yah Din" sahut Gavina senang.

"Iya gue tunggu, hati-hati Vin" Andin memutuskan sambungan teleponnya.

Andin meletakkan hpnya diatas meja belajar dikamarnya. Andin memasuki kamar mandi. Ia mandi siapa tahu Gavina mengajaknya pergi atau apapun tapi ia belum mandi itu mengulur waktu.

****

Carista sudah siap. Dia memakai dress selutut berwarna biru dongker dengan lengan tangannya diatas siku. Rambut pendek sebahunya dibiarkannya tidak dihiasi oleh apapun. Carista memakai sepatu santai yang masuk dengan pakaiannya sekarang. Carista sungguh tidak betah jika memakai heels.

Sementara Kevin, ia memakai sweeter panjang dengan celana jeans hitam panjang.

"Nah kan cantik kalo kayak gini" ucap Kevin setengah memuji setengah mengejek.

"Gak usah ngeledek, ini kemauan lo sebagai kakak yang baik gue turutin, untung lo adek gue kalo gak....ah udahlah kesel kan gue, yuk jalan" Carista menggandeng tangan Kevin. Mereka berdua memasuki mobil. Mobil tersebut memang untuk mereka, namun Kevin jarang memakainya Kevin lebih memilih memakai motor.  Sementara Carista ia belum mau membawa mobil tersebut walaupun ia sendiri sudah bisa memakainya. Taulah Carista itu tidak suka dengan hal yang ribet, baginya membawa mobil itu membuatnya ribet apalagi kalau ada macet dan harus menunggu beberapa lama. Itu sungguh bukan Carista.

Orang tua Carista sibuk bekerja, namun mereka masih berkumpul saat malam. Sesibuk apapun orang tua mereka menyempatkan untuk berkumpul bersama anak-anaknya. Meskipun Kevin selalu menentang karena ia tahu orang tuanya itu lelah bekerja untuk mereka tetapi mama dan papanya tetap ingin berkumpul. Kata mereka "Dengan melihat kalian lelah kita hilang, apalagi berkumpul bersama seperti ini". Carista, Kevin, dan Clara sangat bangga mempunyai orang tua seperti orang tuanya.

"Jangan lama, awas kalo lama"ucap Carista sinis.

"iya bentar doang" sahut Kevin.

Mereka menuju ke sebuah restoran mewah. Sesampainya disana, banyak mobil mewah terparkir disana. Carista melongo melihatnya.

"lo gila? ini tempat mahal bego" ucap Carista marah.

"Shtt, udah udah yuk turun" Kevin Turun. Ia cepat-cepat membukakan pintu untuk Carista.

"Haha, gue berasa tuan putri diginiin" ucap Carista tertawa geli.

Carista menggandeng tangan Kevin. "ingat lo pura-pura jadi pacar gue" bisik Kevin. Carista hanya mengangguk pelan.

Banyak pasang mata melihat mereka dengan tatapan kagum. Lebih banyak mengarah Kevin daripada Carista. Yah biasa cewek mana yang gak genit kalau liat cowok cakep.

Mereka sampai dimeja yang sudah dipesan oleh Bella. Disana terlihat seorang wanita cantik yang duduk membelakangi mereka. Dari penampilannya saja Carista tahu bahwa wanita itu cantik, tidak perlu melihat wajahnya.

"Khmm" Kevin berdehem saat mereka berdiri tepat disamping Bella.

"Beib..." Bella memeluk Kevin, dia belum sadar bahwa ada Carista disana. Bella tambah mengencangkan pelukannya. Kevin hanya diam tanpa membalas pelukan itu.

"Khmm" Carista berdehem merasa terabaikan. Bella yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya. Bella bingung melihat Carista.

Kevin yang melihat itu langsung merangkul Carista sedangkan satu tangannya lagi menggenggam tangan Carista.

"Kenalin ini Carista cewek gue" ucap Kevin dingin. Carista tersenyun kepada Bella, walaupun dia jijik melihat Bella yang asal memeluk Kevin. Pandangannya berubah, yang tadinya memuji Bella kini ia jijik melihatnya.

"Carista Azalea panggil aja Carista" Carista tersenyum memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Bella nampak terkejut. Ia ragu membalas uluran tangan Carista. Namun ia membalasnya.

"Bella" sahut Bella singkat lalu buru-buru melepaskan jabatan tanggannya.

"Beib, kamu paling jago yah surprisein aku, ini pasti orang suruhan kamu kan, dia kamu suruh buat neglayanin aku" ucap Bella manja. Carista marah mendengar itu, Kevin lebih marah mendengar kakaknya dihina.

"Jaga mulut kamu Bella, lihat penampilanmu dan dia, dia jauh lebih baik dibanding kamu, malah kamu yang lebih cocok dibilang pelayan" bentak Kevin kasar. Carista hanya diam, dia masih menggandeng tangan Kevin.

"Beib" panggil Bella lirih, ia merasa terpojokkan.

"Gak usah manggil gue kayak gitu, jijik gue dengernya"

"Sayang kamu gak boleh kasar dong sama cewek" ucap Carista dengan nada dibuat-buatnya, Carista menahan tawa. Kevin yang mendengar itu ikut menahan tawa.

"Sayang gak usah ngebela dia deh, dia itu pantes buat diginiin" ucap Kevin berubah yang tadinya kasar sekarang lembut sambil membelai kepala Carista. Bella yang melihat itu memanas, tanpa aba-aba Bella menampar Carista. Membuat Carista dan Kevin terkejut.

Carista menahan perih, matanya berkaca-kaca. Kevin panik melihat itu, Kevin melihat bekas tamparan Bella yang memerah dipipi sebelah kiri Carista.
Kevin mengajak Carista duduk dimeja tadi. Sedangkan Bella hanya diam, ia juga terkejut dengan apa yang dilakukannya tadi. Namun ia juga kesal dengan wanita itu yang beraninya merebut Kevin darinya.

"Sakit yah?" tanya Kevin, Kevin masih melihat pipi kiri Carista. Carista yang mendengar pertanyaan itu ingin marah, ia ingin sekali menjawab ' sakit lah pake nanya lagi' dengan nada kasar. Namun ia ingat kini mereka sedang berada disana.

"Beib, maaf" ucap Bella dengan nada gemetar.

Kevin mengalihkan perhatiannya kepada Bella. "apa maaf? Gue gak bakal maafin lo" bentak Kevin.

Dada Bella terasa nyeri mendengar itu. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Untuk kedua kalinya lo bikin gue muak. Pertama lo selingkuh dibelakang gue dan sekarang lo tampar cewek gue, gue gak bakal maafin lo, lo gak usah panggil gue kayak gitu lagi gue jijik. Ingat! Kita udah gak ada hubungan apa-apa dan mulai sekarang lo gak usah ngubungin dan ketemu lagi sama gue" ucap Kevin emosi. Kevin mengajak Carista untuk segera pergi dari tempat itu.

"Kevin! Kevin!" panggil Bella. Namun tak dihiraukan Kevin mereka semakin menjauh dari Bella. Bella menangis ia tahu ini tidak sepenuhnya salah Carista tapi dia sangat kesal mengetahui bahwa Kevin sudah mendapatkan yang lain secepat itu.

"Kevin" panggil Bella lirih.

****

Didalam mobil

"Sial gue ngikutin lo" ucap Carista.

"Yah maaf, gue gak tau bakal jadi gini" sahut Kevin yang masih fokus memandang kedepan.

"Gak nyangka gue lo dapet cewek yang kayak gitu" Carista bergidik mengingat penampilan Bella tadi.

"Ntar deh kapan-kapan gue cerita yang sebenarnya sama lo, gue lagi malas bahas dia" ucap Kevin kesal.

"Iya iya, lo harus obatin luka gue dulu, gue gak mau sekolah besok dengan keadaan kayak gini"

"Iya ah bawel"

------------------------------------------------------

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang