🍦Kapan rumah sakit sepi ?

154 2 0
                                    

Kean celingak celinguk, lelaki bersurai hitam itu mencari keberadaan ara. Tapi nihil, hari ini ara tak ada, kean berharap jika ara telat sekolah, meskipun tidak mungkin karena bel pulang sekolah telah berbunyi, teman temannya juga sudah bubar sejak tadi. Kean saja yang berharap terlalu berlebihan. Mana mungkin ara masuk sesiang ini.

"Lo ngapain celingak celinguk gitu, ngga pulang ke ?" heksa menepuk bahu kean. Tinggal ada mereka berdua dikelas, heksa memang selalu pulang paling akhir. Sejak pagi ara tak datang , sebenarnya disaat ada dion dan brian, kean bertingkah tak peduli. Toh kedua lelaki itu juga mendiaminya, brian bahkan selalu menatapnya sinis. Tapi kini tinggal ada heksa,hanya heksalah yang bertingkah normal sejak pagi. Tak ada permusuhan dimatanya.

"Ke "

"Kean"

"Um" kean mendongak, lelaki itu justru melamun.

"Lo lagi mikirin ara ya ?" Tanya heksa tepat sasaran.

"Ara sakit " sambung heksa

"Gue ga nanya" kean kembali memasukan buku buku ke dalam tasnya.

"Lo ngga ngomongpun gue tahu ke, ara masih dirawat"

"Emang separah itu ya ? Tapi ara udah sadar kan ? Dia baik baik ajakan ?" Kean memukul bibirnya, pertanyaan itu dengan lancarnya meluncur dari mulut kean.

Heksa tersenyum tipis ditempatnya.

"Ara udah sadar, kemarin dia terlalu banyak nelen air danau. Ara mual mual, sering ngeluh pusing juga, ara sakit perut , badannya panas. Dan tololnya ara sering manggil manggil nama lo pas tidur. Lo tahu muka brian ke? Asemm, brian cemburu " heksa mengakhiri ucapannya dengan kekehan saat mengingat wajah brian tadi malam

"Gue tahu lo gapeduli , omongan gue gapenting juga buat lo, yaudah gue duluan. Mau gantian jagain ara" heksa beranjak,

"Saa"

Belum genap 2 langkah, kean menahan tangannya. Heksa menaikan senyum dibibirnya.

"Kapan rumah sakit sepi ?"

"Lo mau ngapain ke, mau maling ?" Pertanyaan absurd itu keluar begitu saja, heksa sengaja memancing.

"Maksud gue eumn it--"

"Nanti malem kayaknya cuma gue yang jagain ara, brian dipaksa omanya makan malem keluarga, dion jagain sera, sera makin menjadi mualnya kalo nyium bau obat " papar heksa

"Ohh"

"Lo ngga mau jenguk ara, ara ngerengek minta dipeluk mulu ke. Semalem sih dipeluk sera, kalo nanti kan sera gaada berar---"

"Rumah sakit mana ?" Tanya kean cepet

"Penting emang ? Lo gapeduli juga kan sama ara"

"Gue ngaku sa, gue cemas banget sama ara. Semaleman gue ngga bisa tidur . Puas lo mancing mancing ?"

Heksa terkekeh, akhirnya kean ngaku juga


"Rumah sakit permata, ruang anggrek atas nama nara ailen quinsha kalo lo lupa namanya"

"Ngga mungkin lah gue lupa " kean ngegas, mana mungkin dia lupa nama ara. Sudah hapal dan menari nari terus diotaknya


"Jam 9 gue tunggu ke"

................

"Sa"

"Um"

Heksa menatap ara yang terbaring lemah disampingnya, seperti yang sudah heksa perkiranan. Hanya dirinyalah yang menjaga ara, tapi heksa ta masalah, toh kerjanya hanya menemani orang tidur.

MY SPOILED GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang