Chapter 46. Bukti Kejahatan

48.9K 3.6K 268
                                    

Malam ini, Romeo baru saja pulang dari kantor. Ia begitu lelah setelah seharian mengurusi pekerjaan.

Romeo memasuki rumah dan langsung berjalan menuju kamarnya. Ia membuka pintu dan melihat seorang perempuan yang duduk di tepi kasur.

Senyuman langsung tersungging di bibir perempuan itu. Ia yang sedang melipat pakaian bayinya kini menyapa Romeo.

"Mas Romeo udah pulang," ucap Angela.

Romeo mengangguk. "Jonathan?" tanyanya.

"Jo masih bobo," jawab Angela.

Romeo berjalan ke arah keranjang bayi yang ada di kamarnya. Ia melihat bayi kecil itu yang tertidur pulas.

"Udah makan dia?" tanya Romeo.

"Udah, tadi makannya banyak," jawab Angela.

Romeo mengangguk. "Bagus kalo gitu," ucapnya. Kini iapun mendekati Angela dan duduk di samping istrinya.

"Kalo mas Romeo gimana? laper gak? mau dibikinin makanan?" tanya Angela.

Romeo menggeleng. "Aku masih kenyang, tadi dibawain cemilan sama asisten," jawabnya.

"Oke, aku dikit lagi selesai, nanti aku bikinin kopi," ucap Angela kemudian melanjutkan melipat pakaian Jonathan.

Romeo tersenyum melihatnya. Ia mendekatkan duduknya dan meraih tangan Angela untuk digenggam.

Angela mengernyit bingung. Ia jadi tak bisa melanjutkan pekerjaannya.

Angela melihat Romeo yang mencium tangannya dengan lembut.

"Kan disini ada mbak yang bantuin, ngapain kamu capek-capek?" tanya Romeo.

Angela mengerjap sesaat. Ia melihat ke arah pakaian Jonathan yang mungil dan terlihat menggemaskan di pangkuannya.

"Gaktau, aku bawaannya pengen ngurusin segala hal tentang Jo, termasuk ngelipetin bajunya," tutur Angela.

"Lagian aku kan gak kecapean ngurusin yang lain, jadi gakpapa," lanjutnya.

Romeo tersenyum mendengarnya. Ia kini semakin mendekat dan menarik kepala Angela mendekat ke arahnya.

Romeo mencium bibir Angela, membuat perempuan itu memejamkan mata. Angela mencengkram lengan Romeo dan berusaha membalas ciuman itu. Ciuman yang begitu dalam dan hangat.

Beberapa saat keduanya menikmatinya, hingga perlahan ciuman itu terlepas. Keduanya saling menatap dari dekat.

"Aku sayang banget sama kamu, Angela," ucap Romeo pelan.

Angela tersenyum. Ia kini menenggelamkan wajahnya di dada Romeo, memeluk dengan erat.

Romeo segera membalasnya. Ia mengusap punggung Angela sambil sesekali mengecup kepala istrinya.

Romeo tersenyum. Pelukan Angela selalu berhasil membuat rasa lelahnya hilang.

"Mas Romeo.. sayang sama aku?"

Romeo mendengar suara Angela yang pelan, bertanya. Ia mengangguk sebagai jawaban.

Sesaat, suasana terasa hening diantara mereka berdua. Hingga Angela kembali berucap.

"Trus kenapa mas Romeo ciuman sama Daisy?"

Seketika Romeo tersentak. Kedua matanya membulat.

"Hah?" ucap Romeo, melepas pelukan itu. Ia menatap Angela yang juga menatapnya.

Wajah Angela sudah berubah. Tak ada lagi binaran di kedua matanya. Hanya kekecewaan yang tiba-tiba tergambar jelas.

"Kenapa mas Romeo ciuman sama Daisy?"

Romeo & AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang