"Kean"
Ara merengek, kini semuanya tengah berkumpul di meja makan, kean dan ara yang biasanya makan berdua , kini ditambah dengan kehadiran sera dan dion. Dion jadi sering menginap, lelaki itu tidak enak jika nanti sera merepotkan kean dan ara. Jadilah lelaki itu harus rela tidur di sofa.
"Umbbh"
Kean menyendokan lauk ke piring ara, lelaki itu tersentak saat ara tiba tiba menaiki tubuhnya, minta disuapin. Disisi lain sera yang masih merasa asing dengan kebiaaan ara, juga terheran heran. Tingkah ara pada kean yang notabene hanya sahabat , sera rasa berlebihan.
"Aaaaa" ara membuka lebar mulutnya, kean terkekeh. Dia menyuapi ara .
"Ke, keknya hari ini gue bolos sekolah deh " tiba tiba dion berucap begitu.
"Gue mau cariin sera tempat tinggal , nggak enak nebeng terus " sambung dion
"Santai aja di, sera ngga papa kok tinggal lama disini. Iya ga ke ?" Ujar ara
Kean mengangguk, lelaki itu kembali menyuapkan makanan ke mulut ara.
"Ser, di, kita duluan ya " kean beranjak, setelah kenyang. Kean menggendong ara dipunggungnya, mereka takut telat sekolah. Pasalnya dion tetap bersikukuh mencarikan sera tempat tinggal, jadilah mungkin lelaki itu membolos. Sedangkan sera, gadis manis yang tengah mengandung itu biasanya bersih bersih di apartemen ara.
"Dion, emang ara sama kean selalu sedekat itu ?" Sera penasaran, mumpung kean dan ara sudah pergi , dia bertanya pada dion yang masih fokus dengan makanannya.
"Hm" dehem dion
"Tapi menurut gue mereka tuh berlebihan, apalagi cuma sahabat " tutur sera
"Lo ngga usah menilai mereka deh, biarin suka suka mereka aja. Mereka juga udah baik sama lo, apapun yang mereka lakuin bukan urusan lo "
Dion sensi sendiri, bagaimanapun kan ara dan kean adalah temannya dan dion tahu mereka juga sudah lama. Rasanya sera ngga pantes ngomong gitu soal kedekatan mereka, apalagi sera cuma orang baru.
"Dion, lo bisa biasa aja ngga ngomongnya ?"
"Ngga, apalagi lo siapa. Lo cuma cewek murahan yang ngaku ngaku hamil anak gue. Cihh, sejak awal gue bukan yang pertama kan ser , jangan ngelunjak. Gue cuma kasihan sama lo" pedas dan menyanyat hati sera, tapi dion benar. Tidak seharusnya dia banyak bertanya soal kedekatan ara dan kean. Bagaimanapun itu hak mereka.
.................
"Kean " kean yang tengah memasak dikejutkan dengan suara sera, gadis itu jalan tertatih tatih kearahnya, usia kandungan yang semakin bertambah membuat sera kesusahan.
Sepulang sekolah ara mengintili dion yang berniat membeli susu ibu hamil, ara bilang dia sekalian mau nyari eskrim lemon. Untuk masalah tempat tinggal, dion belum menemukan tempat tinggal yang cocok untuk sera. Mungkin lingkungan yang sesuai lebih tepatnya.
"Kean, bayi diperut gue nendang nendang terus, gatau kenapa " adu sera, bayinya memang tak berhenti bergerak sejak tadi. Sera merasa ngilu.
Kean mengernyit, laki laki bercelemek kuning itu mematikan kompornya lantas menghampiri sera yang duduk dikursi meja makan.
"Lo mau sesuatu ?" Tanya kean, memastikan . Siapa tahu sera ngidam.
Sera menggeleng, seingatnya dia tidak menginginkan apapun.
"Ughh" sera melenguh, dia mengusap perutnya, bermaksud menenangkan, tapi bayinya tetap ngga bisa diam.
"Hai dede bayi, dede bayi kenapa hm? Dede bayi pengen apa, biar om bikinin. Jangan gerak terus sayang, kasian mama kamu " kean menunduk, lelaki bersurai hitam itu menyamakan tingginya dengan perut besar sera. Hati sera menghangat, tapi bayinya tak kunjung diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED GIRL
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Bagi Ara , Kean bukan hanya sandaran tapi juga dunianya. Ara bahagia setiap kali Kean memeluknya erat . Ara bahagia setiap kali Kean menggenggam tangannya dengan hangat. Kean. Ara hanya butuh kean tetap hadir untuk membuatnya...