❝ 05: bertengkar? ❞

602 124 2
                                    

"Vernon, are you okay? Mom—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Vernon, are you okay? Mom—"

"Hello. Sorry, it's not him. I am his classmate, sorry for pick the phone up."

Ya, pada akhirnya Umji mengangkat telepon milik Vernon juga. Jujur sebenarnya ia enggan, karena ia tahu ini tidak sopan.

Namun, setelah melihat banyaknya panggilan tak terjawab disana, tangannya gatal untuk menekan tombol berwarna hijau itu.

Sebelumnya Umji sudah meminta ijin terlebih dahulu pada guru yang sedang mengajar di kelas untuk mengangkat telepon. Jadi sekarang ia tengah ada di koridor sekolah.

"Ah, I'm sorry, anak itu selalu lupa menghidupkan mode senyap di ponselnya."

"I-Iya... If I may know, is there something wrong had happened, Madam?"

Demi apa, Umji gugup sekali berbicara dengan orang tua Vernon. Takut bahasa Inggrisnya masih kurang lancar untuk memahami obrolan dari orang yang asli dari sana.

"Santai saja, saya bisa berbahasa Indonesia, kok."

Huh, syukurlah. Batin Umji.

"A-ah... baik..."

"Ini tadi ada masalah sama Vernon. Katanya dia dipanggil ke ruang BK gara-gara ketahuan berkelahi sama murid lain. Aduh, anak itu, baru hari pertama sudah buat masalah."

Hah? Bertengkar? Masa, sih? Dengan siapa pula anak itu bertengkar?

"Terus sekarang katanya dia ada di UKS, Nah, tante minta tolong sama kamu bisa kasih handphone ini ke dia tidak, ya?"

"Ah, tentu saja, Tante. Sebentar ya, sekarang juga saya akan menuju UKS."

Tanpa ba-bi-bu Umji langsung berlari dengan kekuatan penuh menuju UKS. Bukan main rasanya kaki ini ingin copot, iya Umji paling lemah kalau berurusan dengan atletik.

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

Sesampai di UKS, Umji tidak sengaja menggebrak pintu disana. Tak heran seluruh perhatian kini menuju padanya dengan tatapan tajam.

Ah, sial, ini memalukan.

"Ve-Vernon..., your mom is calling you," katanya terengah-engah seraya menyerahkan handphone milik laki-laki itu.

Vernon sempat melongo ketika melihat gadis sebelah bangkunya itu dengan baik hatinya mengantarkan ponsel ini padanya.

"Vernon. Come on, take your phone," kata Umji lagi berhasil membuyarkan lamunan laki-laki itu.

"Hello, Mom?"

Tak tahu apa yang sedang Vernon bicarakan, yang pasti Umji bisa menebak kalau ia sedang dimarahi habis-habisan karena Vernon berkali-kali menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Mom, but actually is—" ucap Vernon terpotong kemudian menatap Umji.

"Kenapa?"

"Dimatiin..."

Umji terkekeh melihat ekspresi Vernon yang seperti habis dikejar setan. Sebegitu mengerikannya ya Mama Vernon?

"Jangan tertawa, it scared me more... because your laugh is kinda similar with my mom...," ucap Vernon membuat Umji menghentikan tawanya.

Keheningan pun mendominasi mereka berdua.

Keheningan pun mendominasi mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang