Masa dimana Umji merasakan pertama kali indah dan kelamnya persahabatan secara bersamaan itu terjadi saat dirinya menginjak bangku SMP.
Saat itu, ia belum kenal dengan Sinbi, Dahyun, Elena, Eurena, bahkan Soya. Ia hanya mengenal satu orang, namanya Biru.
Biru adalah laki-laki pertama yang mampu membuat Umji merasa spesial. Umji yang tak pandai untuk mengobrol bahkan berteman dengan orang lain, tapi Biru dengan senang hati mau berteman dengannya.
Biru dan Umji menjadi sangat dekat sampai kemana-mana selalu berdua. Kedekatan mereka pun mulai menyebar hampir satu sekolah tahu tentang mereka.
Umji malu, tapi dalam hatinya ada secuil rasa bahagia.
"Biru, kamu kok mau sih temanan sama aku?"
"Kenapa nggak? Gue suka temenan sama lo. Gue juga pengen buktiin kalau semua orang berhak diajak temenan. Sekalipun orang itu buruk dalam mencari topik pembicaraan," jelas Biru sembari terkekeh.
Sindiran itu sedikit menyentil hati Umji. "Oh jadi gitu. Oke." Ternyata Biru juga berpikir seperti itu. Ya, nggak salah, sih.
"Ngambek nih ceritanya?"
"Nggak," katanya, tapi masih memalingkan muka dari Biru.
"Ih bercanda kali. Lo yang sekarang udah beda. Gue tahu karena gue kan teman lo." Biru tersenyum. Senyuman itu selalu saja mampu merobohkan seluruh amarah yang ada dalam diri Umji.
Ketika itu Umji tidak tahu bahkan tidak sadar kalau senyuman yang Biru berikan tadi akan menjadi senyuman paling manis dan kali terakhir ia bisa lihat.
Mulai memasuki kelas tiga SMP, ia merasa ada yang aneh dengan Biru. Sebab dia jadi jarang masuk bahkan kalau masuk pun hanya sampai setengah hari.
Setiap Umji ingin berbicara dengan Biru, lelaki itu selalu saja menghindar. Ah, kenapa sih, Biru?! rutuk Umji dalam benaknya.
"Umji, kok Biru jarang deket sama lo lagi?" tanya salah satu temannya penasaran.
Umji hanya mengendikkan bahu. Ia sendiri saja tidak tahu.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
"Biru, kamu kenapa? Kok selalu menghindar dari aku?" Umji mengeluarkan suaranya sedikit agak keras karena Biru yang berjalan sangat cepat.
Sudah Umji duga, memang ada yang tidak beres dengan Biru. Saat laki-laki itu membalikkan badannya, Umji melihat sekiranya beberapa plester dan luka ada di beberapa tubuhnya.
Biru terlihat sangat muram, tak ada sedikitpun garis senyum yang menghiasi wajahnya.
Ia menghampiri Umji perlahan, namun kakinya nampak menyandung sesuatu, jadi ia spontan terjatuh.
"Biru!"
"Umji, lo gak boleh deket-deket sama gue lagi. Nanti lo repot," ujar Biru, mencoba bangkit dari jatuhnya.
Umji membalasnya dengan kerutan dahi penuh tanda tanya. "Maksudnya? Emang kenapa kok aku jadi repot? Cerita."
"Maaf, gue gak bisa cerita," tolaknya, halus.
"Kenapa, sih? Kamu pasti habis berantem, ya?"
Biru menggelengkan kepalanya kuat. Umji masih berpikir keras mencari jawaban sendiri.
"Habis ikut tawuran?"
Biru tetap menggeleng.
"Habis ... di cakar ayam?"
"Bukan, Umji." Biru berusaha menahan tawanya karena kepolosan Umji yang suka mengada-ngada.
"Ini jauh lebih rumit dari yang lo pikirin. Gue gak mau lo jadi kena getahnya karena dekat-dekat gue."
"Kenapa kamu bilang kayak gitu? Gimana kalau kebalik? Gimana kalau seandainya kamu yang kena getahnya gara-gara dekat sama aku?" sahut Umji, asal.
Biru sontak terdiam. Ia tertegun atas jawaban Umji. Ia tak pernah berpikir sampai kesitu.
"Nggak usah aneh-aneh. Ini semua bukan gara-gara gue dekat sama lo."
"Terus kenapa, Ru?! Kalau kamu gak cerita aku gak bakal bisa tenang."
"Karena gue sayang sama lo, Umji! Gue gak mau buat lo cemas!"
Umji merasa oksigen di sekitarnya mulai menipis.
flashback umji bakal dibagi jadi 2 chapter yaaah. maapin kalo panjang gaes hahshah :"
oiya skuy kenalan sama kak Samudera Biru 🤗
(namanya diambil dari Gon yang suka warna biru sama Laut hehe)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love (✓)
Fanfiction╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝If we are together, I'm not afraid anymore❞ ______ +au +semibaku +lokal [ chwe vernon x kim yewon // #VERJI #HAMSSOLLIE ft. 98l ] credit cover wattpad by: iunmin at DeviantArt © by LALA, 2019.