PROLOG + CAST

24K 1K 41
                                    

Happy reading, bestie 💗

𝙰𝚁𝙳𝙴𝚁𝙰𝚂

Arderas langsung melihat sekelompok temannya di ruangan penuh sesak ini. Klub ini menjadi semakin ramai setelah semakin larut malam. Seandainya klub ini tidak luas, mungkin tidak akan bisa menampung orang-orang mabuk yang begitu banyak. Suara dentuman musik yang begitu memekakkan telinga membuat Arderas begitu benci datang ke tempat seperti ini jika bukan permintaan sahabatnya.

Arderas dapat melihat mereka berkumpul di meja bar klub. "Bro!!" sapa Ethan, nama lengkap Ethan Ataraxis. Cowok berkalung salib dengan wajah sangar dan tubuh tinggi tegap ini adalah salah satu cowok idaman yang sering dikejar kaum hawa. Ethan tipikal cowok pintar, tapi brandal.

Arderas membalas sapaan itu dengan gerakan alisnya. Duduk di tengah-tengah antara Ethan dan Gavin. "Lo dari mana aja?" tanya Ethan.

"Biasa, urusan penting sama nyonya besar," balas Arderas santai. Manik Arderas menatap ke sekeliling klub ini. Benar-benar memuakkan. Arderas tidak betah berlama-lama di sini.

"Urusan nyokap lo yang mau nikah lagi? Kenapa lo terlalu memperbesar masalah itu? Nyokap lo hanya pengen ada pendamping nya saat tua nanti," balas Ethan.

Arderas memberikan lirikan tajam sesaat pada Ethan sebelum kembali menatap lurus. "Lo egois, Ar."

Arderas tak lagi membalas ucapan Ethan. Dia berdecak kesal, berdiri dengan kasar dan melemparkan tatapan jengkel ke arah Ethan dan Gavin.

"Lo semua kenapa bisa ada di tempat seperti ini?" tanya Arderas agak jengkel.

Ethan melirik Gavin yang sibuk menatap tubuh wanita yang berlenggak lenggok di atas lantai dansa dengan membasahi bibir berulang kali. "Biasa, Gavin cuci mata," jawab Ethan.

Arderas menyugar rambut ke belakang dengan helaan napas panjang. Maniknya kini melirik ke arah Edgar yang duduk di sebuah sofa panjang dengan dua wanita yang duduk berdempetan di sisi kanan dan kiri cowok itu.

Arderas geleng-geleng kepala. Ethan melirik ke sekitar mereka, lalu menatap Arderas dengan pandangan sulit diartikan.

"Banyak cewek cantik di sini, banyak yang ngeliatin lo dari tadi. Tapi lo nggak ada yang tertarik ataupun mau nyoba mereka?" tanya Ethan, dengan maksud sedikit memberikan godaan sesat pada Arderas.

"Gak minat," balas Arderas cuek.

Ethan tersenyum miring. "Lo homo, Bro?"

"Shut up your fucking mouth!!" desis Arderas tajam.

"Halah, munafik lo, Ar," cibir Gavin sarkas. Nama lengkap Gavin William Orlando. Cowok yang paling suka bergonta-ganti pasangan. Gavin sangat sulit untuk setia pada satu cewek.

Arderas sontak melemparkan tatapan tajam pada Gavin. "Kalau mereka ngasih gratis, lo pasti mau."

Arderas merotasikan mata. Mereka kira Arderas cowok seperti apa? Arderas memilih untuk mengabaikan Gavin. Tapi cowok itu malah semakin gencar menggodanya agar termakan omongan sesat mereka.

"Bagaimana kalau kita main truth or dare aja?" tawar Gavin.

"Ethan yang mutar botol, gue yang ngasih tantangan dan pertanyaan." Gavin memberikan saran. Ethan dan Arderas saling melirik sebelum mengangguk kompak.

ArzellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang