Terbongkar 2

73 6 0
                                    

Plak!

Bugh!

Emosi sudah berada di puncak kepala Viola karena merasa di rendahkan dengan sosok Allura di hadapannya yang tengah tersenyum, namun bukan Viola kalau kalah. Viola langsung mendorong tubuh Allura yang membuat badan gadis terhuyung kebelakang dan jatuh ke lantai. Dean tertawa yang dibalas senyum devil oleh Viola.

Tubuh Allura terjatuh cukup keras hingga membuat perutnya tertekan dengan tiang tembok yang berada di hadapannya gadis itu meringis kesakitan pada perutnya yang tiba-tiba kram dan nyeri hebat. Allura terdiam terduduk dengan posisi terjatuhnya.

Tanpa ia duga banyak murid yang tidak sengaja melewati tempat mereka memilih untuk berhenti menyaksikan aksi senior yang mem-bully juniornya itu.

"SEMUANYA SEKARANG KUMPUL DISINI." Viola berteriak.

Semua orang yang berada dekat mereka mengumpul, mereka bertanya- tanya pada teman sebelahnya tentang apa yang akan dilakukan Viola sedangkan Dean tertawa dan puas melihat adegan Viola yang mem-bully Allura.

Viola mengisyaratkan Dean untuk mengambil sesuatu di dalam tasnya.

Byur!

Air minum milik Viola berhasil mengguyur baju Allura. Gadis itu terkejut hingga matanya tak berani ia buka, ia hanya mampu memejamkan matanya. Perutnya yang semakin lama sakit dengan air yang di tumpahkan Viola adalah air es membuat Allura langsung memeluk badannya dengan kedua tangannya.

Ia sakit.

Ia malu.

Ia marah.

Ia muak, sedangkan kedua orang itu merasa menang dan menertawai Allura.

Yasmine ingin sekali menolong Aluna, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi kakinya yang terluka akibat dorongan dari Dean. Namun sedetik kemudian gadis itu berusaha untuk bangkit dan menghampiri Allura yang sedang menangis, tetapi Dean sudah dengan sigap menahan badan Yasmine.

"LO ITU BERDUA GAK TAU DIRI YA! MEMANGNYA APA SALAH TEMEN GUE. KAMBING!" Bentaknya sambil meronta-ronta agar Dean mau melepaskannya.

Dean tertawa mendekat ke arah Yasmine lalu menarik dagu gadis itu cukup kencang hingga sosok di hadapannya meringis seraya menyertak tangan Dean yang menurutnya menjijikan, "ini itu nggak sebanding denga sakitnya Viola karena sahabat lo yang nggak tau diri itu."

"Memangnya kenapa sama Allura, tidak ada yang salah. Lo sama temen lo itu yang nggak waras."

"Ck, ngaca, punya kaca."

Allura yang melihat rahang Yasmine mengeras seraya tangan yang sudah mengepal hendak memukul wajah Dean langsung di cegah, tangan kecil Allura mencekal pelan namun membuat Yasmine menghela napas lalu menoleh, "Yas, jangan. Jangan biarkan bisikan setan menguasai, sshh." Ujarnya pelan seraya meringis menahan sakit di bagian perutnya yang semakin kencang membuat Yasmine panik.

"Yas, perut gue saaaakiiit."

Yasmine yang melihat wajah pucat Allura serta suaranya yang semakin melemah di tambah sosok yang tengah memeluk lengannya merintih menahan sakit, Yasmine menatap dengan tatapan tajam ke arah mereka berdua sosok iblis yang sedang mentertawainya di tambah baju basah perempuan itu yang membuat tubuhnya menggigil.

"Sapi lo pada! Udah bully-nya. Cupu tau nggak."

"Cupu? Maksud lo apa hah?" Dean menyeringai dengan sedikit tawa yang menurut Yasmine itu tawa iblis.

"Banci karena buat sobat gue kesakitan."

"Temen lo sakit iya? Coba sini mana gue liat."

Plak!

20.42 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang