🕊Saat ini aku hanya takut untuk jatuh cinta, karena aku tidak siap untuk terluka🕊
...
Seketika suara tawa dari seisi ruangan kotak yang kurang lebih dari 100 orang menggema di telinga Nares hingga berdengung nyeri seraya terkejut hingga membelalakkan matanya ketika sang Ayah memberikan pertanyaan yang sama sekali tidak terlintas di dalam benak laki-laki itu sedangkan reaksi Ikhsan begitu juga dengan mahasiswa/i yang berada di dalam ruangan ini menampilkan wajah puasnya karena melihat diamnya atau mati kutu sosok Nares yang notabenenya memang sekali kali harus di kasih pelajaran biar kapok.
"Pertanyaannya serius dikit dong Yah."
"Apa kamu selama ini masuk kuliah pernah serius?"
Cengiran khas keluar dari wajah tampan Nares membuat makhluk yang berada di ruangan gemas seraya tertawa, "nggak sih Yah."
"Ya sudah jawab." Nares mengangguk seraya berpikir sejenak tentang kecoa.
Kecoa awas lo ketemu gue bunuh, gara-gara lo gue di permaluin dulu kan.
"Maksudnya Ayah batalin dulu atau nggak gitu sholatnya?"
"Sajadahnya kudu di ganti nggak karena di buat muter-muter sama kecoa."
"Lagian kecoa nggak tau diri banget sih Yah pake muter-muter di sajadah lagi. Lucu ceritanya Nares mau ketawa."
"Ya mana saya tau, buru jawab."
"Ini ceritanya siapa Yah?"
"Ya Ayah lah," Nares dan seisi makhluk di ruangan ini berusaha menahan tawa agar tidak tercelos karena tidak sopan mentertawakan seorang Ustadz yang tengah serius bisa di sumpahin, "menurut Nares batalin dulu shalatnya terus kecoa nya suruh pergi dong, kalau bisa buat tulisan dulu Ustadz Ikhsan lagi shalat, please kecoa atau hewan apapun itu jangan ganggu dan mendekat."
Sa ae lg serius nih
Kecoanya nggak sekolah abjad
Aduhai
"Kalau shalat udahAyah batalin pas rakaat pertama pas lanjut shalat lagi si kecoa datang membuat tidak fokus Ayah fokus2sin untungnya kecoanya diem. Kan itu sajadahnya jadi buat istirahat dia. Terus bagaimana pendapat kamu Nareswara?"
"Kayaknya batalin sholat deh Yah. Daripada Ayah Ikhsan jadi nggak fokus kan."
"Masalahnya tuh kecoa aku liatnya ke kodok, maka dari itu Ayah nggak fokus jadi buat Ayah kaget."
Astaghfirullah kecoa nya berdosa bgt
Kodok mah gede Ustadz Ikhsan.
Tau gangguin orang shalat.
Judulnya yang pas perdebatan sang Ayah dan anak mengenai kecoa, ajib bener dah.
"Ya namanya juga kaget Yah, kalau sedih baru nangis."
"Nggak usah bercanda, sekarang apa jawaban kamu, sajadahnya gimana? Ganti atau tidak."
"Kayaknya gk perlu dicuci deh."
"Kalau misal nggak di ganti, pas sujud Ayah cium bau kecoa."
"Yah, ini cuman gara-gara kecoa jadi di perdebatin ya. Ganti topik ke Yah."
"Gimana mau ganti topik, hal paling mudah aja kamu belom bisa jawab!"
"Ya Allah, Astaghfirullahhalaazim, memang kecoa ada baunya Yah?"
"ADA."
Gelak tawa seisi kelas menggema di ruangan kotak hingga masuk ke dalam gendang telinga laki laki yang tengah menggaruk tekuknya yang tidak gatal sama sekali ini akibat dirinya sangat malu dengan pertanyaan sangat lelucon yang keluar dari sang Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
20.42 (On Going)
Teen FictionBagaimana ketika kalian di jodohkan dengan seseorang yang merupakan dosen kalian dengan perbedaan 10 tahun dan parahnya dia adalah seorang duda beranak 1 di saat usianya masih 18 tahun? ✡DILARANG MENCOPY CERITA SAYA. KARENA CERITA INI ASLI DARI PE...