Saat ini di kediaman keluarga Wilson, Romeo dan Angela sedang makan malam bersama keluarga mereka.
Pagi tadi mereka sampai di rumah setelah lebih dari satu minggu berada di Bali. Romeo mengundang mertuanya makan malam sekaligus memberikan oleh-oleh yang mereka bawa dari Bali.
"Jadi gimana disana?" tanya Helena.
"Enak ma, rasanya gak pengen pulang," sahut Angela.
Helena dan yang lain tersenyum mendengarnya. "Bagus deh kalau gitu, honeymoon nya sukses," ucap Helena.
Angela mengangguk.
"Terus? udah ada tanda-tanda belum?" tanya Adriana.
"Tanda-tanda apa ma?" sahut Angela bingung.
"Tanda-tanda keberhasilan," ucap Adriana tersenyum.
Angela menelan ludahnya. "Ma, baru juga seminggu, yang bener aja??" ucap Angela kesal.
"Loh kenapa? kali aja cepet dapetnya," sahut sang ibu.
Angela menggeleng-geleng, sementara yang lainnya hanya tersenyum geli.
"Gakpapa Angela, mama kamu udah gak sabar mau punya cucu," ucap Nathanio ayah Angela.
"Bener pa, mama udah gak sabar," sahut Adriana.
"Doain aja ya ma, pa," ucap Romeo yang diangguki oleh mertuanya.
Angela menghela nafasnya pelan. Sesungguhnya, Angela juga yakin dirinya akan cepat hamil. Bagaimana tidak? Romeo menggempurnya setiap malam seperti orang kesetanan.
Laki-laki itu selalu terlihat tenang dan dewasa tiap sedang bersama keluarga dan kerabat, namun berubah jadi gila saat sudah bersama Angela.
"Yaudah, mending sekarang kita buka oleh-oleh," ucap Angela mengambil tas berisi souvenir yang ia bawa dari Bali.
"Wah.. banyak ya kalian belinya," ucap Helena.
"Iya ma," sahut Angela senang. Kini iapun mulai membagikan souvenir yang ia bawa kepada mertua dan orangtuanya.
***
Keesokan harinya.
Hari ini, Romeo akan beraktivitas seperti biasa. Ia sedang mandi, hendak berangkat ke kantor di pagi hari.
Sementara Angela, perempuan itu kini panik. Karena kebiasaan bangun siang, Angela jadi telat.
Angela yang baru selesai membantu mertuanya di lantai bawah, kini berlari ke arah lemari di dalam kamar. Ia belum menyiapkan pakaian kerja Romeo.
Suara pintu kamar mandi terdengar, membuat Angela semakin panik.
Benar saja. Romeo sudah selesai mandi. Laki-laki itu hendak mengenakan pakaiannya.
"B-bentar!" ucap Angela.
"Hari ini aku rapat," ucap Romeo.
"Iya," sahut Angela. Ia mulai mengacak isi lemari Romeo sambil merutuki dirinya sendiri.
Angela benar-benar belum ahli dalam urusan menjadi istri.
Akhirnya Angelapun menemukan celana dan kemeja Romeo. Ia meletakkannya di atas kasur, dan mulai mencari jas serta dasinya.
"Mas Romeo mau pake dasi yang mana?" tanya Angela melihat dasi Romeo yang cukup banyak.
"Mana aja," sahut Romeo sambil mengenakan pakaiannya.
Setelah mengambil jas berwarna hitam, Angela meraih dasi Romeo yang berwarna abu-abu tua. Entah kenapa ini terlihat cocok, batinnya.
Angela berjalan mendekati Romeo. Ia membantu Romeo mengatikan kancing di lengan kemeja panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Angela
RomanceAngela menerima perjodohan ini karena ia sudah lelah menghadapi dunia. Jika menikah dengan laki-laki yang masih mencintai perempuan lain adalah takdirnya, maka biarkan saja seperti itu. Adult Romance by finecinnamon