Chapter 21. Will This Ever End? (17+)

52.6K 2.4K 171
                                    

Read the 21+ version only at karyakarsa.com/finecinnamon

***

Saat ini di dalam kamar vila, sepasang suami istri sudah berbaring di atas kasur. Tubuh mereka miring menghadap satu sama lain. Tangan mereka saling melingkar di tubuh masing-masing.

Suara kecapan sedari tadi terdengar, muncul dari penyatuan mulut dan bibir yang saling melumat. Tubuh mereka sudah telanjang, namun dilapisi selimut agar tidak kedinginan.

Romeo dan Angela baru saja selesai melakukan hubungan suami istri di kamar ini.

Pada akhirnya, berlibur berduaan ke vila berhasil membuat mereka sama-sama luluh pada keadaan. Berdekatan tapi tak saling bersentuhan rasanya seperti ada yang kurang. Akhirnya mereka melepaskan semuanya di atas kasur ini.

Angela membuka matanya pelan setelah Romeo melepas ciumannya. Mereka saling menatap dengan nafas yang terengah-engah.

Romeo memperhatikan wajah istrinya yang memerah. Ia menyentuh pipi Angela dengan telapak tangannya.

Angela yang menerima itu refleks memejamkan mata. Ia mengusap pipinya di telapak tangan Romeo yang hangat. Ia begitu senang bisa berada sedekat ini dengan suaminya. Setelah seharian mereka 'berjauhan.'

"Kamu capek?" tanya Romeo.

"Capek lah, mas Romeo genjot aku terus," jawab Angela jujur.

Romeo tersenyum. "Baru dua kali," ucapnya.

"Ituku sampe lemes," ucap Angela, melihat ke bawah, merasakan miliknya yang kini terasa begitu lemas karena ulah Romeo.

Romeo tak kuasa tertawa geli. Ia menggeleng-geleng.

"Emang punya mas Romeo gak lemes?" tanya Angela dengan lugu.

Romeo merasakan miliknya dibawah sana. "Enggak, masih bisa satu ronde lagi kayanya," jawab Romeo.

Angela tercengang. Ia menelan ludahnya. Laki-laki ini terlalu kuat.

"Gimana?" tanya Romeo, membuat Angela panik.

"Ehm, aku ini kan lagi hamil," ucap Angela.

"Tapi kan kata dokter gakpapa selama posisinya aman," sahut Romeo.

"I-iya sih, tapi kan kalo akunya kecapean juga bahaya!" ucap Angela, tak mau kalah.

Romeo tersenyum geli. Ia menghela nafasnya kemudian mengecup bibir Angela yang manyun.

"Yaudah, besok lagi aja," ucap Romeo akhirnya.

Angela mengangguk lega. Untung saja, batinnya.

Kini pasangan suami istri itu saling menatap dalam diam. Keduanya memperhatikan wajah satu sama lain, seolah berusaha membaca apa yang sedang dipikirkan.

"Raka kasih kado apa ke kamu?" tanya Romeo, membuat suasana jadi sedikit lebih tegang.

Angela menelan ludahnya. "Sweater rajut untuk ibu hamil," jawabnya.

"Hmm.." sahut Romeo. Laki-laki itu kini meluruskan tubuhnya yang berbaring, menatap langit-langit kamar.

Sementara Angela masih di posisinya yang miring menatap Romeo.

"Dia gak mau kamu kedinginan?" ucap Romeo.

Angela mengerjap. "I-iya mungkin," jawab Angela bingung.

Romeo memiringkan kepalanya dan menatap Angela. "Baru pertama kali aku denger ada laki-laki ngasih sweater ke istri orang," tutur Romeo, membuat Angela tercengang.

Romeo & AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang