"Kean beneran mau nginep di rumah kean ?"
"Ke serius lo mau pergi?" Dion kini yang bertanya, setelah ara keperegok berduaan dengan leon. Kean tak banyak bicara, lelaki itu hanya bilang akan pulang kerumahnya dulu.
Dion, ara dan sera kini tengah mengamati kean yang grasukan mencari kunci mobil. Lelaki itu tak memukul leon ataupun memarahi ara, kean hanya tak bersuara. Tapi justru itulah yang membuat ara merasa bersalah. Kean pasti marah karena ara nakal.
"Kean maafin ara ya, kean marah ya sama ara" ara memeluk lengan kean, pergerakan lelaki itu terhenti.
"Lepas !!"
"Kean ma..aff" ara sudah terisak, tangannya tak mau melepaskan kean.
"Kalo kean marah jangan gini, kean boleh marahin ara, asal kean ngga pergii. Ara ta----"
"LEPAS NARA !!" Kean menghentakan tangannya, ara yang tak ada persiapan terhuyung.
Untungnya dion dengan sigap menahan tubuh ara, jika tidak mungkin ara sudah terbentur lemari kaca. Sera memejamkan matanya, gadis yang tengah hamil itu ikut was was menyaksikan kejadian ini. Ketika marah, kean sangat menakutkan.
"KEAN LO KETERLALUAN "
Dion mencengkram kerah kemeja kotak kotak yang kean pakai. Matanya berkilat, kean hampir mencelakakan ara.
"Keterlaluan lo bilang di ? Cihh, ara lebih keterlaluan , dia kayak jalang yang ma---"
"JANGAN NGOMONG GITU NYET, NANTI LO NYESEL"
Bugghhh
"DION UDAHH !"
Ara menahan dion yang akan kembali memukul kean, ara kasihan.
"Kean ngga papa kan ? Sakit ya pipinya , nanti ara obati--"
"GABUTUH, PERGI LO "
Lagi, kean mendorong ara hingga gadis itu terjungkal, ara meringis, lututnya sakit
"Ara ngga papa?" Sera bangun, gadis itu membantu ara yang kesusahan bangkit.
"PERGI LO NJING !!" Kilat di mata dion semakin terlihat
"TANPA LO SURUH PUN GUE PERGI , JAGAIN CEWEK MURAHAN ITU, EITTS TAPI KALO LO MAU NIKMATIN, PAKE AJA"
Kean mengusap ujung bibirnya yang berdarah, lelaki itu tersenyum sinis.
"GILA LO"
Blammm
Kean menutup pintu dengan keras, bahkan engselnya pun terlepas.
"Se..seraa ar..a takutt , kea..nn jaha..tt " tubuh ara bergetar hebat. Tangisnya tak mereda.
"Udah ra udah, sabar"
Sera memeluk tubuh ara yang melemas .
"In.. i salah ar..a ara yang saa..lah kan Di ?"
Ara menatap dion, meminta pembenaran. Dengan cepat dion menggeleng.
"Lo ngga salah , kean emang lagi sinting "
"Ara nak..all ar.araa nakall"
Ara memukuli kepalanya sendiri dengan brutal, gadis itu seperti kehilangan kewarasannya.
"Udah ra udahh" dion menjerit, menghentikan ara yang diluar kendali
Bughhh
Satu pukulan keras ara daratkan dikepalanya hingga ara tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED GIRL
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Bagi Ara , Kean bukan hanya sandaran tapi juga dunianya. Ara bahagia setiap kali Kean memeluknya erat . Ara bahagia setiap kali Kean menggenggam tangannya dengan hangat. Kean. Ara hanya butuh kean tetap hadir untuk membuatnya...