🕊Tidak mudah menyukai seseorang yang masih terikat dengan masa lalunya, karena kita akan menjadi bagian yang tidak pernah diinginkan🕊
...
Drrrt.
Perempuan yang sedang melangkahkan kakinya menuju depan perkarangan Universitas Negara berhenti saat nada dering serta getaran yang bersumber dari ponselnya. Bunglon Ganas. Seketika perempuan itu memutar bola matanya malas seraya senyum miring dengan siapa yang menelponnya dan pastinya menganggunya, pasti.
Tangan kecilnya mengambil benda pipih lalu ibu jarinya dengan sangat malas menggeser tombol berwarna hijau seraya membawa ponsel hitamnya ke telinga.
"Hallo."
"Assalamualaikum Pak."
"Hm."
"Ada apa, buru Pak saya mau pulang."
"Bareng."
"Apanya?"
"Pulangnya."
"Nggak, saya mendingan pulang sendiri daripada nunggu Bapak lama banget."
"Saya di depan kamu."
Mata sipit Allura seketika membulat lalu bola mata terangnya bertemu mata legam berwarna hitam tengah menatapnya di depan kap mobil dengan kedua tangan bersilangan di depan dada membuat perempuan itu tidak berkedip, Allura langsung tersadar karena ini adalah tempat umum siapapun pasti melihat apalagi jam jam seperti ini banyak mahasiswa/i yang mata kuliahnya sudah selesai.
Allura dengan gerakan cepat menaruh ponselnya ke dalam tas kecil dengan gerakan terburu buru seraya berlari menuju seseorang yang tengah menunggunya tak jauh dari tempatnya berada dan langsung menarik tangan kekarnya dengan paksa untuk masuk ke dalam pintu samping kemudi karena perempuan itu masih merasa Saskara masih tengah sakit.
"Pak!"
Saskara terdiam membuat Allura menarik napas dalam-dalam, "Bapak tau nggak sih dengan cara Bapak kayak tadi kita bisa ketauan."
"Iya."
"Iya, iya, Bapak juga kan masih sakit ngapain pake pulang baren, jadwal Bapak kan masih ada 2 jam lagi gimana sih Pak."
"Udah?"
"Bapak rese."
Cklek.
Suara knop pintu kemudi terbuka menampilkan sosok perempuan berkerudung pashmina yang di lingkarkan dada dengan pakaian modisnya yang menurutnya sangat cantik, Allura yang masih berada di samping Saskara menahan pintu agar tidak tertutup dengan jarak mereka yang sangat dekat membuat perempuan itu menatapnya tidak suka membuat Allura menaikkan alisnya bingung dengan siapa perempuan itu dan kenapa menatapnya sangat sinis kepadanya.
Perempuan itu tersenyum yang bisa Allura artikan senyuman itu palsu, lalu tangan perempuan tersebut menyambutnya mengajak untuk bersalaman, "salam kenal, Jule sahabat Saska semasa kuliah sampai sekarang." Allura menyambutnya tidak lupa dengan senyuman kikuknya, "Allura."
"Kamu siapanya Saska?"
Allura berdehem seraya matanya menatap Saskara yang sedang terdiam tidak memerdulikan dirinya yang sedang mati kutu seraya diam bingung ingin menjawab apa, perempuan itu lupa bahwa statusnya hanya di ketahui Gama, rekan laki-laki yang tengah di sampingnya menatap wajah polos Allura yang sedang terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
20.42 (On Going)
Teen FictionBagaimana ketika kalian di jodohkan dengan seseorang yang merupakan dosen kalian dengan perbedaan 10 tahun dan parahnya dia adalah seorang duda beranak 1 di saat usianya masih 18 tahun? ✡DILARANG MENCOPY CERITA SAYA. KARENA CERITA INI ASLI DARI PE...