❝ 40: night talk ❞

212 38 2
                                    

Malam pukul tujuh, semua sudah kembali ke hotel dan bersiap untuk istirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya.

Umji mendapati dirinya satu kamar bersama Dahyun dan Yelena. Sejenak, ia merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk sambil memejamkan mata.

"Capek banget kayaknya, Ji? Main apa aja sih sama Vernon?" tanya Dahyun penasaran ketika melihat sosok Umji yang begitu lelah.

"Main perasaan, Yun," ceplos Umji tanpa ragu.

"Oh, pantesan."

"Kok tanggapan lo gitu?"

"Iya kelihatan sih dari muka lelah lo, ada secercah perasaan bahagia tergambar jelas di senyum lo."

"Bagus bahasanya," celetuk Yelena.

"Ah apa, sih. Udah ah jangan bahas lagi. Gue malu kalo inget-inget kejadian tadi bareng Vernon."

"Spill atau mati?!?!" Dahyun terlihat memaksa Umji sejurus dengan tatapan tajam menghantam.

"Sabar. Mandi dulu. Nanti gue cerita, waktu kita kumpul di kamar Soya, Eurena sama Sinbi."

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

Mereka pun telah siap dengan badan yang harum nan wangi berjalan menuju kamar tiga teman lainnya. Jaraknya memang tidak terlalu jauh, jadi tak ada keluhan yang terlontar dari masing-masing lisan mereka.

Berhubung masih ada sedikit waktu hingga jam setengah tujuh malam, mereka pun berencana menghabiskan waktunya dengan bermain monopoli di kamar hotel.

"Kok lo sempet-sempetnya sih bawa mainan, Ren?" selidik Dahyun.

"Iseng aja, lagian koper gue masih banyak ruang. Ya udah gue colong mainan adik gue."

"Wah, kakak laknat lo emang," cibir Sinbi.

Eurena balik membalas, "Daripada lo diem-diem makanin jajan adek lo sendiri."

"Itu namanya cara agar tidak membiarkan makanan mubazir." Sinbi mengelak, melayangkan tatapan sinis pada Rena.

"Kenapa malah debat, sih? Main woi main," omel Soya yang tak tahan mendengar lebih lama lagi ocehan dua orang gila ini.

"Sinbi duluan, nih."

"Lo nya mancing, sih."

"Berisix." Dahyun dengan cepat mengangkan kedua telapak tangannya ke hadapan Rena dan Sinbi yang duduk berlawanan arah.

Umji dan Yelena cuma menyimak dan sesekali terkekeh tak sanggup melihat kelakuan dua temannya itu.

Setelah di rasa cukup tenang, Umji pun bercerita tentang apa saja yang terjadi padanya dan Vernon hari ini. Berbagai macam ekspresi tergambar jelas di masing-masing wajah temannya.

Ada yang biasa saja, ada yang pipinya terlihat memerah, bahkan ada yang sampai marah-marah tidak jelas karena cerita Umji terlalu 'keju meleleh' baginya. Ada yang bisa tebak siapa saja ketiga orang itu?

"Lo beruntung sih, Ji. Bisa dapetin cowok yang setianya bukan maun kayak, Vernon," lugas Dahyun.

Umji mengangguk. Ia sadar betul akan hal itu. Sungguh hal yang sia-sia jika Umji tidak mempertahankan hubungannya ini dengan Vernon. Menurutnya jarak jauh bukanlah masalah, kalau keduanya saling menjaga komitmen dan saling berkomunikasi satu sama lain.

"Lo ada rencana buat ngatasin LDR lo kah, Ji?" tanya Rena, tepat setelah dadu miliknya ia lempar.

"Ada nggak, ya?" kata Umji sedikit menggoda.

The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang