❝ 12: apapun kejadiannya, pasti ada pelajarannya ❞

517 95 30
                                    

Akhir pekan pun tiba, rasanya begitu cepat sampai-sampai Umji belum sempat menanyakan dimana alamat rumah Vernon. Sebab dia memang belum pernah ke rumah si empunya.

Entah mengapa, Vernon akhir-akhir ini kelihatan sibuk sekali dengan ekskul yang ia ikuti maupun kegiatan bersama teman-temannya yang lain.

Apa yang terjadi dengan Vernon selama tiga bulan ini patut diacungi jempol. Siapa sangka ternyata Vernon orangnya mudah beradaptasi.

Atau mungkin karena orang Indonesia asyik-asyik aja makanya dia bisa dengan gampang berbaur kali, ya. Hm, who knows?

"Woi, bengong aje lo."

Sinbi terlihat menghampiri Umji yang sedang duduk sendirian di bangku taman.

"Hm, rumit."

Sinbi memutar bola matanya malas. "Etdaaah!"

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

"Woi free kagak lo hari ini, Non?" tanya Wawan, menaikkan kedua alisnya.

"Full, Wan. Nanti ada kerja kelompok bareng teman sekelas. Terus sekarang mau tanding bola sama sekolah lain," sahut Vernon sembari melakukan peregangan.

Kino mengerutkan dahinya. "Eh? Sekarang? Kok gak ada pengumuman?"

"Bentar lagi juga diumumin."

"Perhatian. Bagi para siswa yang ingin datang menyaksikan—"

"Tuh, kan." Vernon mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum kecil.

Mereka berdua hanya membalas dengan sebuah cengiran. "Ya udah kita nonton lo aja deh. Semangat ye, jangan sampai kalah lo!" seru Wawan mengepalkan kedua tangannya.

Vernon hanya mengacungkan jempolnya di udara. Kemudian meninggalkan mereka yang masih di belakang.

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

Tak lama, teman-teman nya yang lain ikut menyamperi ke tempat Sinbi dan Umji tengah berada.

"Ngapain kalian?"

"Latihan jadi hokage," sahut Sinbi ngasal.

"Ya ngobrol lah, emang lo pikir lagi ngapain," sambungnya kembali.

Dahyun melipat kedua tangannya. "Sensi banget tiap hari. Gue gibeng juga lu."

Astaga, mereka malah ribut.

Soya memutar kedua bola matanya malas. Begini, nih kalau dua orang tolol disatuin. Umpatnya dalam hati.

"Temen-temen, mending kita nonton bola aja, yuk," ajak Rena terlihat sedikit panik ketika Sinbi dan Dahyun sudah terlihat adu tatap.

"Perhatian. Bagi para siswa yang ingin datang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola bisa menuju lapangan sekarang juga, sekali lagi—"

Pandangan Sinbi akhirnya teralihkan, ia mulai melihat ke arah Umji. "Ji, itu si Vernon bukannya ikut main bola juga?"

Umji mengerjapkan matanya perlahan. "Hm? Nggak tau gue."

"Ih, iya kali. Gue sering lihat kalau pulang dia suka latihan sampai malam," celetuk Soya.

"Oh, ya? Hmm." Umji hanya menggumam. Tak tahu harus membalas apa.

"Kok lo masih lesu gini, sih?" Dahyun ikut berkomentar.

"Gue bingung," kata Umji diikuti desahan singkat.

The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang