❝ 26: first date ❞

333 65 23
                                    

Hari sabtu, adalah satu hari yang paling banyak diincar oleh para pasangan remaja untuk berkencan. Tak terkecuali, Vernon dan Umji.

Setelah jalan dua minggu pacaran, mereka akhirnya kencan juga.

Demi apapun, Umji kelewat parno parah. Ia terlalu banyak memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi saat kencan dengan Vernon nanti.

Because, this is the first date that she had. So do Vernon.

Lelaki dengan nama belakang Leonardo itu pun merasa terkena panic attack. Ia sudah terlanjur mati gaya, takut ia tidak becus jika berhubungan dengan seorang perempuan.

Biasanya dia jadi bahan bercandaan Wawan tuh, kadang ada aja yang digibahin Wawan.

"Harusnya lo gerak cepat dong dekatin Umji. Talk less, act more dong bro!" Wawan bersabda.

"The hell. Tahu darimana lo kutipan begitu?"

"Biasa, tadi kan ada tugas bahasa inggris mencari kutipan terkenal."

"Owalah, cok." Keeno terheran-heran.

Vernon ketawa-ketawa aja dengarnya, gak pernah tersinggung. Soalnya apapun yang Wawan bilang mana pernah ada kesan seriusnya.

Sementara itu, Umji tidak menghiraukan pakaiannya, ia malah sibuk menyiapkan bahan apa saja kebiasaan yang dilakukan cewek saat kencan.

Entah peran mereka yang tertukar atau bagaimana, Vernon lah sekarang yang sedang kebingungan hendak berpakaian seperti apa.

Rencananya, Vernon hari ini akan memakai jaket denim atas usulan Wawan. Katanya, kalau pakai jaket itu bakal tambah ganteng, kayak Dilan. Haha.

Layaknya seorang pria pada umumnya, ia bergegas menjemput Umji di depan rumah. Sebisa mungkin ia menjemput Umji sesuai janji.

Awalnya, berdasarkan preferensi tempat kencan yang mereka telah riset, mereka berniat untuk kencan jalan-jalan di Mall aja. Tapi siapa sangka mereka berdua sama-sama kurang nyaman kalau hanya kencan di sekitar Mall. Ya, apa enaknya sih mengitari Mall yang banyak orangnya gitu? Apa lagi ini di hari sabtu.

Lalu singkat cerita, Vernon pun akhirnya mengajak Umji untuk menonton film di bioskop. Jadwal filmnya adalah jam 5 sore. Sengaja cari yang agak sore supaya pulang gak terlalu malam, kata Umji.

Soal film, Umji serahin aja langsung ke Vernon. Tanpa menanyakan judul, genre maupun cerita seperti apa. Karena siapa orang yang akan memilih film horror saat berkencan?

Ya, Vernon orangnya.

"Sorry, Vernon. Udah lama?" tanya Umji seraya membuka pintu mobil.

"Santai, baru beberapa menit nyampe, kok," elak Vernon. "Anyway, you look pretty, Princess."

"Heh. Baru mulai udah ngegombal aja. Udah ayo cepet jalan," pinta Umji terdengar galak, walau sebenarnya ambyar dalam benak.

"Iya iya, aku gas, nih."

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

Saat telah sampai di aula bioskop, Vernon segera pergi mengecek jam tayang filmnya. Ternyata tinggal lima belas menit lagi film akan segera dimulai.

"Umji, mau pesan popcorn gak?"

Umji mengangguk, dengan tatapan kosong.

"Minumannya? Milo mau?"

Umji masih mengangguk.

"Popcorn nya yang manis, kan?"

Umji tetap mengangguk.

"Aku ganteng, kan?"

Masih tidak sadar, ia mengangguk.

Sekelebat mata ia langsung menggeleng kembali. "Eh apaan sih, Vernon." Ia terkekeh.

Astaga gemas sekali. Vernon jadi ingin mencubit pipi gembul gadis ini.

Setelah memesan makan dan minum, mereka segera masuk ruang teater. Sambil mencari tempat duduk, Umji samar-samar bertanya, "Kita mau nonton film apa sih, Non?"

"Insidious 3."

"Hah? Mickey Mouse 3?"

Tak ada jawaban, karena telah menemukan kursi yang dicari, Vernon pun mempersilakan untuk Umji duduk duluan.

Dengan popcorn yang ada di atas paha, ia mulai memakan satu persatu berondong jagung yang masih hangat tersebut. Karena suara efeknya yang menegangkan, Umji jadi suka tiba-tiba kaget sendiri.

Filmnya merinding begini, ya. Mana suasananya juga ikutan mencekam.

Fix, ini pasti film horror, sih.

Aduh, bagaimana ini. Dari semua film yang ada di bioskop ini, mengapa Vernon harus memilih film ini???! Ah pusing. Umji paling lemah dengan film yang terlalu banyak suara efek mengagetkan dan grafik yang menyeramkan.

Ia ingin sekali bertanya dengan Vernon tentang film ini, tapi nyalinya ciut. Pemuda itu terlihat sangat serius dan menikmati filmnya, sih.

Apa yang harus Umji lakukan??!

Apa yang harus Umji lakukan??!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAKEP BGT YA TUHANNNNN 🥵❤️fix makin ga sabar nunggu comeback mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAKEP BGT YA TUHANNNNN 🥵❤️
fix makin ga sabar nunggu comeback mereka.

ANYWAYS,,,,,, bagaimana menurut kalian? 😇

aku waktu ngedit ini sambil kepikiran bahan cerita baru buat mereka 🤡 temanya kantoran, terus vernon jadi bosnya, sedangkan umji sekretarisnya 😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku waktu ngedit ini sambil kepikiran bahan cerita baru buat mereka 🤡 temanya kantoran, terus vernon jadi bosnya, sedangkan umji sekretarisnya 😇. plotnya juga udah ada woiii HSHSHSHSHS lanjut ga yah? 🤔

Kalau aku buat cerita baru tentang mereka dengan tema kantoran gitu apakah kalian minat? 😀

The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang