Jalan Jalan

76 5 0
                                    

🕊jari tanganku menari mengikuti alur melodi asahan menjadi aransemen lagu yang indah nan asyik, ibarar aku melihat senyumanmu yang mengotomatiskan mengikuti manisnya saat gigi rata itu menampikkan kemanisa,  dasar senyumanmu🕊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🕊jari tanganku menari mengikuti alur melodi asahan menjadi aransemen lagu yang indah nan asyik, ibarar aku melihat senyumanmu yang mengotomatiskan mengikuti manisnya saat gigi rata itu menampikkan kemanisa, dasar senyumanmu🕊

...

Allura tersenyum dengan hasil potretnya yang sangat manis, saat ini perempuan itu tidak melihat Saskara sebagai sosok dosen dan dokter di matanya tetapi sosok Abi untuk Semesta.

Perempuan itu berlari mendekat ke arah mereka yang sedang tertawa bersama sukses membuat para pengunjung yang berlalu lalang di taman memperhatikan mereka oh tidak mungkin Saskara yang sangat tampan hari ini tidak seperti biasanya menggunakan sarung dan kaos oblong tapi kini menggunakan pakaian kekinian dengan model fashion korea style. Cukup menarik menurutnya.

"Hus capek."

"Siapa suruh lari-lari."

"Hati saya Pak."

"Loh."

"Iya biar nggak mudah jatuh cinta. Karena semuanya butuh latihan agar tidak jatuh hati kepada orang yang benar benar tidak sungguh."

Kening Saskara berkerut menandai pria itu sangatlah bingung dengan perkataan barusan Allura. Gadis itu tertawa menyentuh dagu pria itu jahil seraya mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum sangat manis, "jangan buat saya baper ya Pak. Saya susah lepas orangnya, atau bisa jadi kalau saya yang lepas Bapak yang nyesal. Jampe jampe saya kuat, Kalau udah jatuh cinta sama saya bilang ya."

Saskara semakin menggeleng gelengkan kepalanya karena sungguh tidak mengerti dengan gadis di depannya sebenarnya ada apa, Allura menjadi kesal sendiri karena suaminya sangatlah tidak peka soal cinta.

"Udahlah, pulang aja yuk Pak. Udah siang, dikit lagi ke kampus kan."

Mereka pun memilih untuk pulang karena jam menunjukkan pukul 08.30 dan Semesta pun sudah tertidur. Selama perjalanan yang cukup memakan waktu Saskara masih bingung dengan ucapan Allura kepadanya seraya melirik gadis itu yang sedang menikmati suasana taman yang masih segar dan terasa sejuk.

"Maksud tadi kamu apa?"

"Yang mana Pak?"

"Soal cinta itu."

Allura tertawa ternyata pria di sampingnya sedari tadk terdiam memikirkan perkataan leluconnya yang sebenarnya tidak sepenuhnya serius dj katakan. Kedua tangannya mencubit kedua pipi Saskara seraya berujar, "Bapak buat saya gemas, saya hanya bercanda nggak usah di pikirkan ya."

Ting!

Sebuah pesan masuk dari ponsel Allura yang berada di genggamannya, Saskara mendengus karena hal itu membuat kedua tangan gadis itu terlepas dari wajahnya serta tidak bisa melihat senyum dan tawa gadis itu dari dekat seperti tadi.

20.42 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang