Chapter 22. Mencurigakan

40.4K 2.5K 240
                                    

Saat ini di parkiran khusus pengunjung apartemen, mobil Romeo akhirnya tiba. Ia dan istrinya turun dan mulai berjalan menuju pintu masuk.

Sedari tadi, Angela gelisah. Ia khwatir pada apa yang akan ia hadapi, tapi disaat yang sama, ia tak punya pilihan yang lebih baik. Dibanding berada di rumah dan memikirkan tentang apa yang akan terjadi, lebih baik ia ikut saja kesini, dan melihatnya secara langsung.

Setelah menaiki lift, Romeo dan Angela sudah berada di depan kamar apartemen Daisy. Romeo langsung memencet bel, sementara Angela hanya terdiam disamping suaminya.

Pintu itu tak kunjung dibuka, Romeopun mengambil ponselnya dan menghubungi Daisy.

Beberapa panggilan dan Daisy tak juga mengangkat telfonnya. Romeopun mengirim pesan.

Disamping Romeo, Angela memperhatikan. Ia berdiri menyamping menatap Romeo. Ia dapat melihat kekhawatiran di wajah suaminya. Romeo begitu gusar dan khawatir pada Daisy.

Hal tersebut membuat perasaan Angela campur aduk, tapi paling didominasi oleh rasa sakit dan cemburu.

Tiba-tiba, pintu apartemen itu terbuka. Daisy langsung berlari memeluk Romeo.

Angela yang kaget refleks mundur satu langkah. Ia kini memperhatikan Romeo yang dipeluk begitu erat oleh mantan kekasihnya.

Pelukan itu berlangsung beberapa lama. Daisy menenggelamkan wajahnya di dada Romeo. Jantungnya berdetak begitu kencang.

"Kamu disini.." ucap Daisy pelan.

Romeo yang dipeluk kini tak tahu harus bagaimana. Ia menyadari istrinya yang memperhatikan mereka disamping.

Namun merasakan tubuh Daisy yang gemetaran, serta suaranya yang begitu lemah membuat Romeo tak tahan. Gadis ini pasti sedang mengalami masa-masa sulit.

Romeo akhirnya membalas pelukan itu. "Iya, aku disini," ucapnya.

Angela yang menyaksikan semua itu hanya sanggup terdiam. Ia memegang kedua lengannya, merasakan udara dingin yang menyelimutinya malam ini.

Tanpa melepas pelukannya, Daisy menatap Romeo. "Aku seneng banget kamu disini, aku-"

Seketika, pandangan Daisy beralih. Ia begitu tersentak, seperti baru menyadari bahwa Angela berdiri disamping mereka, memperhatikan.

Dengan cepat, Daisy melepas pelukannya. Ia membulatkan kedua matanya. Begitu tercengang.

"Angela..?" gumam Daisy, terengah-engah.

Angela ingin tersenyum, namun tak bisa. Ia hanya membalas tatapan Daisy dengan ekspresi datar, menahan perasaannya.

Daisy kini merapikan rambutnya. Ia mundur selangkah dari hadapan Romeo dan menunduk.

"I'm so sorry.." ucap Daisy. "Aku gak bermaksud apa-apa," lanjutnya.

Angela yang mendengar itu hanya diam. Daisy tak menatapnya ketika mengatakan maaf. Apa maaf itu ditujukan pada Angela, atau Romeo?

"Daisy, ada apa? kamu kenapa?" tanya Romeo.

Daisy menaikkan pandangannya dan menatap Romeo.

"Aku gakpapa," jawabnya.

Romeo menghela nafasnya kasar. Ia melihat sedikit ke dalam apartemen Daisy. Di dalam terlihat berantakan, apa Daisy baru saja mengalami mental-breakdown?

"Daisy, kalau kamu ada apa-apa harus jujur, kasih tau aku biar aku bisa bantuin kamu, aku panggil dokter ya?"

"Serius Ro, aku gakpapa, a-aku cuma-" Daisy menelan ludahnya. Ia melirik ke arah Angela sesaat.

Romeo & AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang