"Umji, shall we kiss?"
Dor.
Umji yang kepalang kaget pun terlanjur menoleh, menampilkan air muka nya yang tertegun.
"Wha-"
"Just kidding. Habis, kamu daritadi nggak natap aku. Kenapa?"
Apakah Umji harus berkata jujur kalau ia gugup dan sibuk menahan malu karena perlakuan Vernon padanya saat di rumah hantu? Tentu tidak.
"Nggak. Cuma lagi capek aja."
Vernon kemudian berhenti, ia menatap Umji lekat-lekat. "Capek banget, ya? Mau digendong gak?"
"Nggak usah, aku masih kuat jalan, kok," sahut Umji dengan tatapan teduh.
Mereka berdua akhirnya lanjut berjalan. "Apa gara-gara efek habis dari rumah hantu?" tanya Vernon penasaran.
Umji terkikih. "Nggak, lah. Kan ada kamu tadi."
Vernon kicep. Aduh, memang gak baik kalau Umji yang melayangkan gombalan padanya.
"Jangan gitu, nanti aku terbang."
"Hahaha, apa sih."
"Eh, di sana ada tempat istirahat. Mau ke sana aja, gak?" tanya Vernon ketika melihat ada gerai makanan di ujung mata.
Umji hanya mengganguk menuruti ajakan Vernon.
"Guys, gue sama Umji ke sana dulu, ya. Mau belanja bentar," seru Vernon lada teman-temannya yang sudah berada jauh di depan.
Teman-temannya hanya membalas dengan jempol, anggukan, bahkan ucapan "Yeee, bucin," ya tapi itu fakta, sih.
Setelah menemukan meja yang pas untuk berdua, mereka pun memesan dua buah minum. Milk tea untuk Vernon dan bubble tea untuk Umji. Karena keduanya sama-sama haus, jadilah terbentuk suasana hening yang cukup lama durasinya.
Beberapa menit kemudian, Vernon berhenti menyedot minumnya lantas bertanya, "Habis ini mau kemana lagi, Ji?"
Yang dipanggil sibuk berdehem lama sambil mengaduk-aduk bubble tea nya. Karena sebentar lagi peran sang mentari sudah akan digantikan oleh sang rembulan. Maka, Umji ingin sekali mencoba melihat pemandangan matahari terbenam dari atas bianglala.
"Aku mau naik bianglala..."
"Oke. Ayo kesana." Vernon menyetujuinya tanpa pertanyaan lebih lanjut.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
Sementara itu, kawanan anak IPS lainnya masih sibuk mencoba berbagai macam wahana seru lainnya. Tak terkecuali Yelena, yang diam-diam pergi menonton teater sendirian sebab tak ada yang mau menemaninya.
Tapi, beruntung ia sempat bertemu dengan Soya saat di tengah perjalanan menuju tempat tersebut. Alhasil ia ditemani Soya pergi kesana.
Sinbi, Wawan, Tobi, dan Chandra pergi ke wahana yang lebih meresahkan, berbanding terbalik dengan Dahyun, Haikal, Yuga, dan Kino yang mengunjungi tempat-tempat aneh nan membingungkan.
Tepat pada pukul lima sore, Umji dan Vernon berada di dalam kubah bianglala tersebut. Bianglala itu bergerak lambat dan terkadang berhenti untuk beberapa menit. Mereka duduk saling berhadap-hadapan, yang membuat Umji semakin merasa dadanya berdegup kencang dan perutnya tertekan-tekan. Lain hal dengan Vernon yang menikmati pemandangan indah yang ada di hadapannya, yaitu sang gadis jelita miliknya.
"Umji, you are so beautiful. How lucky I am for having you," kata Vernon mulai melantur.
"So do I."
![](https://img.wattpad.com/cover/206214174-288-k44299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Love (✓)
Fanfic╭┈─────── ೄྀ࿐ ˊˎ- ╰┈─➤ ❝If we are together, I'm not afraid anymore❞ ______ +au +semibaku +lokal [ chwe vernon x kim yewon // #VERJI #HAMSSOLLIE ft. 98l ] credit cover wattpad by: iunmin at DeviantArt © by LALA, 2019.