⚠️ perhatian
di bagian ini ada banyak ngungkit ttg kuliah dan perskripsian, bagi yg lg sensitif soal skripsi, udh aku peringatkan ya hehe✌️
***
Chapter 4. It's All your Fault
Setelah seharian melakukan aktivitas bersama, kini Romeo dan Angela menutup kencan mereka dengan makan malam. Keduanya sudah tiba di tujuan.
Romeo membawa Angela ke salah satu American Diner favoritnya. Ia membuka pintu mobil dan membiarkan Angela turun.
"Ka Romeo sering makan disini?" tanya Angela sambil melihat ke arah restoran. Tempat ini mirip seperti fast food Amerika pada umumnya, tapi versi mewah.
"Lumayan," jawab Romeo. "Kalo lagi gak sama orangtua."
Angela terdiam berpikir. Apa Romeo sering kesini bersama Daisy? batinnya.
Kini merekapun mulai berjalan masuk. Keduanya mengambil posisi di meja yang kosong. Mereka duduk berhadapan kemudian memesan makanan.
Tak lama, minuman datang duluan. Angela dengan semangat meminum soda yang ia pesan.
"Jadi, tanggal berapa sidang skripsi?"
Angela hampir tersedak minumannya. Tidak siapa, tidak dimana-mana, pasti ada saja yang menanyakan hal itu padanya.
"Belum tau," jawab Angela sambil mengaduk minumannya.
"Loh, bukannya waktu itu kamu bilang bulan ini?"
Angela menelan ludanya. "Iya, jadwal sidang mulai ada bulan ini, tapi aku gaktau bisa ikutan apa enggak."
"Skripsinya belum selesai?" tanya Romeo.
"Udah sih, tapi kan banyak yang harus direvisi," jawab Angela.
Berbicara soal skripsi, Angela jadi teringat sesuatu. Ia belum mengembalikan buku referensi yang diberikan Raka padanya. Apa laki-laki itu tidak membutuhkan buku tersebut? batin Angela.
"Kenapa?" tanya Romeo karena Angela tiba-tiba merenung.
"Enggak, aku baru inget belum balikin bukunya Raka," tutur Angela.
Romeo yang mendengar itu kini terdiam. Ia mengingat nama itu, nama yang pernah Angela sebutkan ketika mereka pertama kali bertemu.
"Kamu dan Raka teman dekat?"
Angela mengangguk. "Raka temen pertama aku waktu sekolah dulu, dia baik banget dan selalu ada buat aku, eh keterusan sampe kuliah, bahkan sampe skripsian sekarang," tutur Angela.
"Aku dan Raka selalu berusaha ngebantu satu sama lain, kita survive bareng-bareng di kampus," lanjutnya tersenyum.
Romeo yang mendengar itu mengangguk-angguk.
"Apa Raka naksir sama kamu?"
Angela mengernyit. "Hah?" ucapnya bingung.
"Iya, apa dia naksir sama kamu?" tanya Romeo mengulang.
"Ya enggaklah, dia temen aku dari SMA," tutur Angela.
Romeo tersenyum. "Lalu apa hubungannya dengan pertanyaanku? memangnya karena dia teman SMA kamu, itu artinya dia gak mungkin naksir sama kamu?"
Angela menelan ludahnya. Ia menatap Romeo sambil berpikir.
Makanan yang mereka pesan kini sudah datang. Angela memotong burgernya menjadi dua, ia akan memakan satu sisi terlebih dahulu, sementara Romeo yang memesan steak sudah mulai makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Angela
RomanceAngela menerima perjodohan ini karena ia sudah lelah menghadapi dunia. Jika menikah dengan laki-laki yang masih mencintai perempuan lain adalah takdirnya, maka biarkan saja seperti itu. Adult Romance by finecinnamon