❝ 03: salah jalan ❞

714 123 1
                                    

"Ciaaaaa, yang tadi salting di gombalin anak baru!" ledek Sinbi dengan penuh semangat di kantin.

Memang bukan Sinbi namanya kalau tidak  heboh. "Akrab banget dah tadi sama si anu," tambahnya melebih-lebihkan.

"Please, ya. Dia cuma mau pinjam pulpen ke gue dan lo bilang itu akrab? Ngaco lo, Sin," tampik Umji.

Huh, Sinbi memang kelihatannya ngeselin banget, ya? Tapi, Umji juga tidak bisa membencinya, karena berkat Sinbi dia jadi mempunyai banyak teman tidak seperti saat SMP dulu.

Sinbi suka sekali mengenalkan Umji ke semua orang yang ia ketahui, tapi yang paling nyantol di hati Umji hanya beberapa. Seperti Dahyun, Yelena, Soraya dan Eurena.

Sudah menjadi suatu kewajiban bagi mereka berlima untuk bisa berkumpul di kantin sambil membahas apa saja hal yang telah terjadi di kelas masing-masing.

"Kalian harus tahu, guys! Setelah berabad-abad lamanya, si Umji akhirnya bisa dekat juga sama cowok!" Lagi-lagi Sinbi heboh sendiri.

Eurena sebelahnya sampai geger. "Sumpah?! Ya ampun selamat ya, Umji!" Okay, she's too much.

"Yaampun lebay banget lo, Ren," balas Umji.

Eurena hanya terkekeh menanggapinya. Sementara Soraya hanya diam menatap intens makanannya dan Yelena juga Dahyun asyik dengan dunianya sendiri sampai senyum-senyum tidak jelas.

Hadeh.

Ya tidak heran memang kalau reaksi mereka bakal bermacam-macam seperti ini. Terkait masa lalu yang kelam miliknya, mungkin sedikit mengingatkan mereka.

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

Daripada berdiam diri di dalam kelas, Vernon lebih suka berkeliling walau tak ada tujuan. Asal tahu saja, Vernon sebenarnya orang yang extrovert dan atraktif.

Namun, karena kendala bahasa aja dia jadi terpaksa mingkem.

Vernon pindah ke negara ini juga sebenarnya dilandaskan oleh alasan yang bisa dibilang klise, yup, karena pekerjaan ayahnya.

Meski begitu, Vernon tidak marah atau kesal waktu tahu dia akan pindah negara. Dia sendiri juga ingin mencoba suasana baru.

Teman-teman di sekolah sebelumnya pun malah ikut mendukung dia untuk tinggal di Indonesia, ya jelas saja tekad dan semangat Vernon semakin berkobar.

"Woi, mane uang lo?!"

Samar-samar Vernon mendengar suara teriakan seseorang dengan nada mengancam dari kejauhan.

"Gue cuma ada segini ...."

"Ah elah!!! Pasti ada lo sembunyiin lagi kan sisanya dalem kelas!!? Ngaku lo!"

Vernon mengintip dari balik tembok. Ah, sial, ia sepertinya salah mengambil jalan. Lihat saja sekarang ia tengah menjadi saksi bisu sebuah kriminalitas siswa dalam sekolah.

Ada bagusnya jika Vernon sekarang putar balik dan kabur, tapi ...

KREK.

"WOI LO COWOK RAMBUT PIRANG!"

Hahaha, terlambat. Mampus sudah.

hari ini bakal double update! ehe ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini bakal double update! ehe ><

The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang