Be Brave, Sophie!

1 0 0
                                    

Background song :
1. GFRIEND NAVILLERA
2. GFRIEND MAGO
3. GFRIEND APPLE
4. SEVENTEEN READY TO LOVE
5. SEVENTEEN MANSAE
6. SEVENTEEN HAPPY ENDING (JAPAN)
7. NABILAH JKT48 SUNSHINE BECOMES YOU

Seoul, 21st July 2021
Seperti biasanya pagi-pagi, aku masih tertidur dengan pulas, karena kemarin aku begadang sampai malam menonton Youtube. Biasa, aku itu suka nonton Musik Video hahahaha.

Akan tetapi entah kenapa jam enam pagi aku baru dibangunin padahal waktu itu aku kesiangan. Ntah kenapa hahaha, ini aku saja ya, dibangunin ama kakak aku, Nessa dan Geandra.

"𝚅𝚒𝚊𝚊𝚊𝚊!!!"

"𝚅𝚒𝚊𝚊𝚊𝚊!!!"

"𝚅𝚒𝚊𝚊𝚊𝚊!!!"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎𝚎!!"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎𝚎!!"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎𝚎!!"

"𝙸𝚈𝙰𝙰𝙰𝙰!!!"

"𝙱𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗!! 𝚄𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚖 𝚎𝚗𝚊𝚖!!"

"𝙼𝚊𝚜𝚒 𝚗𝚐𝚊𝚗𝚝𝚞𝚔, 𝙶𝚎𝚊𝚗, 𝙽𝚎𝚜𝚜𝚊.."

"𝙱𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗 𝚊𝚢𝚘𝚘... 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚎𝚜!!"

"𝙸𝚢𝚊-𝚒𝚢𝚊𝚊𝚊𝚊...!!!!"


Aku pun bangun setelah dicipratin air minum yang ada di kamarku karena aku biasa suka bawa air minum ke kamar biar aku bisa tidur kalo sudah minum air.

"𝐄𝐡, 𝐕𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡, 𝐆𝐞𝐚𝐧!"

"𝐔𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚, 𝐮𝐝𝐚𝐡."


Junghan pun yang sudah selesai sarapan hendak mau membangunkan Sophie malah kena cipratan air minum aku sendiri yang dicipratkan oleh Geandra dan Nessa.

"𝐄𝐲! 𝐁𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐡𝐞𝐲! 𝐍𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡?"

"𝐄𝐡, 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐉𝐮𝐧𝐠. 𝐌𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐢𝐧 𝐕𝐢𝐚 𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐕𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫."

"𝐘𝐞𝐞𝐞𝐞.. 𝐋𝐢𝐯𝐢𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐚𝐲𝐨𝐨!!"

"𝐈𝐲𝐚-𝐢𝐲𝐚𝐚𝐚!! 𝐔𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧!!"


Aku pun langsung bangun setelah diciprat air minum sedikit-sedikit oleh Geandra dan Nessa dan Junghan membersihkan tempat tidur dibantu oleh Nessa dan Geandra, aku pun langsung masuk kamar mandi dan membersihkan diri lagi, setelah mengambil pakaian. Karena hari ini aku, Geandra, Nessa, Junghan Oppa, Aira Eonni, Teodora Eonni, Shua, Binar, dan Olivia Hye mau pergi jalan-jalan lagi. Tapi gak tau dimana tempatnya, jadi kejutan sih.

"𝚂𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚛𝚎𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚊𝚗..."

"𝙹𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 𝚔𝚎𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗..."

"𝙷𝚞𝚑𝚑, 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚖𝚊𝚝𝚒𝚒𝚗 𝚊𝚕𝚊𝚛𝚖 𝚕𝚊𝚐𝚒..."


Akupun segera membersihkan diri dan berpakaian kasual dan mengenakan 𝐦𝐚𝐤𝐞-𝐮𝐩 secukupnya saja karena ini cuma pergi jalan-jalan biasa saja, tidak ke acara sih hahaha.

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗𝚗𝚒 𝚞𝚍𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗, 𝙾𝚙𝚙𝚊?"

"𝙸𝚢𝚊, 𝙾𝚕𝚒𝚟, 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚍𝚒 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗𝚗𝚒."

"𝙸𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚞 𝚓𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚗𝚐𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚑, 𝙾𝚙𝚙𝚊."

"𝙸𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛. 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗𝚗𝚒 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒, 𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚙𝚊𝚔𝚎 𝐦𝐚𝐤𝐞-𝐮𝐩 𝚜𝚊𝚓𝚊."

"𝙾𝚕𝚒𝚟𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊, 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙽𝚞𝚗𝚊 𝙰𝚒𝚛𝚊, 𝙽𝚞𝚗𝚊 𝚃𝚎𝚘𝚍𝚘𝚛𝚊, 𝙺𝚊𝚔 𝚂𝚑𝚞𝚊, 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙺𝚊𝚔 𝙱𝚒𝚗𝚊𝚛."

"𝙽𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙺𝚊𝚔 𝙶𝚎𝚊𝚗, 𝙺𝚊𝚔 𝙽𝚎𝚜𝚜𝚊, 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗𝚗𝚒, 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙾𝚙𝚙𝚊 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚗𝚢𝚞𝚜𝚞𝚕."

"𝙾𝚔𝚊𝚢 𝚜𝚒𝚊𝚙!"


Olivia pun langsung pergi sarapan dengan Aira Eonni, Teodora Eonni, Shua, dan Binar. Sementara Junghan, Nessa, dan Geandra sudah membersihkan diri mereka dan aku sudah rapi, dan sedang menggunakan 𝐦𝐚𝐤𝐞-𝐮𝐩 setelah berpakaian kasual.

"𝙾𝚕𝚒𝚟𝚒𝚊."

"𝙸𝚢𝚊, 𝙴𝚘𝚗?"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎, 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗, 𝙶𝚎𝚊𝚗, 𝙽𝚎𝚜𝚜𝚊, 𝚖𝚊𝚗𝚊?"

"𝙽𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚗𝚢𝚞𝚜𝚞𝚕, 𝙴𝚘𝚗. 𝙼𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗."

"𝙻𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚑𝚊𝚑𝚊𝚑𝚊."

"𝚃𝚊𝚍𝚒 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝙴𝚘𝚗 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗 𝚓𝚊𝚖 𝚎𝚗𝚊𝚖 𝚕𝚎𝚠𝚊𝚝 𝚕𝚒𝚖𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚝, 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗𝚒𝚗 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐."

"𝙰𝚜𝚝𝚊𝚐𝚊. . . 𝙴𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊 𝚝𝚞𝚑 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚐𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐."

"𝚆𝚔𝚠𝚔𝚠𝚔𝚠𝚔 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 𝙺𝚊𝚔 𝚂𝚑𝚞𝚊."


Aku pun sudah selesai dan sudah siap buat sarapan. Junghan, Nessa, dan Geandra juga sudah siap buat sarapan. Aku pun segera turun dengan Junghan, Nessa, dan Geandra ke meja makan untuk sarapan.

"𝙺𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗 𝚓𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚗𝚒. . .?"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝚔𝚎𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚓𝚊𝚖 𝚎𝚗𝚊𝚖 𝚕𝚎𝚠𝚊𝚝 𝚕𝚒𝚖𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚝, 𝚐𝚎𝚐𝚊𝚛𝚊 𝚋𝚎𝚐𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗 𝚈𝚘𝚞𝚝𝚞𝚋𝚎."

"𝙷𝚞𝚑, 𝚙𝚊𝚗𝚝𝚎𝚜𝚊𝚗. 𝙰𝚕𝚊𝚛𝚖𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚗𝚢𝚒?"

"𝙺𝚎𝚋𝚎𝚝𝚞𝚕𝚊𝚗 𝙶𝚎𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚝𝚒𝚒𝚗, 𝙽𝚞𝚗𝚊."

"𝙰𝚍𝚞𝚑. . . 𝙷𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚝 𝚔𝚊𝚗. . ."

"𝚄𝚍𝚊𝚑 𝚐𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊, 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚛𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗."

"𝙽𝚝𝚊𝚛 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚝 𝚕𝚑𝚘. 𝙽𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚓𝚎𝚋𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚝."

"𝙸𝚢𝚊-𝚒𝚢𝚊."


Aku, Geandra, Junghan, dan Nessa langsung sarapan dan aku pun makan dengan cepat. Sampai tiba-tiba aku batuk keselek hampir saja sesak nafas . . .

"𝐄𝐡, 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?!"

"𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞!!!"

"𝐕𝐢𝐚𝐚𝐚!!!"

"𝐋𝐢𝐯𝐢𝐚𝐚𝐚!!!"

"𝐀𝐬𝐭𝐚𝐠𝐚. . ."


Aku masih batuk keras dan masih batuk lagi. Nafasku sesak, dan aku meminum air putih lagi, malah batuk lagi.

"𝙴𝚘𝚗𝚗𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊? 𝚂𝚒𝚗𝚒, 𝙾𝚕𝚒𝚟 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕𝚒𝚗 𝚖𝚒𝚗𝚞𝚖!"

"𝙱𝚊𝚛𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝙺𝚊𝚔 𝚂𝚑𝚞𝚊 𝚖𝚊𝚞 𝚖𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝙾𝚕𝚒𝚟 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕𝚒𝚗 𝚖𝚒𝚗𝚞𝚖 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎."

"𝙷𝙰𝙷𝙰𝙷𝙰𝙷𝙰𝙷𝙰, 𝚝𝚊𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝙺𝚊𝚔 𝚂𝚑𝚞𝚊."


Tidak lama, Aira Eonni, Teodora Eonni, dan Binar masuk ke meja makan melihat Junghan Oppa berusaha menenangkan aku, Geandra dan Nessa menepuk belakangku dengan pelan. Olivia pun masuk ke ruang makan dan memberi Junghan Oppa air putih agar aku bisa minum.

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊?!!"

"𝙺𝚎𝚜𝚎𝚕𝚎𝚔, 𝙽𝚞𝚗𝚊."


Akupun sudah agak sedikit tenang dan duduk bersandar di kursi setelah minum air. Aku pun kaget melihat yang lain mengitari aku.

"𝙻𝚊𝚒𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒, 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗-𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗. 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝-𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝, 𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚕𝚎𝚔."

"𝙸𝚢𝚊, 𝙾𝚙𝚙𝚊."


07:00 - 09:00 KST

Akhirnya aku pun selesai makan dan langsung berangkat bareng Shua, Geandra, Nessa, Olivia Hye, Aira Eonni, Teodora Eonni, Binar, dan Junghan Oppa ke suatu tempat. Kebetulan sih ya, tempatnya bagus cuma aku tidak tahu namanya apa.

"𝙽𝚎𝚜𝚜𝚊, 𝙾𝚕𝚒𝚟𝚒𝚊, 𝙱𝚒𝚗𝚊𝚛, 𝙹𝚘𝚜𝚑𝚞𝚊, 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚍𝚒 𝚖𝚘𝚋𝚒𝚕 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝚢𝚊."

"𝙺𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊?"

"𝚃𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊."

"𝙾𝚔𝚎𝚎𝚎!!!"


Aira Eonni, Teodora Eonni, Geandra, dan Junghan Oppa pun turun dan melihat tempat itu yang bagus untuk merencanakan kejutan 1 tahunnya Junghan Oppa dan aku nanti. Sedangkan aku masih tertidur karena sedikit mengantuk. Aku bahkan tidak mengetahuinya lagi apa yang dibicarakan sama mereka.

"𝙼𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚓𝚊𝚞𝚑? 𝙺𝚒𝚝𝚊 𝚔𝚎 𝙼𝚊𝚕𝚕 𝚔𝚊𝚗?"

"𝙸𝚢𝚊, 𝚅𝚒. 𝚄𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚍𝚞𝚕𝚞. 𝙽𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚐𝚊 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚞𝚛𝚙𝚛𝚒𝚜𝚎𝚗𝚢𝚊."

"𝙷𝚞𝚞𝚖𝚖𝚖. . . 𝙾𝚔𝚎. . ."

09:30 KST

Akupun kembali tertidur lagi dan tidak lama Junghan Oppa, Geandra, Aira Eonni, dan Teodora Eonni kembali ke mobil. Akupun tertidur lagi selama perjalanan. Tidak lama, kita sampai di 𝙼𝚊𝚕𝚕.

"𝚅𝚒, 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚞𝚗. 𝚄𝚍𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒."

"𝙸𝚢𝚊. . ."


Akupun bangun dan turun dari mobil dan langsung memegang tangan Junghan Oppa dan Nessa, berjalan masuk ke 𝙼𝚊𝚕𝚕. Aku pun langsung segar lagi saat masuk ke 𝙼𝚊𝚕𝚕. Aku sendiri sudah lama tidak kembali ke 𝙼𝚊𝚕𝚕.

"𝙽𝚊𝚑, 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒 𝚢𝚞𝚔. 𝚂𝚊𝚖𝚊 𝚗𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚐𝚊𝚔?"

"𝙽𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗 𝚊𝚙𝚊?"

"𝙵𝚒𝚕𝚖𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚘𝚛𝚛𝚘𝚛, 𝙴𝚘𝚗."

"𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚋𝚒𝚜𝚊, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚗𝚎𝚑-𝚊𝚗𝚎𝚑 𝚏𝚒𝚕𝚖𝚗𝚢𝚊."

"𝙲𝚘𝚋𝚊 𝚕𝚒𝚊𝚝 𝚕𝚒𝚜𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞."

"𝙸𝚗𝚒 𝚊𝚓𝚊, 𝙴𝚘𝚗."

"𝚈𝚊𝚔𝚒𝚗? 𝙸𝚗𝚒 𝚏𝚒𝚕𝚖 𝙸𝚗𝚍𝚘𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚕𝚑𝚘. 𝙹𝚞𝚍𝚞𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚂𝚞𝚗𝚜𝚑𝚒𝚗𝚎 𝙱𝚎𝚌𝚘𝚖𝚎𝚜 𝚈𝚘𝚞."

"𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊, 𝙽𝚞𝚗𝚊. 𝙸𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊."

"𝙾𝚔𝚎, 𝚝𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚎𝚗𝚒𝚗 𝚢𝚊."


Teodora Eonni pun berjalan ke kasir dan memesan tiket nonton nanti. Aku sebenarnya sudah pernah menonton film itu, dan sudah membaca bukunya. Junghan Oppa, Nessa, Geandra, Olivia Hye, Shua, Binar, Aira Eonni dan Teodora Eonni pun sudah pernah membaca ceritanya dan menonton filmnya dengan aku. Akan tetapi mereka ingin menonton lagi.

"𝙿𝚊𝚐𝚒, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚏𝚒𝚕𝚖 𝚂𝚞𝚗𝚜𝚑𝚒𝚗𝚎 𝙱𝚎𝚌𝚘𝚖𝚎𝚜 𝚈𝚘𝚞 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚒𝚜𝚊?"

"𝙱𝚒𝚜𝚊, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐?"

"𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊?"

"𝙽𝚊𝚑, 𝚋𝚒𝚜𝚊, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝙲𝚞𝚖𝚊 𝚍𝚒-𝚋𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚞𝚍𝚞𝚔𝚗𝚢𝚊."

"𝙿𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝?"

"𝙳𝚒 𝚝𝚎𝚗𝚐𝚊𝚑, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝙼𝚞𝚊𝚝 𝚔𝚘𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐."

"𝙾𝚔𝚎, 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊. 𝙹𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚊𝚟𝚊𝚒𝚕𝚊𝚋𝚕𝚎𝚗𝚢𝚊?"

"𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒𝚑 𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝙲𝚞𝚖𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚋𝚒𝚜𝚊?"

"𝚂𝚎𝚋𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚊. 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞."

"𝙰𝚒𝚛𝚊, 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗. 𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚗𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚒𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗-𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝙼𝚊𝚕𝚕."

"𝙷𝚊𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚙𝚊, 𝚃𝚎𝚘𝚍𝚘𝚛𝚊?"

"𝙱𝚒𝚊𝚛 𝚊𝚍𝚎𝚔-𝚊𝚍𝚎𝚔 𝚗𝚐𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚘𝚜𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑. 𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚙𝚊𝚜 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚒𝚗𝚞𝚖 𝚋𝚞𝚔𝚊 𝚝𝚞𝚝𝚞𝚙 𝚖𝚊𝚜𝚔𝚎𝚛."

"𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚒𝚑. 𝙲𝚘𝚋𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊𝚒𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞."


Aira Eonni pun mendatangi kami yang sedang duduk di bangku kafe bioskop. Kami sedang bermain game bareng-bareng, di meja kafe sambil tertawa-tawa.

"𝙳𝚎𝚔, 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚓𝚊𝚖 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚗𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗? 𝙹𝚊𝚍𝚒 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚛𝚒𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗-𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗, 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗, 𝚖𝚊𝚒𝚗, 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚗𝚓𝚊. 𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊?"

"𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚘𝚔."

"𝙾𝚔𝚎𝚢 𝚜𝚒𝚙."


Aira Eonni pun kembali ke kasir dan melanjutkan membeli tiket nonton bersama dengan Teodora Eonni.

"𝙰𝚍𝚎𝚔-𝚊𝚍𝚎𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊, 𝙰𝚒𝚛𝚊?"

"𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚘𝚔."

"𝙾𝚔𝚎. 𝙰𝚒𝚛𝚊."

"𝙰𝚍𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖, 𝙼𝚒𝚜𝚜?"

"𝙹𝚊𝚖 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚑 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚎𝚕𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖, 𝙼𝚒𝚜𝚜."

"𝙹𝚊𝚖 𝚍𝚎𝚕𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖, 𝙼𝚒𝚜𝚜."

"𝙾𝚔𝚎, 𝚓𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚢𝚊. 𝚂𝚒𝚕𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚕𝚎𝚗𝚐𝚔𝚊𝚙𝚒 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚢𝚊𝚛, 𝙼𝚒𝚜𝚜."

"𝙾𝚔𝚎, 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝙼𝚒𝚜𝚜."


Teodora Eonni pun mengisi datanya dan segera membayarnya. Aira Eonni pun segera memanggil kami, dan segera mengikuti Aira Eonni ke tempat awal masuk.

"𝙸𝚗𝚒 𝙼𝚒𝚜𝚜, 𝚝𝚒𝚔𝚎𝚝𝚗𝚢𝚊. 𝙽𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒, 𝙼𝚒𝚜𝚜."

"𝙾𝚔𝚊𝚢, 𝙼𝚒𝚜𝚜. 𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑."

11:20 KST

Kami pun segera meninggalkan ruangan bioskop dan segera berjalan-jalan di mall. Aku pun senang banget bisa jalan-jalan ke mall lagi setelah diam di rumah lama banget.

Teodora Eonni pun masuk ke sebuah arena permainan 𝚃𝙸𝙼𝙴𝚉𝙾𝙽𝙴 dan membeli kartu permainan dan kami bermain bareng.

"𝙼𝚊𝚞 𝚗𝚊𝚒𝚔 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛?"

"𝚃𝚊𝚙𝚒. . ."

"𝙺𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊?"

"𝚂𝚘𝚙𝚑𝚒𝚎 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝. . ."

"𝚄𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝. 𝙰𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒."

"𝙾𝚔𝚎. . . 𝙸𝚔𝚞𝚝!!!"

"𝙽𝚊𝚑, 𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚘𝚗𝚐!"

"𝚆𝙺𝚆𝙺𝚆𝙺𝚆𝙺𝚆𝙺𝚆𝙺. . . 𝙸𝚢𝚊𝚕𝚊𝚊𝚊𝚑𝚑!!"

"𝚂𝚎𝚖𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊, 𝚂𝚒𝚛."

"𝙾𝚔𝚎, 𝚖𝚊𝚜𝚞𝚔 𝚢𝚊."


Aku pun masuk ke wahana itu dan ditarik oleh Junghan, Nessa, dan Geandra di tempat duduk tengah. Kita berempat duduk disitu, Olivia duduk dengan Aira Eonni dan Teodora Eonni di depan sedangkan Shua dan Binar duduk di belakangku.

Aku tampak khawatir, akan tetapi Junghan dan Geandra memegang tanganku dan Nessa menepuk belakangku. Aku yakin kalo aku bisa bertahan karena ya hahahaha gitu deh.

"𝚂𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚖𝚙𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚒𝚊𝚙!"

"𝙿𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒, 3,2,1."

Petugas wahana itu menekan tombol mulai dan 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu berjalan dengan cepat. Aku pun tersentak kaget dan sempat ketakutan, akan tetapi tanganku sempat digenggam kuat.

"𝚃𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐, 𝚅𝚒. 𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊, 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒."

"𝙸𝚢𝚊, 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚊, 𝚝𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚓𝚊 𝚢𝚊."

"𝙸𝚢𝚊, 𝚂𝚘𝚙. 𝚃𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊."

"𝙽𝚍𝚎𝚎𝚎. . ."


Tidak lama, 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu menaiki puncak dan akan meluncur dengan cepat ke bawah, aku pun sudah khawatir duluan dan aku tetap memegang tangan Junghan dan Geandra, Nessa tetap menepuk belakangku dengan pelan. Tidak lama kemudian 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu bergerak dengan cepat dan aku berusaha untuk tidak berteriak karena panik. Tidak lama kemudian, 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu sudah sampai di tempat awal berhenti.

"𝙿𝚞𝚝𝚊𝚛𝚊𝚗 1 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒. 𝙱𝚎𝚛𝚜𝚒𝚊𝚙𝚕𝚊𝚑."

"𝙿𝚎𝚛𝚖𝚊𝚒𝚗𝚊𝚗 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒, 3,2,1."


Petugas wahana itu menekan tombol mulai dan 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu berjalan dengan cepat. Aku pun tersentak kaget dan sempat ketakutan, akan tetapi tanganku sempat digenggam kuat.

"𝚃𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐, 𝚅𝚒. 𝙶𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊, 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒."

"𝙸𝚢𝚊, 𝙻𝚒𝚟𝚒𝚊, 𝚝𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚓𝚊 𝚢𝚊."

"𝙸𝚢𝚊, 𝚂𝚘𝚙. 𝚃𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊."

"𝙽𝚍𝚎𝚎𝚎. . ."


Tidak lama, 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu menaiki puncak dan akan meluncur dengan cepat ke bawah, aku pun sudah khawatir duluan dan aku tetap memegang tangan Junghan dan Geandra, Nessa tetap menepuk belakangku dengan pelan. Tidak lama kemudian 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu bergerak dengan cepat dan aku berusaha untuk tidak berteriak karena panik. Tidak lama kemudian, 𝚛𝚘𝚕𝚕𝚎𝚛𝚌𝚘𝚊𝚜𝚝𝚎𝚛 itu sudah sampai di tempat awal berhenti.

Permainan wahana itu sudah selesai, akupun membawa tasku turun mengikuti kakak-kakak aku dan adik-adik aku yang lain. Aku tampaknya tegang tetapi senang.

"𝙼𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐?"

"𝙰𝚢𝚘!"

"𝚅𝚒𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐?"

"𝙱𝚒𝚜𝚊, 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚅𝚒𝚊 𝚙𝚊𝚔𝚎 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚊𝚗."

"𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚐𝚊 𝚙𝚊𝚔𝚎 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚐𝚊𝚙𝚊𝚙𝚊, 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚝𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚒-𝚊𝚝𝚞𝚛 𝚔𝚘𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊."

"𝙾𝚔𝚎 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝙽𝚞𝚗𝚊. 𝙰𝚢𝚘!"

"𝙴𝚑, 𝚐𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚝𝚞 𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞𝚊𝚗!"

"𝚈𝚞𝚔! 𝙶𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚝𝚞 𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚜!"


Gunting batu kertas terus berlanjut. Akhirnya, antara Shua dan Binar sekarang yang harus melakukan gunting batu kertas.

"𝙰𝚢𝚘, 𝙷𝚢𝚞𝚗𝚐!"

"𝙶𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚋𝚊𝚝𝚞, 𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚜!"


Junghan Oppa, Olivia, Geandra, Nessa, Aira, Teodora dan aku malah tertawa melihat Shua dan Binar yang daritadi seri terus main gunting batu kertasnya.

"𝚂𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚛𝚒, 𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝙷𝚢𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚛𝚞𝚑 𝙱𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚍𝚞𝚕𝚞𝚊𝚗 𝚢𝚊!"

"𝚂𝚑𝚞𝚊, 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗-𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚗𝚐𝚘𝚖𝚘𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊. . ."

"𝙴𝚑 𝚖𝚊𝚊𝚙 𝙽𝚎𝚜𝚜𝚊 𝙷𝚢𝚞𝚗𝚐 𝚔𝚔𝚔𝚔~"

"𝙰𝚢𝚘 𝚋𝚞𝚛𝚞𝚊𝚗 𝚐𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚝𝚞 𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚜𝚗𝚢𝚊."

"𝙶𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚋𝚊𝚝𝚞, 𝚔𝚎𝚛𝚝𝚊𝚜!"

"𝙾𝚔𝚎, 𝙷𝚢𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚞𝚕𝚞𝚊𝚗."

"𝙱𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚝𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚢𝚊."

"𝙸𝚢𝚊, 𝙽𝚞𝚗𝚊."

Akhirnya gunting batu kertas telah berakhir, urutan pertama yaitu aku, berikutnya Junghan, Geandra, Olivia, Aira, Teodora, Nessa, Shua, dan Binar yang terakhir.

"𝚅𝚒𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞𝚊𝚗. 𝙶𝚘 𝚐𝚘 𝚅𝚒𝚊!"

Aku menarik napas panjang dan berlari cepat dan mendorong bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐 itu ke arena bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐 itu. Bola itu bergerak dengan cepat dan hampir saja menjatuhkan semua pin itu.

"𝚃𝚒𝚐𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒, 𝚅𝚒𝚊. 𝚂𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝!"

Aku menarik napas panjang dan berlari cepat dan mendorong bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐 itu ke arena bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐 itu. Bola itu bergerak dengan cepat dan hampir saja menjatuhkan tiga pin itu.

"𝚅𝚒𝚊 𝚔𝚎𝚛𝚎𝚗!"

"𝚈𝚞𝚔, 𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊!"

"𝙹𝚞𝚗𝚐𝚑𝚊𝚗 𝙾𝚙𝚙𝚊!!"

"𝙸𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚔𝚔𝚔𝚔~"


Junghan Oppa pun mengacak rambutku dan menarikku disampingnya agar aku bisa melihat dirinya mendorong bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐.

"𝙸𝚑 𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚕𝚊𝚐𝚒!!"

"𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚗, 𝙾𝚙𝚙𝚊?"

"𝙱𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚘𝚗𝚐, 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊? 𝚅𝚒𝚊 𝚊𝚓𝚊 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚎𝚛 𝚔𝚘𝚔."


Aku malah tertawa ketika Junghan Oppa berkata seperti itu dan mengacak-acak rambutku lagi dan malah aku balas mengacak-acak rambutnya lagi dan tidak lama pipiku dicubit dan rambutku makin diacak-acak dan mereka tertawa melihat aksi aku dan Junghan Oppa.

"𝚄𝚍𝚊𝚑, 𝙾𝚙𝚙𝚊. 𝙱𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚒𝚝𝚞!"

"𝚂𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚌𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚔𝚔𝚔~"


Junghan Oppa pun mengacak rambutku dan menarikku disampingnya agar aku bisa melihat dirinya mendorong bola 𝚋𝚘𝚠𝚕𝚒𝚗𝚐.

"𝚆𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚙!!"

"𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚅𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚊𝚖𝚙𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝙾𝚙𝚙𝚊, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝙾𝚙𝚙𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚎 𝚑𝚊𝚑𝚊𝚑𝚊~"

"𝙱𝚒𝚜𝚊-𝚋𝚒𝚜𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚔𝚔𝚔~"

"𝙱𝚎𝚛𝚒𝚔𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚞𝚔!"


Junghan Oppa pun merapikan rambutku dan mengelus pipiku yang makin 𝚌𝚑𝚞𝚋𝚋𝚢 akibat dicubit Junghan Oppa, tetapi Junghan Oppa tetap saja sayang sama aku, dan semuanya sayang aku juga hahahaha. Permainan itu dilanjutkan, masih ronde pertama hahahahaa.

Seharian kita jalan-jalan di 𝙼𝚊𝚕𝚕. Permainan tadi sangat seru. Untungnya aku aman hahaha. Hari sudah mulai malam, kita segera makan malam dan langsung ke bioskop untuk nonton. Tidak lama setelah film selesai, kita pun pulang dan beristirahat karena kita akan melakukan kegiatan lain besoknya.

To be continued. What happens next?

ChangedWhere stories live. Discover now