Siang ini kelas XII Mipa 1 sangat gaduh dan tak tertata, ada yang asik bermain game, ada yang asik meliuk liukan badan dengan absurd hanya demi konten, ada yang mendadak karokean , bahkan beberapa anak lelaki sudah menyusun kursi dengan berjajar untuk tempat tidur dadakan mereka. Sedangkan dipojok belakang diatas karpet bermotif sinchan segerombolan kaum hawa sudah tepar seperti ikan asin yang tengah dijemur.
Tapi lain halnya dengan sepasang anak manusia dideret kedua tepat disamping jendela, si gadis nampak beberapa kali menguap , sedangkan lelaki bersurai hitam itu fokus dengan tugasnya, sesekali mencoret coret dibuku, sepertinya tengah menghitung.
"Kean ngantuk" Lagi lagi Ara merengek
Kean menatap Ara sebentar, mata gadis itu terlihat merah dan mulai berair, bibirnya terus terusan terbuka dan menutup , Ara terlihat ngantuk berat. Sebenarnya bukan hal aneh jika Ara sering ngantuk dikelas hingga tertidur pada akhirnya keanlah yang menggendong Ara ke uks saking tidak teganya membangunkan gadis itu. Hal ini terjadi karena Ara yang tidak bisa tidur cepat saat malam hari.
Ara membuka tangan Kean, gadis itu menaiki tubuh Kean yang masih duduk tegak, tangan mungilnya memeluk tubuh besar Kean erat, wajahnya terbenam sempurna didada bidang Kean.
Kean mengelusi punggung dan rambut Ara dengan lembut, tidak membutuhkan waktu lama lagi Ara sudah tertidur meskipun ditengah kebisingan kelas. Asalkan dalam pelukan Kean, Ara pasti tidur.
"WOY KE"
Dion berteriak dari arah pintu, ditanganya terlihat es teh manis yang tinggal setengah. Suara toa Dion membuat Ara terusik, tapi dengan lembut Kean menenangkannya hingga kembali terlelap.
"Minjem duit dong!" Dion menghampiri meja kean dengan senyum busuknya. Disebelahnya Heksa dan Brian serempak berdecak, hapal betul dengan kebiasaan Dion yang suka ngutang sana sini tapi ngga pernah bayar.
"Nih" tanpa pikir panjang kean merogoh saku kemejanya dan memberikan uang selembaran warna biru pada Dion, alhasil Dion tersenyum cerah.
"Makasih Ke, gausah nitip ya"
Memang kurang ajar Dion, setelah mendapat uang dia langsung ngibrit lagi ke kantin, Kean yakini Dion pasti akan mentraktir selusin gebetannya, dasar playboy kurang modal.
"Udah tidur Ke?"
Brian yang tak melihat tanda tanda kehidupan pada Ara mulai bersuara. Lelaki itu duduk dimeja depan Kean dengan Heksa disebelahnya.
"Hm"
Dehem Kean, dia tak mau terlalu bersuara karena takut membangunkan Ara.
"Bawa ke uks aja gih, lo kayanya pegel" saran Brian
"Ngga papa kok, palingan dia juga tidurnya bentar"
Brian menangguk, Kean memang yang paling tahu Ara.
"Lagi apa lu?"
Brian menggeplak Heksa yang tengah anteng dengan hp ditangannya, tak lupa juga earphone yang menyumpal ditelinganya.
"Kepo" balas Heksa
Heksa memang tipikal pendiam dengan wajah tampan. Jika Dion adalah orang berkelakuan paling absurd dan kurang ajar maka Heksa adalah kebalikannya, lelaki itu selalu berwajah datar dan minim ekspresi.
"Awas lu nonton bok*p ya"
Menanggapinya Heksa hanya menggeleng tak acuh, dia kembali anteng dengan hp ditangannya.
Penasaran, Brian mengintip.
"ANJIRR KEKEYI"
Brian histeris melihat apa yang tengah Heksa tonton. Pacar Dion, kata Kean mah .
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED GIRL
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Bagi Ara , Kean bukan hanya sandaran tapi juga dunianya. Ara bahagia setiap kali Kean memeluknya erat . Ara bahagia setiap kali Kean menggenggam tangannya dengan hangat. Kean. Ara hanya butuh kean tetap hadir untuk membuatnya...