"Araa"
Ara menengok, Kean tengah memainkan rambut sebahu Ara. Ara yang sedari tadi tak mengacuhkannya membuat Kean kesal sendiri, entahlah. Semenjak Kean mimi pada Ara, tingkah Kean berubah sangat manja.
"Kean ngga makan siang bareng Karin ?"
Ara heran, pasalnya jika jam istirahat begini. Kean akan menghampiri Karin, lantas mengajak Ara makan bersama juga. Atau setidaknya jika Karin tengah sibuk, kean akan meminta jatah bekalnya yang memang setiap hari Karin siapkan.
"Males" Kean menjawabnya tak berminat
"Yaudah Kean susul Brian sama temen yang lain aja, Ara ngga papa kok disini " papar gadis itu, pasalnya tadi pagi Kean hanya memakan setangkup roti, pasti lelaki itu sudah lapar sekarang.
"Ara mau kekantin emang ?" Tanya Kean.
"Eh n-ngga ara lagi nunggu Leon" jawab Ara jujur, pasalnya Leon menghubunginya untuk makan siang bersama. Pacar berambut birunya itu bilang, jika hari ini adalah jatah ara bersama Leon.
"Emang ara mau ngapain sama Leon ?" Kean menatap Ara penuh selidik.
"Leon ngajakin Ara makan bareng, tapi Leon kok belum nongol yaa" Ara celingak celinguk kearah pintu, memastikan pacarnya itu memang belum datang.
"Gajadi kali, Ara makan sama Kean aja yuu"
"Ekhemm"
"Leon lama baget sih" Ara mencebik,gadis itu membuka permen lemon dari sakunya. Lidahnya merasakan perpaduan asam dan manis dari permen itu.
"Sayang, kapan kita makan bareng, aku kangen tahu ?" Selly, gadis berambut kecoklatan dengan baju ketat ditubuhnya tiba tiba bergelayut manja, rupanya Leon memiliki pacar lain dikelas ini selain Ara. Dan Ara tak tahu, dia juga tak terlalu mengenal Seli.
"Nanti gue kabarin , gue sama Ara dulu "
Cihhh, Kean sudah mengumpat di tempatnya, bisa bisanya lelaki itu terlihat santai, bahkan mengelus rambut panjang Selly didepan pacarnya yang lain.
Ara diam, gadis itu nampak tak peduli.
Selly cemberut tapi tak urung gadis itu berlalu, mencoba memaklumi Leon yang memang memiliki berjubel pacar, yang penting jatah jajan ngalir.
"Ayo Ra" Leon menggamit lengan Ara, kean ditempatnya secepat kilat menggandeng tangan Ara juga.
"Kean mau ikut ?" Ara bertanya, pasalnya kean menahan langkahnya.
"Lo ngapain sih ikut?!"
"Kean, Ara sama Leon aja. Kean ga usah ikut ya "
Kean mendengus, wajahnya ditekuk.
"Jangan sedih, nanti Ara kasih mimi " bisik Ara pelan, gadis itu bahkan berjinjit untuk berbisik.
Seketika itu wajah Kean berseri seri, lelaki bernetra sekelam malam itu tersenyum bodoh bak orang gila, mimi Ara menyedot kewarasannya.
"Awas lo ngapa ngapain Ara " Kean menatap galak Leon yang berdecih,
"Liat nanti aja" leon tersenyum misterius, lelaki bersurai biru itu senang membuat Kean kesal, karena biasanya dia yang dibuat kesal oleh laki laki itu, jadilah Leon langganan di hukum Pa Omar. Ngomong ngomong soal Pa Omar, Leon kembali memikirkan ucapan ara, leon tidak memecat Pa Omar, tapi lelaki itu minta Pa Omar dipindahkan ke sekolah kakeknya yang lain, bagaimanapun Leon memikirkan masa depan anak Pa Omar yang katanya 2 orang tengah berkuliah. Leon masih memiliki sedikit belas kasihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED GIRL
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA] Bagi Ara , Kean bukan hanya sandaran tapi juga dunianya. Ara bahagia setiap kali Kean memeluknya erat . Ara bahagia setiap kali Kean menggenggam tangannya dengan hangat. Kean. Ara hanya butuh kean tetap hadir untuk membuatnya...