❝ 43: pantai ❞

140 28 1
                                    

Hari kedua di Bali sekaligus hari terakhir dari darmawisata ini mereka pergi ke tempat Garuda Wisnu Kencana. Seperti biasa di sana mereka bermain, belanja, dan belajar.

Tak banyak yang bisa dilakukan. Vernon hanya bisa memandangi, menikmati, dan memotret apa yang menurutnya indah untuk dilihat.

"Lo nanti malam waktu prom night pakai outfit apa, Non?" tanya Tobi, iseng.

Vernon sempat memfokuskan beberapa detiknya hanya untuk memotret patung raksasa burung Garuda di sana. "Pakai jas formal, warna hitam. Kenapa?"

"Gue gak pede nih sama outfit gue." Tobi lantas mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan gambar dari outfit yang akan ia pakai nanti malam. "Menurut lo gimana?"

Vernon menyimak sekejap. Kemudian mengangguk. "Oke-oke aja, kok. Emang kenapa?"

"Gebetan gue sukanya hitam, merah, atau putih. Tapi jas gue malah warna jingga kecokelatan."

"Hah."

"Tukeran outfit mau, gak?"

"HAH."

Tobi tersenyum lebar, menampilkan rentetan giginya yang rapi. "Please?"

"Kenapa juga harus menyesuaikan selera gebetan lo? Jadilah diri lo apa adanya, Obi," terang Vernon.

"Gue gak mau dengar kata-kata itu dari kaum bucin."

"Whatever."

"Gimana? Lo setuju?"

"Setuju, tapi lo kasih tau gue dulu gebetan lo siapa," ancam Vernon, menampilkan senyuman menggoda.

"Ah elah! Janji lo gak sebarin, ya?"

"Gak ada untungnya juga kalau gue sebar."

"Oke."

Tobi mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Vernon. Ia pun berbisik. Cukup cepat. Karena nama gebetannya memang singkat padat dan jelas.

"Wow. I didn't expect that?!"

"Masa sih? Padahal kelihatan jelas."

"Eum, I mean, gue gak percaya aja ternyata beneran dia yang lo suka. Soalnya, kan-"

Ucapan Vernon dipotong tanpa permisi oleh Tobi. "Iya, gue paham. Tapi gue nggak mau nyerah sebelum dia tahu perasaan gue ke dia. Urusan diterima atau ditolak itu belakangan."

"Yoooo! That's cool, my bro!" Dengan cepat ia merangkul leher Tobi. Sambil terus memuji lelaki itu.

Hebat. Ia sedikit iri melihat kejantanan Tobi. Kapan ia bisa melakukan hal yang manly seperti itu dihadapan Umji, ya?

▪️▫️◽️◾️◽️▫️▪️

"Eh, lihat sunset yuk?" ajak Sinbi tiba-tiba.

"Kuylah. Kayaknya bentar lagi juga udah mau turun tuh matahari nya," kata Rena menimpali.

"Dari sini ke Pantai Kuta kalau jalan kaki jauh gak, ya?"

Yelena segera mengecek Google Maps nya. "Lumayan, sih."

"Kalian ngapain cari yang jauh, sih. Gue barusan cek di Google, katanya ada yang lebih bagus dari Pantai Kuta," seru Soya.

Yang lain tampak tertarik.

"Wow. apa tuh?"

"Pantai Double Six. Jaraknya juga gak jauh banget dari hotel."

"Yes!" Sinbi kegirangan. "Seriusan tapi?"

"Serius. Ayo dah buru berangkat biar sampai sana gak ketinggalan sunset nya," ujar Soya, yang sudah siap sedia tinggal berangkat.

The Beginning of Love (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang