[16] Telepon Aneh Lainnya

7 1 0
                                    

"Yang pertama tidak terlihat, yang kedua dikejar. Bagaimana bila dia gagal menepati janjinya?"

Suara berat itu masih bisa Arga ingat dengan jelas. Ia teringat dengan kejadian Sagara yang mendapat telepon ini. Apakah artinya ia akan menjadi korban kedua? Bagaimana orang itu tahu tentang janjinya? Sebenarnya siapa dia.

Arga benar-benar lelah menghadapi segalanya, dia lost contact dengan yang lain, dengan siapa dia harus menceritakan semua yang dia alami?







Me [13:03] 

Apa kabarmu?

Seminggu ini kau dan Mahesa ke mana?

Aku tidak bisa menemukan barang-barang Mahesa di rumahnya.

Kalau kau baca pesan ini, tolong segera balas.


[15:57]
Aku ingin memberitahu sesuatu.

Aku mendapat sebuah telepon.

Aku tidak mengenal suaranya, namun dia berkata seperti ini.

Yang pertama tidak terlihat, yang kedua dikejar.

Apa kau tahu sesuatu tentang ini?

Itu saja yang aku ingin sampaikan.





Arga menatap layar ponselnya yang menyala terang hingga terlihat pantulan layar ponselnya di mata pria itu. Dia menanti jawaban dari pesannya, namun dia tidak bisa melihat secercah harapan. Tampaknya dia harus berhenti menanti mendapatkan sebuah pesan dari Langit dan Mahesa, apalagi Daffin.

Dia berpikir-pikir apakah ini akan menjadi akhir dari persahabatan mereka. Dengan ini siapa yang akan menjadi temannya? Sungguh, dia tidak bisa berpikir dengan logis saat ini. Pikirannya benar-benar acak sekali.

Kalau dia bisa menyusun pikirannya, pasti dia akan segera menyusun pikirannya yang berantakan ini. Begitu berantakan hingga dia sendiri kesulitan untuk menyusunnya. Dia tidak tahu apa penyebab kacau pikirannya.

***

"Arga mengirimkan aku sebuah pesan," ujarnya.

"Serius?"

"Iya, dia mengirimnya melalui pesan biasa, jadi aku bisa melihatnya."

"Apa yang dia katakan?"

"Dia ...."

"Mendapat sebuah telepon dari orang asing."

"Seperti Sagara?!"

"Sepertinya, begitu." Pria itu mengangguk pelan, lalu mengarahkan ponselnya kepada pria lain yang ada disebelahnya.

"Lihatlah."

"Ternyata dia juga mengirimi 'ku sebuah pesan."

Given Taken | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang