Background song :
Seventeen - Fearless
Seventeen - TogetherSeoul, 29 Juni 2021
15:30 KST"𝐘𝐀𝐍𝐙𝐈𝐄, 𝐂𝐄𝐏𝐀𝐓 𝐁𝐀𝐖𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀 𝐏𝐔𝐋𝐀𝐍𝐆!"
"𝐎𝐊𝐄!"
Yanzie pun menyetir mobil keluarga kami dengan cepat, sementara musuh-musuh itu sedang berusaha mengejar kami. Yanzie untungnya bisa mencari jalan dan bisa menyetir dengan cepat agar kita bisa sampai di rumah dengan selamat. Aku pun masih menangis, dan saat itu Sofia melihat Junghan yang dibantu oleh Aira dan lain-lainnya menenangkan Sophie.
"𝐀𝐢𝐫𝐚 𝐄𝐨𝐧𝐧𝐢, 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞 𝐄𝐨𝐧𝐧𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?"
"𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡, 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐀𝐢𝐫𝐚 𝐄𝐨𝐧𝐧𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚."
"𝐎𝐤𝐚𝐲, 𝐄𝐨𝐧𝐧𝐢."
Zyunbi melihat aplikasi tracking di ponselnya, mereka melihat ada musuh yang mengejar mereka.
"𝐘𝐀𝐍𝐙𝐈𝐄𝐄𝐄𝐄!!!!"
"𝐀𝐏𝐀, 𝐙𝐘𝐔𝐍𝐁𝐈?"
"𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐀𝐏𝐋𝐈𝐊𝐀𝐒𝐈 𝐓𝐑𝐀𝐂𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐊𝐀𝐌𝐔!!!"
"𝐀𝐑𝐓𝐇𝐔𝐑 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐓𝐎𝐋𝐎𝐍𝐆 𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓𝐈𝐍!!!"
"𝐀𝐏𝐀𝐀?!!!"
"𝐋𝐈𝐇𝐀𝐓𝐈𝐍 𝐀𝐏𝐋𝐈𝐊𝐀𝐒𝐈 𝐓𝐑𝐀𝐂𝐊𝐈𝐍𝐆 𝐘𝐀𝐍𝐙𝐈𝐄, 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆!!!"
Arthur pun langsung melihat aplikasi tracking dan kaget melihat musuh-musuh itu masih mengejar kami.
"𝐀𝐒𝐓𝐀𝐆𝐀𝐀𝐀𝐀!!! 𝐘𝐀𝐍𝐙𝐈𝐄 𝐂𝐄𝐏𝐀𝐓!!!!"
Yanzie pun menyetir mobil itu dengan cepat dan segera berbelok menuju pintu rumah keluarga kami yang lama. Sebelumnya kami sudah diberitahu bahwa kami akan pindah rumah di bulan Juli. Maka kami sudah mempersiapkan semuanya. Yanzie pun terlalu fokus menyetir dan hampir menabrak palang pintu rumah kami.
"𝒀𝑨𝑵𝒁𝑰𝑬 𝑨𝑾𝑨𝑺!!!!"
Yanzie pun mendengar teriakan Friska langsung berhati-hati membelokkan mobil keluarga kami dan kami pun masuk di rumah setelah palang pintu itu tertutup, dan semua pintu terkunci.
Aku bahkan terus menangis dan panik. Aku pun dibawa ke kamar tidur oleh Junghan, ditemani oleh Nessa. Aku tidak membayangkan bahwa aku akan menjadi seperti ini.
Aira Eonni pun masuk ke kamarnya dengan Geandra, Joshua, Sakhoo, Yanzie, Jian, Friska, Qaleshi, Star, Jidan, Adit, Arthur, Julien, Zyunbi, Jovin, Geandra, Hansol dan Sofia. Sepertinya Aira Eonni ingin mengetahui apa yang terjadi pada aku sendiri, awalnya mau bertanya kepada aku, tapi Geandra meminta Julien untuk menceritakannya karena aku masih di kamar tidur beristirahat.
"𝐀𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐮, 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?"
"𝐉𝐮𝐥𝐢𝐞𝐧, 𝐍𝐮𝐧𝐚."
"𝐀𝐝𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐮, 𝐃𝐞𝐤?"
Julien menceritakan apa yang terjadi dan Aira Eonni pun terkejut mendengar itu.
"𝐖𝐚𝐝𝐮𝐡, 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞."
"𝐈𝐲𝐚, 𝐍𝐮𝐧𝐚."
"𝐂𝐨𝐛𝐚 𝐅𝐫𝐢𝐬𝐤𝐚 𝐤𝐞 𝐤𝐚𝐦𝐚𝐫. 𝐓𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐜𝐞𝐤 𝐤𝐞 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞."
"𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐮𝐫, 𝐄𝐨𝐧."
"𝐒𝐨𝐫𝐞 𝐜𝐨𝐛𝐚 𝐜𝐞𝐤."
"𝐒𝐢𝐚𝐩, 𝐄𝐨𝐧."
17:00 KST
Friska masuk ke kamar tidur aku, dan melihat Junghan sedang berusaha untuk menahan perdarahan kaki aku. Kebetulan, Nessa sedang berada di samping Junghan, dan menenangkan aku. Aku masih menangis dan makin cemas."𝐀𝐬𝐭𝐚𝐠𝐚, 𝐊𝐚𝐤𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞 𝐄𝐨𝐧𝐧𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚?"
"𝐁𝐞𝐫𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡, 𝐅𝐫𝐢𝐬. 𝐏𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐓𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐬𝐮𝐩 𝐤𝐞 𝐤𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐠𝐠𝐮 𝐒𝐨𝐩𝐡𝐢𝐞."
"𝐊𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐜𝐨𝐛𝐚 𝐭𝐞𝐥𝐩𝐨𝐧 𝐃𝐚𝐝."
"𝐎𝐤𝐞, 𝐅𝐫𝐢𝐬, 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐝𝐢𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐢."
Junghan pun menghubungi Dad, dan meminta tolong untuk membantu mengantarkan kami ke rumah sakit karena kaki aku patah untuk ketiga kalinya. Padahal kaki aku baru saja pulih.
Akhirnya karena Dad tidak bisa mengantar pada malamnya, karena masih mengurus pindahan rumah, akhirnya kami yang memutuskan untuk pergi pada malamnya.
Kami sudah sampai di rumah sakit, dan kami langsung masuk di ruangan rawat inap dan menginap disitu. Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.
To be Continued. Guess what happened next?
YOU ARE READING
Changed
ActionChanged = pergantian Tidak asing dengan judul cerita ini. Konsep yang mengangkat tema yang berada di thread penulis sendiri dan akan tercampur dengan beberapa cerita yang sudah dibuat oleh penulis sebelumnya. Changed merupakan satu serial cerita ya...