The Eighth Mysterious Side of Sophie Livia

2 0 0
                                    

Seoul, 9 Juni 2021

07:00 KST

Aku baru saja sampai di sekolah, dan sedang menuju ke aula sekolah berjalan dengan pelan-pelan. Tidak lama kemudian, baru saja aku hendak mau menaiki tangga, ada dua orang yang menghadang aku, aku tidak ingin mengetahui mereka siapa, tetapi mereka menghadang aku, tiba-tiba dengan kasar.

"KAMU SIAPA?! MENYINGKIRLAH! SAYA MAU MASUK!"

"TIDAK BISA. HAHAHA. KAMU HARUS MENJAWAB KAMI. BARU KAMU BISA MASUK."

"POKOKNYA MINGGIR!"

Salah satu orang itu mendorong aku, sehingga aku terjatuh, dan kaki aku patah. Aku berusaha berdiri, tetapi malah dipukul. Aku membalas memukul tetapi aku tidak kuat. Tidak lama kemudian, aku terjepit.

"Jawab pertanyaan saya. Kalau tidak, kamu akan saya habisi!"

Aku tidak mau menjawab dan berusaha mendorong mereka menjauh dari aku. Tenaga aku sudah tidak begitu kuat lagi buat melawan mereka.

"𝐊𝐀𝐌𝐔 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐊𝐄𝐋𝐔𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐒𝐈𝐀𝐏𝐀?!"

Aku terkejut, ketika aku ditanya seperti itu aku tidak

mau membicarakannya di depan orang lain, karena ini

memang rahasia aku sebenarnya.

"Jawab pertanyaan saya, Sophie!"

"𝐉𝐀𝐖𝐀𝐁 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐍𝐘𝐀𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐘𝐀!"

Aku terus menerus di-interogasi dengan pertanyaan

seperti itu, aku menangis dengan keras, salah satu

temanku, terkejut melihatku dan akhirnya menarik aku, dan membawa aku ke pinggir aula. Guru-guru tampak terkejut dan segera membantu salah satu temanku membawa aku ke rumah sakit.

"Udah, biar aku aja. Kalian urus mereka saja."

"Gapapa, aku bantu skalian."

"Dua orang aja, cukup."

"Ayo, kita bawa Sophie ke Rumah Sakit."

Sementara yang lain

"Cukup! Kalian mengapa seperti itu ke Sophie?"

Sahabat-sahabat aku yang lain pada berdatangan semua, membantu guru-guru untuk menghadang kedua orang yang tidak dikenal itu. Mereka marah dan menatap kedua orang itu, dan dua orang temanku mengeluarkan tongkat sihir dan mengarahkannya ke dua orang yang tidak di kenal itu.

"𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐔 𝐀𝐏𝐀 𝐒𝐀𝐌𝐀 𝐒𝐎𝐏𝐇𝐈𝐄?!"

Orang-orang yang menanyai aku, tampaknya terkejut

dan mereka melarikan diri. Mereka tampaknya

ketakutan melihat teman-teman aku dan semua guru-guru.

------------------------ Batas Pagi ---------------------------------

12:00 KST

Aku semakin merasakan nafasku tidak beraturan, dan salah satu guru sihir aku berusaha membantu aku mengatur nafasku dengan pelan-pelan, dibantu oleh salah seorang temanku.

"Sekarang kita ke rumah sakit. Anak-anak Osis, dan teman-teman kelasnya Sophie, silahkan berangkat ke Rumah Sakit. Temani Sophie."

"Untuk kelas bagaimana miss?"

"Di-liburin dulu sementara waktu. Ini masalah besar, kita sudah jadwalkan buat pertarungan nanti. Maka dari situ, kita akan mempersiapkan pertarungan. Untuk strategi, saya minta dari kelas sihir, ajarkan ke semuanya. Saya akan mengatur jadwal latihan dan pengaturan strateginya, diwaktu yang pas, Sophie sudah harus setengah pulih, dan bisa mengikuti pertarungan, walaupun harus duduk di kursi roda."

ChangedWhere stories live. Discover now