Semenjak kejadian hari itu hubungan pertemanan antara Umji dan Vernon kian merenggang. Keadaan benar-benar semakin memburuk disaat mereka harusnya mempersiapkan latihan kelompok musik mereka.
Demi mengoptimalkan cedera ringan yang Vernon alami, Umji pun rela membatalkan semua kegiatan kelompok mereka yang harusnya dilaksanakan pada hari sabtu ini.
Vernon sendiri masih tidak terima hubungan pertemanannya bisa kandas semudah ini dengan Umji. Ia masih yakin jauh dilubuk hati Umji pasti masih ingin mempertahankan hubungan mereka.
Hubungan pertemanan, maksudnya.
Ini kacau. Kemisteriusan tentang semua hal yang Umji punya telah berhasil membuat Vernon jatuh lebih dalam menuju perasaan yang dinamakan cinta.
Ia ingin Umji segera menyadari hal itu. Ia ingin membuat Umji segera mementingkan masa kini dan masa depannya daripada terus menerus terjebak masa lalu.
Dan, Umji sendiri sudah sadar. Ia yakin Vernon memang ada rasa kepadanya. Begitu pun juga ia, tapi maaf Umji tidak ingin mengulangi kesalahan yang pernah ia buat kembali.
▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️
Tiga hari telah berlalu dan sepertinya masih belum ada tanda-tanda Vernon akan masuk sekolah. Sudah Umji duga, cidera milik Vernon pasti lebih serius dari yang diperkirakan.
"Umji, hari ini kita tampil, kan?" tanya Cheri dengan nada yang begitu cemas.
Sementara Umji, "Iya," membalasnya dengan nada yang begitu berat.
"E-Eh...? Terus giman—"
"Lo, tenang aja. Gue bakal cari cara supaya kita tetap dapat nilai walau nggak tampil."
"Maksud lo?" Haikal datang bertanya karena tak sengaja menguping pembicaraan dua gadis ini.
"Ish, Haikal. Jangan datang tiba-tiba dong! Salam dulu kalau mau dateng," kata Cheri.
"Aneh lo. Diem deh."
"Hah!!? Apa kamu bilang?!"
"Ey, berisik banget kalian berdua. Mending pikirin sekarang ini kita bakal tampilin apa," celetuk Yuga merasa kupingnya panas jika melihat Cheri dan Haikal terus beradu mulut seperti itu.
"Yuga, kamu satu-satunya anggota yang gak tau diri," ungkap Cheri blak-blakan menyatakan peperangan pada Yuga.
"Maksudnya apaan neh?! ayo sini one by one DOTA2 aja kita, Cher." Yuga memasang kuda-kuda silatnya.
Aduh, parah deh, ini Umji kenapa harus ditempatkan bersama ketiga orang yang aneh bin ajaib begini, sih.
"Udah ya, cukup. Kalian semuanya aneh. Pokoknya gue ada rencana, jadi kalian tenang aja," kata Umji berusaha meyakinkan, walau ketiga temannya tetap memasang tatapan curiga.
Disaat lima belas detik sebelum bel masuk kelas berbunyi, seseorang pun datang dengan peluh dan napas yang tersengal-sengal.
Chwe Vernon Leonardo. Laki-laki itu datang dengan gitar yang ada di belakang punggungnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
