Hari yang mereka tunggu datang juga. Mereka menyiapkan keperluan untuk nanti. Mereka juga menyiapkan kejutan untuk Carista. Dua mobil yang mereka pakai untuk berangkat ketujuan. Ghani dan Gavina diizinkan orang tua mereka. Mereka dipesankan untuk hati-hati oleh para orang tua mereka. Mereka membawa baju ganti untuk persiapan kalau terjadi apa-apa dijalan. Juga masing-masing membawa jaket tebal.
Pukul 8 malam mereka bersiap berangkat ketujuan.
"Udah siap semua?" tanya Ghani
"Belum, kita jemput satu orang lagi" ucap Andin.
"Yaudah berangkat sekarang yuk"
Mereka menjemput Ana dirumah Ana yang baru. Mereka kerumah Ana dibantu dengan google maps. Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah Ana. Ghani Gavina dan Andin turun.
"Assalamualaikum bu" ucap mereka memberi salam saat Bu Mina membuka pintu.
"Bu kita minjam Ana nya yah" Bu Mina tertawa mendengar ucapan Andin.
"Iya, kalian hati-hati dijalan" ucap Bu Mina, Ana keluar menyandang tas kecil berisi bajunya serta jaketnya.
"Ibu Ana pamit yah, ibu hati-hati dirumah, telepon Ana kalau ada apa-apa" Ana menyalami tangan Bu Mina.
"Iya kamu juga hati-hati, kalian jangan ngebut yah, hati-hati aja asal kalian selamat"
"Kami pamit yah bu" mereka menyalami Bu Mina bergantian.Ana ikut dimobil Ghani, dimobil Ghani cuma ada Rafa, Gavina, Ghani dan Ana. Sementara dimobil Azka mereka berenam. Tidak adil sih tapi untuk rencana mereka mau.
****
Dimobil Azka, Adrian dan Shareen heboh menyanyikan lagu. Mereka berempat tidak menghiraukannya tapi juga ikut bernyanyi walau tidak seheboh Shareen dan Adrian.
"Hadeh capek teriak" keluh Shareen.
"Ganti dangdut dong, lagunya gak seru nih" Andin mengganti lagu dangdut membuat Shareen dan Adrian berjoget dikursi paling belakang. Sambil menunggu macet mereka berjoget heboh. Andin memvidiokan kelakuan mereka sambil tertawa.
Sementara dimobil Ghani sangat sunyi. Ditemani lagu. Gavina bersender dibahu Rafa sambil bermain game dihpnya. Sementara Rafa mengelus-elus rambut Gavina sambil melihat layar hp Gavina.
"Bisa gak gak mesra-mesra disini, gue jadi pans nih ngeliatnya" ucap Ghani. Ana hanya tertawa pelan.
"Sirik lo!" Gavina masih kesal dengan Ghani saat kejadian itu.
"Yaelah masih ngambek, lo kenapa bisa suka sama Gavina sih Raf, orangnya sensian ngambekan" tanya Ghani dengan kata-kata yang meledek Gavina.
"Gak tau kenapa, bagi lo sifatnya itu bikin kesal kak tapi bagi gue sifatnya yang bikin gue suka" jawab Rafa, tanpa menghentikan aktivitasnya mengelus rambut Gavina.
"Hadeh bucin bucin, nasib jomblo mah gini" gumam Ghani.
"Itu ada Ana, ambil tuh dia juga suka kok sama lo" ucap Gavina.
Ana terkejut kok Gavina tau gue suka sama Kak Ghani? batin Ana
"Gak usah kaget gue tau kok, semuanya gue tau, mau kalian tutupin sedalam apapun gue pasti tau" ucap Gavina masih fokus pada layar hpnya.
Gavina orang sakti kali yah bisa tau gitu? batin Ana asal bicara.
****
2 jam perjalanan mereka sampai ditempat tujuan, mereka dapat melihat rumah-rumah dari atas sana. Semua terlihat kecil. Pukul setengah 11 malam mereka sampai. Hanya ada beberapa orang disana bisa dihitung, mungkin 16 orang ditambah dengan mereka. Disana ada 3 pondok kecil dan satu rumah yang cukup besar. Mungkin itu penjaga wilayah sini. Dan benar saja, Azka dan keempat cowok itu ke rumah itu mengambil panggangan. Mereka sudah menyewanya pada pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR LOVE
Teen FictionMenceritakan empat sahabat perempuan yang telah berlangsung selama 9 tahun ini. Dan juga pertemuan dengan keempat sahabat laki-laki di sekolah mereka . Pertemuan mereka disekolah hanya sebatas berpapasan seperti siswa-siswi pada umumnya. Lalu pada...