The Beginning of Love (✓)

❝ 25: bocor ❞

Kalau dihitung-hitung hari ini adalah hari kedua sejak mereka mulai berpacaran. Saat kemarin pertama kali ia speak up soal ini, semua sohibnya tampat terkejut dan berkata bahwa itu adalah berita yang menggemparkan.

Jadi, sepertinya kelakuan oknum Sintha Bestari yang menyebarluaskan berita itu di penjuru sekolah. Well, damn. Umji hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya merasa menyesal dan malu di saat yang bersamaan.

"Gue doain lo langgeng, Ji. Tapi sebelum itu, PJ-nya boleh lah," sogok Sinbi dengan evil smile nya.

"Mata lo PJ. Ini gimana ceritanya sampai satu sekolahan tau kalau gue pacaran sama Vernon?!"

"Ya, gue pasang poster tentang lo sama Vernon di mading sekolah tadi pagi," katanya, yang kemudian menyerutup susu stroberi yang telah ia beli.

Umji membelalak tak menyangka.

"HAH?!"

"Bercanda." Sinbi kemudian menampilkan rentetan gigi putih bersihnya. "Gue cuma ngasih tahu Chandra sama Tobi doang padahal."

"Serius lo?"

"Serius, anjir. Gue mana pernah bohong."

Umji menyipitkan matanya. "Hilih. Perasaan lo sering bohong."

Sinbi refleks mengangkat sebelah alisnya. "Bohong apa?"

"Bohong sama perasaan lo sendiri," balas Umji santai, tapi Sinbi merasa ter-skak. "Jadi siapa yang lo pilih, Sin?"

Sinbi mengacak rambutnya sekilas. "Pilih apaan, dah. Kenapa jadi bahas gue, sih."

Umji hanya bisa menyengir dengan tatapan penuh selidik. "Gue sih udah tahu lo bakal milih siapa."

"UMJI DIEM!"

Umji terbahak puas sekali. Baru kali ini bisa menjahili Sinbi.

•••

Seriusan, ini sebenanrnya yang nyebarin soal dia yang pacaran sama Vernon siapa, sih?!

Umji masih malas kalau ingin berjalan di koridor ataupun berkunjung ke kantin. Ia yang terbiasa memasang muka resting bitch face-nya kini terpaksa harus tersenyum satu persatu pada orang-orang yang melemparkan senyumnya duluan padanya.

Ah, capek.

Nggak mungkin Vernon sendiri yang nyebarin, kan? Tunggu, tapi itu sangat meyakinkan. Jangan-jangan memang beneran Vernon yang menyebarkannya.

"Sumpah serem banget ini kenapa semua orang jadi pada senyum-senyum ke kita, ya?" kata Rena bertanya-tanya.

"Pede lo. Mereka pada lihat cewek disamping lo, noh," balas Soya, matanya mengarah ke Umji.

"Cie, Umji," goda Elena memperlihatkan senyum penuh makna nya.

"Umji, traktir gue soto, dong," celetuk Dahyun dengan muka watadosnya.

"Gue juga mau eskrim," timpal Rena.

"Gak ada akhlaknya ya lo semua," cibir Sinbi sebelum melanjutkan, "Gue sih cukup boba aja ikhlas kok, Ji."

"Yeeeeu, dasar Mak Lampir," ledek balik Rena, memeletkan lidahnya.

"Hah?! Apa kata lo???"

Soya dengan cepat menggubris, "Berisik banget lo pada, anjir."

Fix, Umji makin malu akibat ulah teman-temannya yang tidak punya rasa malu ini.

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

"SUMPAH???!!! LO AKHIRNYA JADIAN SAMA UMJI, NON!!!?" Suara super duper menggelegar itu berdengung di seluruh penjuru koridor lantai 2.

Ketemu juga, siapa dalang dibalik semua ini.

"Wawan, bajingan. Shut your mouth!" bentak Vernon yang sepertinya menyesal memberitahu hal ini pada si Tukang Bocor Informasi, Gunawan.

"Selamat, Non. Gila, akhirnya ya. Setelah titik darah penghabisan akhirnya lo bisa dapatin hatinya," puji Keeno yang masih normal jika dibandingkan dengan Wawan.

"Gak mau tau, malam ini kita pajama party," usul Wanwan memaksa.

"Itu mah tradisi para kaum hawa, Wan," ujar Keeno.

Wawan tetap kukuh pada pilihannya. "Pokoknya party in the air~"

Vernon hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan aksi konyol Wawan yang beratraksi layaknya topeng monyet di tengah-tengah koridor.

Sebenarnya Wawan ini makhluk apa, sih?

Sampai sekarang Vernon masih belum menemukan jawabannya.

MMF GANTENGNYA KELEWATAN NGAB 🥵🤚