Chapter 35. I Love You, Angela (18+)

50.8K 2.5K 186
                                    

read more explicit 21+ only at karyakarsa.com/finecinnamon *link bio

***

***

Pagi hari yang cerah di dapur, Angela sedang sibuk dengan beberapa bahan masakan di meja. Ia membaca sebuah buku sambil meracik bahan-bahan tersebut.

"Ngapain Ngel? mana makanannya Jonathan? keburu ngerengek tuh dia."

Helena menghampiri Angela yang sedang fokus.

"Iya nek, bentar lagi, suruh mas Romeo gendong dulu aja," ucap Angela yang sedang mengaduk masakannya.

"Kamu bikin apa sih? bubur?"

"Bukan ma, aku bikin lauk sama sayur pake resep baru buat makanan Jonathan, katanya bagus buat pertumbuhan, sama bisa ngelatih kemampuan dia ngunyah juga, biar giginya kuat."

Helena yang mendengar itu tak kuasa tersenyum. Angela adalah seorang ibu yang begitu teliti dan niat dalam urusan segala hal, termasuk makanan Jonathan.

"Kamu rajin banget ya, dulu mah mama ngasih apa aja buat Romeo, yang penting mau dimakan," ucap Helena.

"Hehe, kan biar Jo lebih pinter lagi dari papanya," ucap Angela.

"Hahaha.. yaudah yaudah, mama sarapan duluan ya."

"Oke ma," sahutAngela, kini kembali fokus memasak.

Angela mencoba sedikit masakannya, memastikan rasanya enak agar Jonathan tidak melepehnya.

Angela mengangguk-angguk. Sepertinya sudah cukup.

Kini Angelapun mulai menyiapkannya di mangkuk, kemudian mengipasinya agar siap dimakan.

"Mamaa?"

Angela tersentak. Ia menengok dan melihat Jonathan yang berjalan cepat mendekat ke arahnya.

"Eh, hati-hati lantainya licin," ucap Angela.

Anak berusia satu setengah tahun itu tak mempedulikan dan tetap berjalan cepat ke arah ibunya.

Duk!

Karena belum memiliki kemampuan menyeimbangkan diri, Jonathanpun terjatuh ke lantai. Ia terduduk membuat Angela tersentak.

"Nah kan jatuh."

Baru saja Angela hendak mendekat, ia mendengar suara suaminya.

Romeo yang sudah berpakaian rapih hendak berangkat kerja, mendekat ke arah Jonathan.

"Ayo bangun," ucap Romeo.

Jonathan kini bangun perlahan. Ia memegang tangannya dan terlihat hendak menangis.

"Gak usah nangis, Jo kan kuat." Romeo menggendong Jonathan, agar anak itu tidak jadi menangis.

Kini Jonathan masih terlihat ingin menangis, namun tertahan. Ia memainkan kancing kemeja ayahnya.

Angela yang melihat itu tak kuasa tersenyum. Bukankah bayi kecilnya terlalu menggemaskan?

"Mama udah masaknya?"

Angela tersadar dari lamunannya. Ia menatap Romeo yang berucap.

"Udah nih, ayo kita makan," ucap Angela, mengambil mangkuk berisi makanan Jonathan, serta botol minumnya.

Merekapun berjalan bersama menuju ke ruang makan dimana Helena dan Joseph berada.

"Ayo Jonathan makan," ucap Helena.

"Iya nek," sahut Angela.

Romeo mendudukkan Jonathan di kursi bayinya, kemudian ia dan Angela duduk diantaranya.

Romeo & AngelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang