Kembali ke bangku masing-masing, Umji mendadak minta tuker posisi bangku dengan Sinbi. Yah, Sinbi tidak masalah, sih.
Hanya saja, Sinbi menjadi tak enak hati melihat gerak-gerik Vernon yang kelihatan penasaran dengan apa yang terjadi pada Umji.
Vernon terus-menerus menatap Umji dari belakang. Laki-laki itu bingung, apakah Umji sedang marah? Kalau iya, dengan siapa? Dan karena apa pula?
Oh, gosh, semakin dipikirkan semakin membuat kepala Vernon pusing.
"Vernon, si Umji kenapa?" bisik Sinbi menelengkan kepalanya.
"I don't know? Dia sudah seperti itu sejak tampil tadi."
"Oh, mungkin PMS," tebak Sinbi asal. "Udah lo santai aja, entar juga dia bakal balik kayak biasanya."
Vernon hanya manggut-manggut diselimuti keraguan.
Ia tak yakin Umji akan segampang itu balik seperti biasanya.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
Jam istirahat telah usai dan Vernon masih belum bisa berbicara sepatah katapun pada Umji.
Benar seperti apa yang ia yakini, Umji memang tidak akan segampang itu untuk balik seperti biasa.
Umji selalu menghindar dengan pergi ke toilet tiap kali Vernon mendekatinya. 2 kali berturut-turut selama jam istirahat dia seperti itu.
Sial, bukan main.
"Sin, Umji nggak berubah, tuh? Dia masih kelihatan marah," ucap Vernon agak mencondongkan badannya ke Sinbi.
"Iya, kok bisa, ya? Umji sebelumnya gak pernah kayak gitu."
"Hati seorang kaum hawa susah ditebak, ya."
"Nggak. Kaum adam aja yang gak peka."
"Please, selama ini kalian para cewek anggap cowok itu apa, sih? Cenayang? Sampai bisa tahu apa yang ada di pikiran kalian?" gerutu Vernon mendadak debat dengan perempuan yang terkenal akan kebacotannya alias Sintha Bestari.
Namun, tumben hari ini Sinbi terlihat setuju dengan opini Vernon.
"Iye, ya. Bener juga lo." Alisnya mengerut. "Oke, lo tenang aja. Gue bakal buat lo sama Umji baikan lagi."
"Yang benar?"
"Iye bener."
"Serius?"
"Iye ih, ceriwis amat itu mulut."
Vernon hanya menampilkan seulas cengiran kecil saat mendengar jawaban Sinbi. "Thanks, ya."
"Yoi." Sinbi mengangguk tersenyum.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
Bel sepulang sekolah berbunyi sangat merdu, membuat para siswa bergegas mengemas barang ke dalam tas dan segera mengangkat kaki dari ruang kelas.
Tak elak, Umji juga kelihatan ikut cepat-cepat mengemas bukunya ke dalam tas dan turun ke lantai bawah.
Perasaannya sangat tidak enak hari ini. Ia merasa sangat berdosa sudah mengabaikan Vernon seharian penuh. Tapi, ini juga demi kebaikan mereka bersama.
Tepat saat kakinya hendak melangkah menuju anak tangga, tangannya ditahan oleh Dahyun bersama Sinbi yang ada di belakangnya.
"Sin, apaan sih? Gue mau pulang. Masih banyak kegiatan gue di rumah."
Aduh, dosa Umji jadi berkali-kali lipat, nih.
"Udah cukup, Ji. Lo gak boleh ngehindar kayak gini terus," ujar Sinbi kemudian menarik lengan Umji agar menepi dari area tangga.
"Lo ngomong apa, sih?" Umji melepas genggaman tangan Dahlia dan Sinbi.
"Gue udah ikutin saran lo sama Soya tempo hari lalu. Gue udah sadar dan gue udah kelarin masalah hati gue sama Tobi dan Chandra dengan jelas," jelas Sinbi panjang lebar.
"Dan sekarang giliran lo," sambungnya.
Wah, Umji terbelalak sedikit terkejut. Ia tak menyangka Sinbi akan selangkah lebih maju darinya.
"Mau sampai kapan, lo melarikan diri terus?" Kali ini, Dahyun mengomentari.
Umji sempat tertegun mendengar perkataan itu keluar dari mulut Dahyun. Apa iya, dia sekarang sedang melarikan diri?
"Sumpah gue gak ngerti kalian ngomong apa. Gue mau pulang aja lah," balas Umji sembari menahan mati-matian cairan bening yang sedari tadi sudah memaksa untuk keluar dari pelupuk matanya.
Sesaat, ketika tubuhnya berbalik membelakangi Sinbi dan Dahyun.
Seseorang kembali menghalangi jalannya dan berkata,
"Umji, ayo pulang bareng."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
spa yg dh nonton comebacknya gfriend??? AAAKKKK NANGIS BGT PADA CUAANTEK CUAAANNTEKK SEMUAAA 😭😭😭😭👌👌👌 umji sama sinbi gacor bgt jshhehxjehdhd
