read the 21+ version only at : https://karyakarsa.com/finecinnamon
***
Saat ini, Angela sudah berbaring di atas kasur berukuran king yang ada di dalam kamar. Ia menatap langit-langit.
Angela masih mengenakan handuk baju yang menutupi tubuhnya. Jantungnya berdetak kencang. Ia begitu gugup.
Bagaimana jika malam pertamanya gagal? bagaimana jika rasanya lebih sakit dari yang ia bayangkan?
Angela menelan ludahnya. Padahal ia sudah banyak membaca tentang apa yang harus ia persiapkan di malam pertama, tapi tetap saja rasanya gugup luar biasa.
Angela mengatur nafasnya, berusaha tenang. Ia tidak boleh terlalu gugup atau Romeo akan semakin menganggapnya anak kecil.
"Angela? ngapain tiduran?"
Seketika, Angela mengerjap. Ia melihat Romeo yang masih berdiri di depan kasur,
"T-tadi kata mas Romeo suruh naik..?"
"Iya, naik aja, duduk, gak perlu tiduran."
Angela yang mendengar itu mengernyit. Ia langsung bangkit dan menatap Romeo dengan bingung.
Apakah mereka akan melakukan malam pertama dengan posisi duduk? bukankah biasanya posisinya tiduran?? batin Angela tak mengerti.
Romeo yang melihat itu tersenyum. Ia naik dan duduk bersandar di kepala kasur.
"Apa kamu pernah berhubungan seks sebelumnya?" tanya Romeo, menatap Angela yang duduk di tengah kasur.
Angela merasakan jantungnya yang berdetak kencang. Ia tak menyangka Romeo akan menanyakan hal seperti itu dengan begitu santai.
Angela menggeleng.
"Kalau gitu, jangan buru-buru, harus ada prosesnya dulu sebelum masuk ke inti," tutur Romeo.
"Proses..?" gumam Angela.
Romeo mengangguk. "Sini," ucapnya, meminta Angela mendekat padanya.
Angela yang melihat itu kini menelan ludah. Ia melihat Romeo yang bertelanjang dada dan memintanya mendekat.
Angelapun mendekat dengan bingung. Ia tidak tahu kemana Romeo mau dirinya mendekat.
Romeo tersenyum geli. Gadis ini benar-benar canggung.
Kini Angela sudah duduk di samping Romeo, menunggu apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Romeo yang tidak sabar langsung menarik pinggang Angela lebih dekat. Ia membawa gadis itu ke pelukannya.
Kini Angela memejamkan matanya. Kepalanya bersandar di dada Romeo. Ia berusaha menahan detak jantungnya yang berdisko.
Angela dapat merasakan aroma segar yang menyeruak dari tubuh Romeo. Ia menelan ludahnya.
Tangan Angela tidak sengaja mendarat dibagian perut Romeo yang berotot. Angela ingin memindahkannya dari sana, namun ia begitu canggung dan kaku hingga takut melakukan pergerakan apapun.
Sementara Romeo kini mengelus rambut Angela dengan lembut. Ia berusaha meyakinkan gadis itu agar tidak gugup.
"Kalau udah kebawa suasana yang bagus, sakitnya gak akan terasa," bisik Romeo pelan.
Angela menggigit bibirnya. Benarkah? batinnya tak percaya.
Kini Angela menatap Romeo. Ia menatap laki-laki itu dari dekat.
"G-gimana caranya biar kebawa suasana yang bagus?" tanya Angela.
Romeo tersenyum mendengar pertanyaan itu. Ia menatap wajah Angela yang terlihat begitu penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo & Angela
RomanceAngela menerima perjodohan ini karena ia sudah lelah menghadapi dunia. Jika menikah dengan laki-laki yang masih mencintai perempuan lain adalah takdirnya, maka biarkan saja seperti itu. Adult Romance by finecinnamon