Semburat berwarna jingga melukis langit yang tadinya berwarna gelap gulita. Hari ini waktunya mereka untuk sampai di tujuan selanjutnya. Yaitu, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kira-kira memakan waktu lebih dari 9 jam untuk sampai di kota pelajar ini. Berangkat pukul 9 malam, kini mereka sampai pada pukul 6 pagi.
Semuanya diarahkan ke kamar hotel masing-masing. Selama dua hari berturut-turut, kini Umji akan sekamar bersama Soya san Sinbi.
Di hari pertamanya ini mereka diajak berkeliling kota Yogyakarta. Dari mulai Museum Yogyakarta hingga ke Istana Yogyakarta.
Kota yang diberi julukan sebagai kota terpelajar dan perjuangan ini memang begitu terasa. Sampai-sampai Umji takjub sendiri melihat sejarah yang terukir di kota ini. Serangan Umum Satu Maret contohnya.
Umji belajar banyak hal saat berada di Jogja. Ia sangat tertarik dengan kisah mengenai salah satu pahlawan Yogyakarta. Yaitu, Ki Hajar Dewantara.
Melihat mulai dari awal hingga akhir perjuangannya untuk perkembangan pendidikan di Indonesia sunggah membuat Umji terenyuh.
Kelak, Ia berharap dirinya bisa menjadi orang yang berjasa seperti beliau juga. Ia ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain juga alam semesta ini.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
Lanjut di hari kedua. Sekolah mereka mulai menjelajahi pelosok Malioboro. Karena ini acara bebas dan non-formal, maka ada yang berencana untuk berkeliling dengan becak. Adapula yang ingin pergi ke tempat pedagang kaki lima atau sekadar menikmati pemandangan kota Yogyakarta.
Jadi, mereka dibagi ke beberapa tim, yang akan dipandu oleh masing-masing dua guru. Tiap tim akan menuju ke titik yang berbeda dan saling bertukar tempat nanti. Guna meminimalisir keramaian.
Umji berada di tim yang sekarang sedang melihat-lihat cinderamata dan sejenisnya. Sedangkan Vernon dan beberapa temannya yang lain pada santai duduk di atas trotoar sambil memakan camilan.
Umji jadinya satu tim dengan Rena, Elena juga Sinbi. Ia sedikit bingung, kenapa bisa Sinbi berada di tim ini. Padalah biasanya dia tidak begitu suka dengan yang berbau aksesoris gitu.
"Sin, lo ngapain coba ikut di tim ini?" tanya Rena, iseng.
"Ada deh, kepo lu," balas Sinbi dengan nada sinis.
"Dih, galak."
"Mau beliin oleh-oleh buat keluarga ya, sin?" Kali ini Elena yang bertanya.
"Nggak."
Elena mengernyit. "Terus?"
Tak lama kemudian, Umji akhirnya sadar. "Ya elah, mau barengan sama doi ya, lo?"
"Hah? Apa sih, nggaklah," kata Sinbi berkilah. Walau tetap kelihatan jelas bohongnya.
"Iya bener kok itu tadi kata Elena. Gue pengen beliin keluarga gue oleh-oleh aja."
"Halah, alasan klasik," cibir Rena.
"Anda bisa diam tidak?"
"Gue panggilin nih ya orangnya," goda Umji
"JI! JI, IH APAAN SIH! MALES DEH CEPU LO."
Tanpa pikir panjang, mereka semua pun langsung tertawa kencang melihat tingkah Sinbi yang panik dihiasi pipinya yang memerah.
Di sisi lain, Vernon yang sedang ikut duduk sambil melihat jalanan bareng Haikal, Wawan, Keeno, sama Tobi pun merasa matanya sangat segar. Tak dapat dipungkiri keindahan kota ini mampu menyihir matanya. Namun, jika dibandingkan dengan wajah gadisnya masih kalah jauh, sih. Haha, bucin.
![](https://img.wattpad.com/cover/206214174-288-k44299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love (✓)
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝If we are together, I'm not afraid anymore❞ ______ +au +semibaku +lokal [ chwe vernon x kim yewon // #VERJI #HAMSSOLLIE ft. 98l ] credit cover wattpad by: iunmin at DeviantArt © by LALA, 2019.