52

20 5 2
                                    

"Andin" Andin berhenti tetapi ia tidak berbalik. Andin berjalan cepat setelah beberapa saat mengingat suara itu.

"Andin tunggu!" Tangan Andin ditahan kuat oleh orang itu.

"Lo siapa?" Tanya Andin.

"Jangan pura-pura, gue tau lo kenal gue" Andin menyingkirkan tangan orang itu dari tangannya.

"Mau apa lagi lo?"

"Gue mau minta maaf, cuma itu"

"Oh ya? cuma itu? gue gak percaya deh"

"Gue mau berteman sama lo, kayak dulu"

"Bentar, kayak dulu? perasaan gue gak pernah temenan sama lo?"

"Andin"

"Udah deh, lo jangan ganggu gue" Andin berjalan melewati Dean. Tetapi Andin ditahan lagi oleh Dean.

"Andin gue minta maaf, ya? maafin gue?"

"Iya, gue udah maafin lo dan jangan pernah ganggu gue lagi" Ucap Andin tanpa pikir panjang. Andin berlalu meninggalkan Dean.

"Yang lalu biarlah berlalu" Gumam Andin.

****

Hari ini, hari kedua acara mereka. Shareen sedang bertanding futsal. Kemarin timnya menang dan sekarang mereka tanding lagi dengan sekolah lainnya. Di pinggir lapangan Adrian terus menyoraki Shareen. Suara penonton di lapangan bulu tangkis tidak terdengar, padahal mereka berada diruangan yang sama. Ruangan besar dimana lapangan bulu tangkis dan futsal bersebelahan.

"Yan, minum dulu" Reffan memberikan minum kepada Adrian bermaksud agar Adrian diam. Namun setelah minum Adrian kembali berteriak lebih kencang.

"Yan bisa diam gak? gak gitu juga caranya, kalau mau teriak boleh tapi jangan berisik, ada waktunya" Ucap Gavina dengan nada tinggi. Adrian langsung terdiam.

Belum satu menit Adrian diam, ia kembali berteriak bersma penonton lain karena Shareen memasukkan bola kedalam gawang.

"Shareen!" Shareen menoleh dan nerlari ke arah Adrian. Shareen mengacungkan dua jempolnya.

"Keren gue ya? keren kan?" Ucap Shareen.

"Keren banget" Sahut Andin. Shareen melambaikan tangannya.

"Astaga, itu temen gue? malu-maluin banget yak" Ucap Gavina.

"Biarin Vin, lagi senang-senangnya"

Selesai menonton pertandingan Shareen. Mereka duduk di kantin sambil menunggu jadwal Rafa dan Adrian bertanding dengan SMA 3. Andin menelepon Azka agar Azka menyusul mereka. Tetapi sudah berapa kali tidak diangkat.

"Gimana Din?"

"Gak diangkat juga"

"Udah biarin, orang sibuk mah gitu ditelepon susah"

"Eh Adrian, sibuknya Azka itu ada hikmah dan maknanya, bukan kayak lo sibuk gak bermanfaat"

"Gak bermanfaat gimana?" Tanya Shareen.

"Dih, bawa-bawa hikmah dan makna apaan tuh" Ledek Adrian.

"Azka sibuk supaya acara ini berjalan lancar, lah lo bedua main game terus, gak inget waktu"

"Gini yah Gavina. Kita main game juga bermanfaat, contohnya melatih kelincahan, melatih otak, melatih kita buat nyusun strategi"

"Nah cakep" Sahut Shareen. Gavina mengangguk, bibirnya bergerak namun tidak mengeluarkan suara. Andin mengusap wajah Gavina.

"Sekarang ada teman berantem baru yah" Ucap Andin. Sebuah pesan masuk di hp Andin.

"Gue jenguk Azka dulu, dia WA gue katanya dia di rooftop"

FOUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang